Puasa, Pengunjung Candi Prambanan Menurun
A
A
A
YOGYAKARTA - Selama bulan puasa ini, pengunjung objek wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko, Sleman, Yogyakarta, mengalami penurunan.
"Ya masih ada yang datang, tapi tidak sebanyak hari-hari biasa. Kebanyakan malah turis asing dalam rombongan bersama guide," kata Slamet, petugas keamanan di Kompleks Candi Prambanan, Sleman, Kamis (25/6/2015).
Berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah pengunjung mengalami penurunan drastis pada bulan puasa. Namun, seusai puasa dan pascalebaran, rata-rata jumlah wisatawan melonjak.
"Kalau puasa lesu, sepi pengunjung, tapi nanti setelah Lebaran jumlah pengunjung membeludak. Saat itu kan libur panjang juga, kalau lagi ramai itu lokasi parkir penuh," ujarnya.
Senada disampaikan Indarto, pedagang asongan di pintu keluar Taman Wisata Candi Prambanan. Kondisi seperti ini (sepi pengunjung) dinilai wajar mengingat sebagian besar umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa.
"Kita sendiri saja sebagai contoh, misal puasa kan jadi malas pergi ke mana-mana jika tidak ada kepentingan. Apalagi pergi ke tempat wisata saat kondisi puasa," katanya.
Meski tak menyebut persentasenya, dia mengaku ada penurunan omzet penjualan. Namun, penurunan pendapatan tidak menjadi masalah karena memang kondisi tidak menguntungkan saat ini.
"Rugi tidak cuma saya sendiri, banyak temannya. Semuanya kalau lagi puasa ya bener-bener 'puasa' (penghasilan turun). Mudah-mudahan Lebaran nanti banyak yang berkunjung di Candi Prambanan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, rata-rata kunjungan wisata di Candi Prambanan dalam satu hari sekira 5.000 orang. Sementara, di Ratu Boko separuh dari pengunjung Candi Prambanan atau sekira 2.500 orang per hari untuk hari biasa. Jumlah itu akan lebih meningkat jika masuk hari libur atau libur panjang.
"Ya masih ada yang datang, tapi tidak sebanyak hari-hari biasa. Kebanyakan malah turis asing dalam rombongan bersama guide," kata Slamet, petugas keamanan di Kompleks Candi Prambanan, Sleman, Kamis (25/6/2015).
Berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah pengunjung mengalami penurunan drastis pada bulan puasa. Namun, seusai puasa dan pascalebaran, rata-rata jumlah wisatawan melonjak.
"Kalau puasa lesu, sepi pengunjung, tapi nanti setelah Lebaran jumlah pengunjung membeludak. Saat itu kan libur panjang juga, kalau lagi ramai itu lokasi parkir penuh," ujarnya.
Senada disampaikan Indarto, pedagang asongan di pintu keluar Taman Wisata Candi Prambanan. Kondisi seperti ini (sepi pengunjung) dinilai wajar mengingat sebagian besar umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa.
"Kita sendiri saja sebagai contoh, misal puasa kan jadi malas pergi ke mana-mana jika tidak ada kepentingan. Apalagi pergi ke tempat wisata saat kondisi puasa," katanya.
Meski tak menyebut persentasenya, dia mengaku ada penurunan omzet penjualan. Namun, penurunan pendapatan tidak menjadi masalah karena memang kondisi tidak menguntungkan saat ini.
"Rugi tidak cuma saya sendiri, banyak temannya. Semuanya kalau lagi puasa ya bener-bener 'puasa' (penghasilan turun). Mudah-mudahan Lebaran nanti banyak yang berkunjung di Candi Prambanan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, rata-rata kunjungan wisata di Candi Prambanan dalam satu hari sekira 5.000 orang. Sementara, di Ratu Boko separuh dari pengunjung Candi Prambanan atau sekira 2.500 orang per hari untuk hari biasa. Jumlah itu akan lebih meningkat jika masuk hari libur atau libur panjang.
(zik)