Petisah Bertekad Jaga Kesucian Ramadan
A
A
A
MEDAN - Camat Medan Petisah Rakhmat Adi Syahputra Harahap mengimbau warga di wilayahnya untuk sama-sama menjaga keamanan dan kesucian bulan Ramadan.
Pasalnya, memasuki 10 hari kedua bulan Ramadan ini, praktik prostitusi tampaknya mulai muncul di seputaran kawasan Jalan Gajah Mada Medan. “Semua pihak harus menghormati umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Janganlah dinodai dengan praktik prostitusi. Termasuk menghidupkan mercon saat tarawih atau tadarus. Tidak dibenarkan juga melakukan aktivitas asmara subuh karena tidak sesuai ajaran agama,” katanya.
Untuk mencipatkan rasa nyaman dan aman, pihaknya segera berkoordinasi dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (FKPK) Medan Petisah untuk kembali merazia yustisi. Kegiatan ini untuk mengantisipasi tindakan asusila dan kejahatan peredaran narkoba pada bulan Ramadan. Kata dia, kawasan yang dirazia sesuai keluhan dan laporan warga.
Hingga saat ini masih ada keluhan yang disampaikan warga sebagai tempat praktik asusila. Pelaksanaan operasi ini dilakukan bertujuan memberikan rasa aman bagi masyarakat yang akan menjalankan ibadah puasa Ramadan.
“Kami sedang berkoordinasi dengan unsur FKPK Medan Petisah. Sasaran utama adalah perbuatan asusila yang dilakukan pasangan di luar nikah dan penggunaan narkoba. Kami sangat mengharapkan kesucian Ramadan ini tidak dinodai dengan tindakan-tindakan tidak terpuji itu,” kata Rakhmat, kemarin.
Selain melakukan operasi asusila, pihaknya juga sudah menginstruksikan semua kelurahan untuk mengimbau dan mendata kembali penghuni rumah-rumah kos di wilayah kerja masing-masing. Pendataan dilakukan dengan mendatangi kos-kosan.
Diharapkan dengan ada data tersebut semakin mudah menertibkan PSK dan peredaran narkoba sehingga memberikan rasa nyaman kepada warga. Rakhmat juga meminta warga agar tidak menghidupkan mercon apalagi saat pelaksanaan salat tarawih atau tadarus malam. Sebab aktivitas tersebut sangat mengganggu umat muslim yang sedang menjalankan ibadah.
Selanjutnya dia meminta kepada BKM di wilayahnya aktif melakukan kegiatan tadarus dengan mengajak kaum muda. Hal sama disampaikan Camat Medan Perjuangan, Dedi Jaminsyah Putra Harahap. Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan selama bulan puasa, pihaknya segera melakukan operasi asusila di kos-kosan.
Mantan Camat Medan Marelan mengatakan, saat ini sedang membahas pelaksanaan razia tersebut bersama unsur FKPK Medan Perjuangan. “Tidak bisa kami sampaikan kapan waktunya. Karena ini razia yang penting, kami aktif melakukan imbauan agar jangan ada lagi penyalahgunaan kos-kosan, baik untuk mesum maupun penggunaan narkoba, apalagi memasuki bulan suci Ramadan ini,” katanya.
Menurutnya, banyak rumah kos di Kota Medan ditengarai menjadi tempat maksiat karena saat ini Kota Medan belum memiliki peraturan daerah (perda) tentang rumah kos agar pemilik rumah kos bisa dikenakan sanksi tegas, apabila terbukti membiarkan praktik prostitusi.
“Kami hanya bisa melaporkan hasil penertiban itu kepada pimpinan. Memang sangat diharapkan ada perda rumah kos. Jadi, kalau misalnya pemilik rumah kos mengulangi lagi hal itu, izin rumah kosnya bisa langsung kami tutup,” katanya.
Irwan siregar
Pasalnya, memasuki 10 hari kedua bulan Ramadan ini, praktik prostitusi tampaknya mulai muncul di seputaran kawasan Jalan Gajah Mada Medan. “Semua pihak harus menghormati umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Janganlah dinodai dengan praktik prostitusi. Termasuk menghidupkan mercon saat tarawih atau tadarus. Tidak dibenarkan juga melakukan aktivitas asmara subuh karena tidak sesuai ajaran agama,” katanya.
Untuk mencipatkan rasa nyaman dan aman, pihaknya segera berkoordinasi dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (FKPK) Medan Petisah untuk kembali merazia yustisi. Kegiatan ini untuk mengantisipasi tindakan asusila dan kejahatan peredaran narkoba pada bulan Ramadan. Kata dia, kawasan yang dirazia sesuai keluhan dan laporan warga.
Hingga saat ini masih ada keluhan yang disampaikan warga sebagai tempat praktik asusila. Pelaksanaan operasi ini dilakukan bertujuan memberikan rasa aman bagi masyarakat yang akan menjalankan ibadah puasa Ramadan.
“Kami sedang berkoordinasi dengan unsur FKPK Medan Petisah. Sasaran utama adalah perbuatan asusila yang dilakukan pasangan di luar nikah dan penggunaan narkoba. Kami sangat mengharapkan kesucian Ramadan ini tidak dinodai dengan tindakan-tindakan tidak terpuji itu,” kata Rakhmat, kemarin.
Selain melakukan operasi asusila, pihaknya juga sudah menginstruksikan semua kelurahan untuk mengimbau dan mendata kembali penghuni rumah-rumah kos di wilayah kerja masing-masing. Pendataan dilakukan dengan mendatangi kos-kosan.
Diharapkan dengan ada data tersebut semakin mudah menertibkan PSK dan peredaran narkoba sehingga memberikan rasa nyaman kepada warga. Rakhmat juga meminta warga agar tidak menghidupkan mercon apalagi saat pelaksanaan salat tarawih atau tadarus malam. Sebab aktivitas tersebut sangat mengganggu umat muslim yang sedang menjalankan ibadah.
Selanjutnya dia meminta kepada BKM di wilayahnya aktif melakukan kegiatan tadarus dengan mengajak kaum muda. Hal sama disampaikan Camat Medan Perjuangan, Dedi Jaminsyah Putra Harahap. Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan selama bulan puasa, pihaknya segera melakukan operasi asusila di kos-kosan.
Mantan Camat Medan Marelan mengatakan, saat ini sedang membahas pelaksanaan razia tersebut bersama unsur FKPK Medan Perjuangan. “Tidak bisa kami sampaikan kapan waktunya. Karena ini razia yang penting, kami aktif melakukan imbauan agar jangan ada lagi penyalahgunaan kos-kosan, baik untuk mesum maupun penggunaan narkoba, apalagi memasuki bulan suci Ramadan ini,” katanya.
Menurutnya, banyak rumah kos di Kota Medan ditengarai menjadi tempat maksiat karena saat ini Kota Medan belum memiliki peraturan daerah (perda) tentang rumah kos agar pemilik rumah kos bisa dikenakan sanksi tegas, apabila terbukti membiarkan praktik prostitusi.
“Kami hanya bisa melaporkan hasil penertiban itu kepada pimpinan. Memang sangat diharapkan ada perda rumah kos. Jadi, kalau misalnya pemilik rumah kos mengulangi lagi hal itu, izin rumah kosnya bisa langsung kami tutup,” katanya.
Irwan siregar
(ftr)