Pemadaman Listrik Ganggu Aktivitas Warga
A
A
A
MEDAN - Pemadaman listrik kembali terjadi di Kota Medan. Meski durasinya singkat, sangat mengganggu warga karena di beberapa kawasan pemadaman terjadi hingga dua kali dalam sehari.
Seperti di kawasan Halat Medan, seorang warga Gang Makmur, Puput, mengaku sudah terjadi pemadaman hingga dua kali pada pagi hari kemarin. Pemadaman terjadi pada pukul 08.30 WIB dan pukul 09.30 WIB. “Awalnya padam pukul 08.30 WIB, tapi sekitar 20 menit kemudian menyala lagi. Tidak berselang lama, pukul 09.30 WIB padam lagi dengan durasi sama yaitu 20 menit,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Rabiatul, warga Johor. Dia mengaku mengalami pemadaman listrikdi rumahnya dengan durasi sekitar 20 menit. “Kejadiannya sudah dua hari terakhir ini,” katanya. Meskipun durasi pemadaman hanya sebentar, warga mengaku sangat terganggu. Untuk itu, mereka berharap pemadaman listrik tidak terjadi lagi, karena saat Ramadan ini merupakan bulan yang cukup sibuk bagi ibu-ibu untuk menyiapkan berbagai kebutuhan berbuka dan sahur.
“Entah itu sebentar atau tidak, hendaknya tidak ada pemadaman, karena benar-benar mengganggu kegiatan di rumah,” ujarnya. Indah, warga Bunga Cempaka Medan Selayang, juga mengeluhkan pemadaman listrik ini. Meskipun sebentar, yaitu sekitar 25 menit, sempat khawatir akan terjadi pemadaman kembali.
“Sempat kaget juga kenapa listrik padam. Ditunggu sampai pukul berapa, rupanya sebentar saja (padamnya). Mudah- mudahan sekali ini saja pemadamannya,” ucapnya. Sementara itu, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Sumatera Utara (Sumut) memastikan tidak ada pemadaman bergilir selama Ramadan.
Humas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sumut, Mustafrizal, mengatakan, pemadaman yang terjadi kemarin kemungkinan besar dikarenakan adanya pemeliharaan, baik pada gardu induk atau jaringan akibat cuaca ekstrem atau kondisi tidak terprediksi lainnya. “PLN Area Medan memang ada menginformasikan akan melakukan pemeliharaan, baik jaringan maupun gardu induk.
Tapi petugas pasti berusaha (pemadaman) tidak lama dengan memindahkan suplai dari jaringan atau gardu induk lain atau istilahnya jamper. Makanya padamnya hanya 20 menit atau kurang,” ungkapnya. PLN memang paling mengkhawatirkan cuaca ekstrem. Sebab, bisa membuat jaringan terputus sehingga pemadaman bergilir tidak terhindarkan.
Untuk meminimalisasi terjadinya hal tersebut, PLN tiap area akan terus memelihara jaringan sehingga tidak terjadi kondisi yang lebih parah. “Tim dari unit pelaksana sudah memelihara jaringan sejak bulan lalu, termasuk juga menebang pohon di sekitar trafo dan lainnya yang berkaitan dengan listrik supaya tidak merusak (jaringan atau trafo). Jadi pemadaman bergilir tak terelakkan,” ujarnya.
Sementara dari sisi pembangkit, seluruhnya beroperasi normal dengan kapasitas terpasang 1.700 megawatt (MW). Bahkan, saat ini sudah ada cadangan daya sebesar 72 MW karena kedua unit PLTU Pangkalan Susu sudah masuk sistem meskipun belum maksimal.
“Sumut bahkan punya cadangan listrik 72 MW karena dari unit I PLTU Susu sudah menyuplai 180 MW, dan pembangkit unit II telah masuk sistem 140 MW. Diharapkan keduanya tidak lagi keluar sistem supaya cadangan tetap aman, terutama hingga akhir Ramadan,” ucapnya.
Jelia amelida
Seperti di kawasan Halat Medan, seorang warga Gang Makmur, Puput, mengaku sudah terjadi pemadaman hingga dua kali pada pagi hari kemarin. Pemadaman terjadi pada pukul 08.30 WIB dan pukul 09.30 WIB. “Awalnya padam pukul 08.30 WIB, tapi sekitar 20 menit kemudian menyala lagi. Tidak berselang lama, pukul 09.30 WIB padam lagi dengan durasi sama yaitu 20 menit,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Rabiatul, warga Johor. Dia mengaku mengalami pemadaman listrikdi rumahnya dengan durasi sekitar 20 menit. “Kejadiannya sudah dua hari terakhir ini,” katanya. Meskipun durasi pemadaman hanya sebentar, warga mengaku sangat terganggu. Untuk itu, mereka berharap pemadaman listrik tidak terjadi lagi, karena saat Ramadan ini merupakan bulan yang cukup sibuk bagi ibu-ibu untuk menyiapkan berbagai kebutuhan berbuka dan sahur.
“Entah itu sebentar atau tidak, hendaknya tidak ada pemadaman, karena benar-benar mengganggu kegiatan di rumah,” ujarnya. Indah, warga Bunga Cempaka Medan Selayang, juga mengeluhkan pemadaman listrik ini. Meskipun sebentar, yaitu sekitar 25 menit, sempat khawatir akan terjadi pemadaman kembali.
“Sempat kaget juga kenapa listrik padam. Ditunggu sampai pukul berapa, rupanya sebentar saja (padamnya). Mudah- mudahan sekali ini saja pemadamannya,” ucapnya. Sementara itu, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Sumatera Utara (Sumut) memastikan tidak ada pemadaman bergilir selama Ramadan.
Humas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sumut, Mustafrizal, mengatakan, pemadaman yang terjadi kemarin kemungkinan besar dikarenakan adanya pemeliharaan, baik pada gardu induk atau jaringan akibat cuaca ekstrem atau kondisi tidak terprediksi lainnya. “PLN Area Medan memang ada menginformasikan akan melakukan pemeliharaan, baik jaringan maupun gardu induk.
Tapi petugas pasti berusaha (pemadaman) tidak lama dengan memindahkan suplai dari jaringan atau gardu induk lain atau istilahnya jamper. Makanya padamnya hanya 20 menit atau kurang,” ungkapnya. PLN memang paling mengkhawatirkan cuaca ekstrem. Sebab, bisa membuat jaringan terputus sehingga pemadaman bergilir tidak terhindarkan.
Untuk meminimalisasi terjadinya hal tersebut, PLN tiap area akan terus memelihara jaringan sehingga tidak terjadi kondisi yang lebih parah. “Tim dari unit pelaksana sudah memelihara jaringan sejak bulan lalu, termasuk juga menebang pohon di sekitar trafo dan lainnya yang berkaitan dengan listrik supaya tidak merusak (jaringan atau trafo). Jadi pemadaman bergilir tak terelakkan,” ujarnya.
Sementara dari sisi pembangkit, seluruhnya beroperasi normal dengan kapasitas terpasang 1.700 megawatt (MW). Bahkan, saat ini sudah ada cadangan daya sebesar 72 MW karena kedua unit PLTU Pangkalan Susu sudah masuk sistem meskipun belum maksimal.
“Sumut bahkan punya cadangan listrik 72 MW karena dari unit I PLTU Susu sudah menyuplai 180 MW, dan pembangkit unit II telah masuk sistem 140 MW. Diharapkan keduanya tidak lagi keluar sistem supaya cadangan tetap aman, terutama hingga akhir Ramadan,” ucapnya.
Jelia amelida
(bbg)