Terjaring Razia, Preman Dihukum Hormat Bendera
A
A
A
SEMARANG - Petugas Sub Direktorat III Kejahatan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah menggelar razia preman di kawasan Terminal Terboyo, Kota Semarang, Kamis (2/7/2015).
Hasilnya, sekira 21 preman ditangkap. Mereka diangkut menggunakan mobil Sabhara Polda Jawa Tengah, lalu dibawa ke Lapangan Markas Polda Jawa Tengah. Di Lapangan Mapolda Jateng, mereka yang terjaring razia itu dihukum memberi hormat bendera.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol A. Liliek Darmanto mengatakan, kegiatan pemberantasan premanisme dimaksudkan untuk cipta kondisi Ramadan, terutama jelang arus mudik.
"Jadi agar masyarakat nyaman, tidak resah beraktivitas. Apalagi di kawasan terminal, yang dari luar kota. Ini untuk kegiatan pertama di kawasan Terminal Terboyo Semarang," ujarnya di Mapolda Jawa Tengah.
Mereka yang ditangkap bermacam-macam, seperti pengamen jalanan ataupun yang tidak jelas pekerjaannya. Beberapa di antara mereka bertato.
"Kegiatan ini nanti terus berlanjut. Tempatnya bisa di mana saja. Nanti melihat penglihatan intelijen bagaimana laporannya, apakah ada lokasi-lokasi yang dirasa rawan," tambahnya.
Kepala Sub Direktorat III Jatanras Dit Reskrimum Polda Jawa Tengah AKBP Taufan mengatakan, proses pemeriksaan dan pendataan sidik jari juga dilakukan.
"Kalau ada terbukti pidana ya kami akan proses. Semuanya kami data."
Hasilnya, sekira 21 preman ditangkap. Mereka diangkut menggunakan mobil Sabhara Polda Jawa Tengah, lalu dibawa ke Lapangan Markas Polda Jawa Tengah. Di Lapangan Mapolda Jateng, mereka yang terjaring razia itu dihukum memberi hormat bendera.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol A. Liliek Darmanto mengatakan, kegiatan pemberantasan premanisme dimaksudkan untuk cipta kondisi Ramadan, terutama jelang arus mudik.
"Jadi agar masyarakat nyaman, tidak resah beraktivitas. Apalagi di kawasan terminal, yang dari luar kota. Ini untuk kegiatan pertama di kawasan Terminal Terboyo Semarang," ujarnya di Mapolda Jawa Tengah.
Mereka yang ditangkap bermacam-macam, seperti pengamen jalanan ataupun yang tidak jelas pekerjaannya. Beberapa di antara mereka bertato.
"Kegiatan ini nanti terus berlanjut. Tempatnya bisa di mana saja. Nanti melihat penglihatan intelijen bagaimana laporannya, apakah ada lokasi-lokasi yang dirasa rawan," tambahnya.
Kepala Sub Direktorat III Jatanras Dit Reskrimum Polda Jawa Tengah AKBP Taufan mengatakan, proses pemeriksaan dan pendataan sidik jari juga dilakukan.
"Kalau ada terbukti pidana ya kami akan proses. Semuanya kami data."
(zik)