Tim Dagominton Terus Berimprovisasi
A
A
A
BANDUNG - Setelah berhasil men juarai kontes robot regional dan nasional, kini tim robotika Institut Teknologi Bandung (ITB) siap melenggang me wakili Indonesia di ajang kon tes robot Asia Pacific Broadcasting Union (ABU) Robocon 2015 di Yogyakarta, 23 Agustus men datang.
Sebelumnya, tim robotika ITB berhasil meraih juara pertama pada Kontes Robot Indonesia (KRI) Tingkat Nasional 2015 kategori Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), 11-14 Ju ni 2015 di Yogyakarta. Dengan kemenangan ini, ITB mendapatkan piala bergilir pe merintah RI, yaitu piala Samb hawana Pratimacala. Dengan kemenangan ini, Unit Robotika ITB resmi menjadi wakil Indonesia pada kompe tisi robot internasional ABU Ro bocon 2015.
Tim robot yang akan bertanding di ABU Robocon 2015 adalah Tim Dagominton yang beranggotakan Agung Nuza Dwi Putra (Teknik Elektro 2012), Rendy Wandarosanza (teknik elektro 2012), Eko Budi Sat rio (teknik mesin 2012), Helwin Andrealin (teknik mesin 2012), Restu Ikhsanul FIkri (tek nik mesin 2011), dan Fanny Achmad Hindrarta (teknik elektro 2012).
Ketua Tim Dagominton Restu Ikhsanul Fikri mengatakan, un tuk menghadapi kontes ro bot internasional, pihaknya melakukan beberapa pengem ba - ngan robot badminton ini. Mu lai dari improvisasi pe nam bahan jumlah raket pada robot hingga menambah porsi latihan ro bot dalam menggunakan raketnya. “Kalau dulu pas kontes na - sional itu latihannya 4 kali seminggu, kini pasti akan lebih banyak lagi dan durasinya sekali la tihannya pun minimal 4 jam,” ung kapnya saat ditemui wartawan, kemarin.
Seperti diketahui, tim Dagomin ton membuat robot yang mam pu melakukan aksi olah raga badminton. Kemampuan robot ini pun diuji dengan cara sejauh mana robot ini bisa dengan ce pat mendapatkan lima poin da lam setiap pertandingannya. Se lain itu, robot yang ditampilkan tim ini masih merupakan robot manual, yang diope rasikan oleh operatornya.
“Tidak ada spesifikasi khusus sebenarnya dalam penilaian ko ntes robot badminton ini lawan kami bisa saja menggunakan robot yang sudah otomatis dan tidak menggunakan op erator. Tapi menurut kami, ro bot otomatis masih memiliki ri siko tinggi, jadi kami masih meng gunakan robot manual saja,” ujarnya.
Diakuinya, untuk kontes ABU Asia Pasifik nanti lawan yang menurutnya cukup berat yak ni China dan Jepang. Tim robot Negeri Tirai Bambu sudah menggunakan robot otomatis dan ketangguhannya sudah mumpuni. Sedangkan Jepang, meski robotnya masih manual, tapi kemampuannya juga sulit ditandingi.
Untuk itu pihaknya saat ini tengah terus mengasah kemampuan robot dan operatornya dalam menjalankan ro bot nantinya. Tahun lalu, pada ting kat kontes robot yang sama se c ara regional hanya mampu bertahan di 16 besar. Namun ta hun ini, mereka unggul di tingkat nasional.
Anne rufaidah
Sebelumnya, tim robotika ITB berhasil meraih juara pertama pada Kontes Robot Indonesia (KRI) Tingkat Nasional 2015 kategori Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), 11-14 Ju ni 2015 di Yogyakarta. Dengan kemenangan ini, ITB mendapatkan piala bergilir pe merintah RI, yaitu piala Samb hawana Pratimacala. Dengan kemenangan ini, Unit Robotika ITB resmi menjadi wakil Indonesia pada kompe tisi robot internasional ABU Ro bocon 2015.
Tim robot yang akan bertanding di ABU Robocon 2015 adalah Tim Dagominton yang beranggotakan Agung Nuza Dwi Putra (Teknik Elektro 2012), Rendy Wandarosanza (teknik elektro 2012), Eko Budi Sat rio (teknik mesin 2012), Helwin Andrealin (teknik mesin 2012), Restu Ikhsanul FIkri (tek nik mesin 2011), dan Fanny Achmad Hindrarta (teknik elektro 2012).
Ketua Tim Dagominton Restu Ikhsanul Fikri mengatakan, un tuk menghadapi kontes ro bot internasional, pihaknya melakukan beberapa pengem ba - ngan robot badminton ini. Mu lai dari improvisasi pe nam bahan jumlah raket pada robot hingga menambah porsi latihan ro bot dalam menggunakan raketnya. “Kalau dulu pas kontes na - sional itu latihannya 4 kali seminggu, kini pasti akan lebih banyak lagi dan durasinya sekali la tihannya pun minimal 4 jam,” ung kapnya saat ditemui wartawan, kemarin.
Seperti diketahui, tim Dagomin ton membuat robot yang mam pu melakukan aksi olah raga badminton. Kemampuan robot ini pun diuji dengan cara sejauh mana robot ini bisa dengan ce pat mendapatkan lima poin da lam setiap pertandingannya. Se lain itu, robot yang ditampilkan tim ini masih merupakan robot manual, yang diope rasikan oleh operatornya.
“Tidak ada spesifikasi khusus sebenarnya dalam penilaian ko ntes robot badminton ini lawan kami bisa saja menggunakan robot yang sudah otomatis dan tidak menggunakan op erator. Tapi menurut kami, ro bot otomatis masih memiliki ri siko tinggi, jadi kami masih meng gunakan robot manual saja,” ujarnya.
Diakuinya, untuk kontes ABU Asia Pasifik nanti lawan yang menurutnya cukup berat yak ni China dan Jepang. Tim robot Negeri Tirai Bambu sudah menggunakan robot otomatis dan ketangguhannya sudah mumpuni. Sedangkan Jepang, meski robotnya masih manual, tapi kemampuannya juga sulit ditandingi.
Untuk itu pihaknya saat ini tengah terus mengasah kemampuan robot dan operatornya dalam menjalankan ro bot nantinya. Tahun lalu, pada ting kat kontes robot yang sama se c ara regional hanya mampu bertahan di 16 besar. Namun ta hun ini, mereka unggul di tingkat nasional.
Anne rufaidah
(ars)