Lebaran, Shelter BRT Diperbaiki

Rabu, 24 Juni 2015 - 07:48 WIB
Lebaran, Shelter BRT Diperbaiki
Lebaran, Shelter BRT Diperbaiki
A A A
SEMARANG - Menjelang musim libur Lebaran, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Semarang segera memperbaiki shelter Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang yang rusak.

Perbaikan dilakukan untuk menyambut para pemudik di kampung halaman. Kepala Dishubkominfo Kota Semarang Agus Harmunanto mengatakan berdasarkan pantauannya, kerusakan shelter BRT banyak terjadi di atap bangunan. Kondisi itu jelas mengurangi kenyamanan calon penumpang karena terkena sinar matahari dan terpaan air hujan. Selain memperbaiki atap yang rusak, Dishubkominfo juga akan mengecat ulang shelter yang tampak kusam.

Pengecatan dilakukan untuk menghilangkan kesan shelter kumuh tak terawat. Di samping itu, banyak shelter yang dicorat-coret atau vandalisme tangan- tangan tidak bertanggung jawab. “Kami tentu ingin menghadirkan layanan yang nyaman bagi pengguna BRT agar mereka semakin antusias menggunakan moda transportasi ini,” ucapnya kemarin. Selain membenahi shelter BRT, Dishubkominfo juga akan membangun Posko Lebaran di empat titik, yaknidiTerminalMangkang, Kantor Dishubkominfo, Terminal Penggaron, danTerminalTerboyo.

“Khusus posko di Terminal Terboyo nanti akan tetap dipakai meskipun tidak bisa berjalan maksimal,” ucapnya. Menurut Agus, mulai 2015 kewenangan pemakaian dan pemanfaatan terminal tipe A berada di tangan pemerintah pusat. Karena itu, Terminal Terboyo dan Mangkang nantinya akan diurus langsung oleh pemerintah pusat. “Kita koordinasikan lagi dengan pemerintah pusat. Tapi yang jelas, kita benahi shelter-shelter BRT yang rusak. Shelter portable BRT akan diperbaiki terlebih dahulu,” ungkapnya.

Kepala Terminal Terboyo Slamet Widodo mengatakan, pada arus mudik dan balik Lebaran tahun ini pihaknya memprediksi terjadi lonjakan penumpang hingga 5% dibanding tahun lalu. Lonjakan penumpang diperkirakan akan terjadi H-1 hingga H+1. Akibat dari jalur pantura yang sudah tidak mengalami hambatan. “Rata-rata setiap musim Lebaran mencapai 6.000-7.000 penumpang. Diperkirakan tahun ini naik 5%. Tahun lalu kan ada Jembatan Comal Pemalang ambrol yang membuat penumpang melanjutkan mudik naik kereta api,” ungkapnya.

Persiapan menghadapi lonjakan penumpang itu sudah dilakukan. Bahkan sudah berkoordinasi dengan Organda dan pengusaha pelaku angkutan untuk menyiapkan ratusan armada bagi penumpang selama Lebaran. “Kita sudah siapkan 152 bus AKAP dan 455 bus AKDP, sedangkan nonbus antarkota 102 dan 157 bus BRT. Bus cadangan juga ada 57 on call Organda,” katanya.

M abduh
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5951 seconds (0.1#10.140)