Sukabumi Kekurangan Tenaga Guru

Jum'at, 26 Juni 2015 - 18:15 WIB
Sukabumi Kekurangan...
Sukabumi Kekurangan Tenaga Guru
A A A
SUKABUMI - Tingkat kekurangan tenaga pengajar atau guru di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kian memprihatinkan. Dalam kurun waktu dua tahun, angka kekurangan guru melonjak hingga dua kali lipat.

Pada tahun 2013, data Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi menunjukkan jumlah kekurangan guru untuk semua tingkatan pendidikan mencapai 3.000 orang.

Memasuki tahun 2015, jumlah kekurangan guru naik menjadi lebih 7.000 orang. Akibat kondisi itu, sejumlah sekolah terpaksa mengangkat guru honorer atau guru sukarelawan.

Bupati Sukabumi Sukmawijaya menerangkan, jenjang pendidikan yang paling banyak mengalami kekurangan guru adalah tingkat pendidikan sekolah dasar. Saat ini jumlah guru sekolah dasar dengan status sebagai pegawai negeri sipil hanya 6.227 orang. Padahal, angka kebutuhannya mencapai 12.000 orang.

Begitu juga di tingkat pendidikan sekolah menengah pertama yang mengalami kekurangan guru hingga 1.900 orang. Secara keseluruhan angka kebutuhan guru SMP berjumlah 3.000 orang. Sementara jumlah guru yang tersedia hingga memasuki pertengahan 2015 ini hanya 1.100 orang.

Kondisi yang sama juga terjadi di tingkat pendidikan sekolah menengah atas (SMA). Dari kebutuhan guru sebanyak 635 orang, hanya tersedia 494 orang.

"Setiap tahunnya angka kekurangan guru terus merangkak naik. Kondisi seperti ini menyebabkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat tidak berjalan optimal," beber Sukmawijaya, Jumat (26/6/2015).

Ada sejumlah faktor yang menjadi pemicu terjadinya kekurangan guru, yakni kebijakan pemerintah yang memberlakukan moratorium penerimaan aparatur sipil negara serta tidak sebandingnya kuota perekrutan guru yang diperoleh Kabupaten Sukabumi setiap tahunnya dengan angka kebutuhan guru.

"Hal lainnya yang tidak bisa dihindari adalah banyaknya guru yang sudah masuk masa pensiun," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Maman Abdurahman mengatakan dalam dua tahun terakhir ini kenaikan angka kekurangan guru puncaknya terjadi di pada tahun 2015.

"Sebanyak 1.500 orang guru di tahun ini berakhir masa tugasnya karena pensiun," terang Maman.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4107 seconds (0.1#10.140)