2 Bocah di Toraja Tenggelam di Sungai Sadan
A
A
A
MAKALE - Dua bocah, warga kelurahan Rante, Kecamatan Makale, hilang tenggelam di aliran Sungai Sadan. Kedua korban diketahui bernama Bryan yang baru lulus Sekolah Dasar (SD) dan Aldo, siswa Kelas 3 SMP.
Informasi yang diperoleh di lapangan, kedua korban dikabarkan tenggelam sejak seminggu lalu. Namun, peristiwa tenggelamnya korban baru diketahui pihak keluarga Bryan dan Aldo setelah seorang rekan kedua korban bernama Noppen buka mulut.
Kuat dugaan, Noppen merasa ketakutan sehingga terkesan tak tahu dan menutup-nutupi peristiwa yang dialami kedua korban. Setelah didesak oleh pihak keluarga dan masyarakat, Noppen akhirnya mengungkapkan apa yang dialami kedua temannya itu.
Sebelum tenggelam, Noppen mengaku bersama kedua korban bermain-main di sekitar aliran Sungai Sadan di Kelurahan Rante, Kecamatan Makale, seminggu yang lalu.
Keluarga dibantu masyarakat kemudian melakukan pencaharian terhadap korban Bryan dan Aldo. Namun hingga kini, kedua korban belum juga ditemukan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja pun menyisir aliran Sungai Sadan.
Penyisiran dilakukan menggunakan perahu karet mulai dari Jembatan Batupapan, Kecamatan Makale, hingga ke daerah Bera, Kecamatan Makale Selatan.
Semuel, paman korban Bryan mengatakan, sebelum pihak keluarga mengetahui korban Bryan dan Aldo tenggelam di sungai, seorang kerabat korban bersama Paulus Tandireraung, personel Babinsa Kodim 1414 Tana Toraja mendatangi rumah Noppen.
Kebetulan, Esra dan Paulus bertetangga dengan Noppen. Setelah didesak, Noppen akhirnya mengungkapkan Bryan dan Aldo tenggelam saat sedang berenang di sekitar Karuaya yang masih bagian dari aliran Sungai Sadan.
“Awalnya, kami tidak tahu kenapa Bryan dan Aldo tiba-tiba menghilang. Pihak keluarga pun berusaha mencari keduanya. Kami baru tahu kedua korban hilang tenggelam setelah seorang temannya buka mulut,” ujar Esra, Minggu (28/6/2015).
Dia mengatakan, pihak keluarga dibantu masyarakat setempat berupaya mencari korban dan memfokus pencaharian di sekitar Sungai Siping, anak Sungai Sadan sekitar lima kilometer dari Karuaya, tempat kedua korban berenang sebelum tenggelam.
Pencaharian pun mengalami kendala karena hanya menggunakan peralatan seadanya. Di sekitar lokasi pencarian juga terdapat bebatuan besar yang di bawahnya diperkirakan terdapat gua berongga dengan kedalaman air mencapai sepuluh meter.
“Kami perkirakan korban terseret masuk ke dalam rongga batu. Pihak keluarga dibantu masyarakat akan terus melakukan pencaharian hingga kedua korban ditemukan,” katanya.
Terpisah, Kepala BPBD Tana Toraja Marthen Tallu mengatakan, pihaknya baru mendapat informasi adanya dua bocah di bawah umur yang sudah seminggu hilang tenggelam di Sungai Sadan, sekitar Kelurahan Rante, Kecamatan Makale.
Setelah mendapat informasi itu, pihak BPBD langsung menerjunkan Tim SAR didukung perahu karet untuk mencari kedua korban. Namun, pencarian itu hingga sore ini masih belum berhasil.
“Kami bersama pihak keluarga dan masyarakat terus berupaya mencari kedua korban yang hilang tenggelam di aliran Sungai Sadan. Kami juga sudah menyisir aliran sungai, tapi hasilnya masih nihil,” jelasnya.
Informasi yang diperoleh di lapangan, kedua korban dikabarkan tenggelam sejak seminggu lalu. Namun, peristiwa tenggelamnya korban baru diketahui pihak keluarga Bryan dan Aldo setelah seorang rekan kedua korban bernama Noppen buka mulut.
Kuat dugaan, Noppen merasa ketakutan sehingga terkesan tak tahu dan menutup-nutupi peristiwa yang dialami kedua korban. Setelah didesak oleh pihak keluarga dan masyarakat, Noppen akhirnya mengungkapkan apa yang dialami kedua temannya itu.
Sebelum tenggelam, Noppen mengaku bersama kedua korban bermain-main di sekitar aliran Sungai Sadan di Kelurahan Rante, Kecamatan Makale, seminggu yang lalu.
Keluarga dibantu masyarakat kemudian melakukan pencaharian terhadap korban Bryan dan Aldo. Namun hingga kini, kedua korban belum juga ditemukan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja pun menyisir aliran Sungai Sadan.
Penyisiran dilakukan menggunakan perahu karet mulai dari Jembatan Batupapan, Kecamatan Makale, hingga ke daerah Bera, Kecamatan Makale Selatan.
Semuel, paman korban Bryan mengatakan, sebelum pihak keluarga mengetahui korban Bryan dan Aldo tenggelam di sungai, seorang kerabat korban bersama Paulus Tandireraung, personel Babinsa Kodim 1414 Tana Toraja mendatangi rumah Noppen.
Kebetulan, Esra dan Paulus bertetangga dengan Noppen. Setelah didesak, Noppen akhirnya mengungkapkan Bryan dan Aldo tenggelam saat sedang berenang di sekitar Karuaya yang masih bagian dari aliran Sungai Sadan.
“Awalnya, kami tidak tahu kenapa Bryan dan Aldo tiba-tiba menghilang. Pihak keluarga pun berusaha mencari keduanya. Kami baru tahu kedua korban hilang tenggelam setelah seorang temannya buka mulut,” ujar Esra, Minggu (28/6/2015).
Dia mengatakan, pihak keluarga dibantu masyarakat setempat berupaya mencari korban dan memfokus pencaharian di sekitar Sungai Siping, anak Sungai Sadan sekitar lima kilometer dari Karuaya, tempat kedua korban berenang sebelum tenggelam.
Pencaharian pun mengalami kendala karena hanya menggunakan peralatan seadanya. Di sekitar lokasi pencarian juga terdapat bebatuan besar yang di bawahnya diperkirakan terdapat gua berongga dengan kedalaman air mencapai sepuluh meter.
“Kami perkirakan korban terseret masuk ke dalam rongga batu. Pihak keluarga dibantu masyarakat akan terus melakukan pencaharian hingga kedua korban ditemukan,” katanya.
Terpisah, Kepala BPBD Tana Toraja Marthen Tallu mengatakan, pihaknya baru mendapat informasi adanya dua bocah di bawah umur yang sudah seminggu hilang tenggelam di Sungai Sadan, sekitar Kelurahan Rante, Kecamatan Makale.
Setelah mendapat informasi itu, pihak BPBD langsung menerjunkan Tim SAR didukung perahu karet untuk mencari kedua korban. Namun, pencarian itu hingga sore ini masih belum berhasil.
“Kami bersama pihak keluarga dan masyarakat terus berupaya mencari kedua korban yang hilang tenggelam di aliran Sungai Sadan. Kami juga sudah menyisir aliran sungai, tapi hasilnya masih nihil,” jelasnya.
(san)