Batal Kuliah, Irma Diduga Tewas Dalam Pesawat Hercules
A
A
A
MEDAN - Irma Anggraini (19), warga Kepulauan Natuna, diduga menjadi salah satu korban tewas kecelakaan pesawat TNI AU jenis Hercules A10C130. Irma diketahui menumpang pesawat itu saat hendak pulang ke rumah orangtuanya di Kepulauan Natuna.
"Orangtuanya menelepon saya, katanya anaknya di pesawat Hercules yang jatuh itu. Itu kenapa saya ke sini, untuk melaporkan ciri-cirinya," kata Paman Korban, Ibnu Balian (60), Selasa (1/6/2015).
Saat mendapat telepon itu, Ibnu Balian mengaku langsung langsung mendatangi Posko Ante Mortem DVI Buddokes Polda Sumutdi RSUP H Adam Malik. Di posko itu, dia menjelaskan bahwa keponakannya berada di dalam pesawat.
"Kalau dari Natuna ke Medan dengan transportasi laut memakan waktu hingga dua minggu. Mungkin dia tahu ada transportasi dari TNI AU ini karena kenalannya, kami juga kurang tahu," terangnya.
Ditambahkan dia, sebelumnya Irma juga pernah menumpang pesawat Hercules untuk pulang kampung. Saat ini, perjalanan Irma ke Natuna, untuk melaporkan orangtuanya bahwa dia ingin melanjutkan kuliah.
"Dari informasi bapaknya, ketika sudah berada di pesawat Irma sempat sms bilang pesawatnya sudah mau take-off. Kalau soal bayar atau tidak naik Hercules, enggak mungkin saja kalau tidak bayar. Tapi jumlahnya saya enggak tahu," ungkapnya.
Ibnu menyebutkan, kedua orangtua Irma juga berangkat menuju Kota Medan. Namun jauhnya jarak dan transportasi yang sulit membuatnya mereka baru tiba di Medan antara satu hingga dua minggu ke depan.
"Ya, kami akan terus berkomunikasi dengan orangtua Irma terkait perkembangan soal Irma," pungkasnya.
"Orangtuanya menelepon saya, katanya anaknya di pesawat Hercules yang jatuh itu. Itu kenapa saya ke sini, untuk melaporkan ciri-cirinya," kata Paman Korban, Ibnu Balian (60), Selasa (1/6/2015).
Saat mendapat telepon itu, Ibnu Balian mengaku langsung langsung mendatangi Posko Ante Mortem DVI Buddokes Polda Sumutdi RSUP H Adam Malik. Di posko itu, dia menjelaskan bahwa keponakannya berada di dalam pesawat.
"Kalau dari Natuna ke Medan dengan transportasi laut memakan waktu hingga dua minggu. Mungkin dia tahu ada transportasi dari TNI AU ini karena kenalannya, kami juga kurang tahu," terangnya.
Ditambahkan dia, sebelumnya Irma juga pernah menumpang pesawat Hercules untuk pulang kampung. Saat ini, perjalanan Irma ke Natuna, untuk melaporkan orangtuanya bahwa dia ingin melanjutkan kuliah.
"Dari informasi bapaknya, ketika sudah berada di pesawat Irma sempat sms bilang pesawatnya sudah mau take-off. Kalau soal bayar atau tidak naik Hercules, enggak mungkin saja kalau tidak bayar. Tapi jumlahnya saya enggak tahu," ungkapnya.
Ibnu menyebutkan, kedua orangtua Irma juga berangkat menuju Kota Medan. Namun jauhnya jarak dan transportasi yang sulit membuatnya mereka baru tiba di Medan antara satu hingga dua minggu ke depan.
"Ya, kami akan terus berkomunikasi dengan orangtua Irma terkait perkembangan soal Irma," pungkasnya.
(san)