Jangan Sampai Di-bully Pelatih saat Kembali Masuk Mes
A
A
A
Bagi Luis Irsandi, 23, puasa tak menjadikannya berhenti atau istirahat latihan. Punggawa PSMS Medan ini tahu betul, sebagai seorang pesepak bola, dibutuhkan kesiapan stamina meski tak ada pertandingan.
Itulah yang dilakukannya. Terpenting, dia harus tahu porsi latihan yang harus dilalui tiap hari. “Ya, puasa tidak harus berhenti atau stop latihan, tidak ada halangan. Saya pribadi harus tetap menjaga kebugaran. Karena PSMS saat ini libur 10 hari, saya tetap latihan. Meski porsi latihannya tidak seperti biasa, tetap harus latihan,” ucap Luis.
Di saat seperti ini, dia harus pandai menyiasati dan memilih waktu yang tepat untuk latihan. Saat sekarang ini waktu yang tepat latihan ketika sore. Intensitas latihan dilakukan hanya satu jam. “Saya latihan dari jam 5 sore sampai jam 6 sore. Lari, push up, sit up, lompat, itu yang saya jaga. Itu yang utama latihan saya,” papar anak pasangan Irwan Effendy dan Rosfina itu. Pada dasarnya, satu hari puasa akan sedikit berdampak terhadap kinerja olahraga.
Namun, 30 atau 29 hari berturut-turut, puasa dapat mempengaruhi berbagai faktor kinerja termasuk kekuatan, kecepatan, dan daya tahan tubuh seseorang. Tak bisa dipungkiri puasa berkontribusi terhadap penurunan kapasitas aerobik, ketahanan, dan kemampuan melakukan latihan 75% dari maksimal VO2 max yang diperlukan bagi seorang olahragawan. Bagi atlet sepak bola, saat berpuasa tidak mempengaruhi kinerja fisik, malah sebaliknya jadi meningkat.
Sebuah penelitian dilakukan untuk menyelidiki dampak puasa terhadap kekuatan anaerobik, kapasitas anaerobik, dan tingkat penghapusan laktat, yakni indikator kelelahan pada pelari, pelempar (atletik), dan pegulat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa puasa tidak menghasilkan dampak buruk pada komposisi tubuh, kekuatan anaerobik, kapasitas anaerobik, dan metabolisme asam laktat selama. Setelah latihan intensitas tinggi jika tidak ada perubahan total asupan kalori harian (makanan dan cairan).
Termasuk juga tidak ada perubahan total jam tidur. Selama puasa, periodisasi yang tepat dari pelatihan ini penting untuk menjaga dan mengoptimalkan kinerja atlet. Penyesuaian pelatihan dapat memiliki dampak luar biasa pada kinerja. Atlet profesional dapat mempertahankan kinerja selama puasa jika latihan fisik, diet, dan jam tidur dikendalikan dengan baik. Sepakbola tidak selalu sama dengan olahraga lain. Alasan penurunan tersebut mungkin akibat dari kurangnya asupan cairan dan makanan, ditambah juga berkurangnya jam tidur.
“Istirahat, asupan makanan yang cukup, air putih. Terpenting juga jangan memaksakan diri. Bagi saya, terpenting memang harus tetap latihan dan disiplin,” tandas warga Sei Semayang Jalan Binjai Km 10,5, Deliserdang ini. Apalagi, Ayam Kinantan, julukan PSMS, memberikan sinyal tampil di Piala Kemerdekaan pada Agustus mendatang. Jelas saat libur usai, pemain kembali menjalani latihan rutin dibawah instruksi pelatih kepala Suharto AD, di Mes Kodam I/BB Jalan Jenderal Gatot Subroto, Medan, Selasa (23).
Pemain kelahiran 1 Mei 1992 ini tak ingin menjadi pemain yang di-bully pelatih di depan rekan-rekan saat kembali menghuni mes. Pelatih akan melihat kondisi stamina pemain. Hal ini tak sulit ditemui bila pemain enggan berlatizh menjaga kebugaran tubuhnya selama libur. Ditambah lagi tak disiplin mengonsumsi makanan.
“Makanan juga harus diperhatikan. Saat puasa, pemain tahu apa yang harus dimakan untuk menjaga stamina tubuh,” paparnya.
Haris Dasril
Kota Medan
Itulah yang dilakukannya. Terpenting, dia harus tahu porsi latihan yang harus dilalui tiap hari. “Ya, puasa tidak harus berhenti atau stop latihan, tidak ada halangan. Saya pribadi harus tetap menjaga kebugaran. Karena PSMS saat ini libur 10 hari, saya tetap latihan. Meski porsi latihannya tidak seperti biasa, tetap harus latihan,” ucap Luis.
Di saat seperti ini, dia harus pandai menyiasati dan memilih waktu yang tepat untuk latihan. Saat sekarang ini waktu yang tepat latihan ketika sore. Intensitas latihan dilakukan hanya satu jam. “Saya latihan dari jam 5 sore sampai jam 6 sore. Lari, push up, sit up, lompat, itu yang saya jaga. Itu yang utama latihan saya,” papar anak pasangan Irwan Effendy dan Rosfina itu. Pada dasarnya, satu hari puasa akan sedikit berdampak terhadap kinerja olahraga.
Namun, 30 atau 29 hari berturut-turut, puasa dapat mempengaruhi berbagai faktor kinerja termasuk kekuatan, kecepatan, dan daya tahan tubuh seseorang. Tak bisa dipungkiri puasa berkontribusi terhadap penurunan kapasitas aerobik, ketahanan, dan kemampuan melakukan latihan 75% dari maksimal VO2 max yang diperlukan bagi seorang olahragawan. Bagi atlet sepak bola, saat berpuasa tidak mempengaruhi kinerja fisik, malah sebaliknya jadi meningkat.
Sebuah penelitian dilakukan untuk menyelidiki dampak puasa terhadap kekuatan anaerobik, kapasitas anaerobik, dan tingkat penghapusan laktat, yakni indikator kelelahan pada pelari, pelempar (atletik), dan pegulat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa puasa tidak menghasilkan dampak buruk pada komposisi tubuh, kekuatan anaerobik, kapasitas anaerobik, dan metabolisme asam laktat selama. Setelah latihan intensitas tinggi jika tidak ada perubahan total asupan kalori harian (makanan dan cairan).
Termasuk juga tidak ada perubahan total jam tidur. Selama puasa, periodisasi yang tepat dari pelatihan ini penting untuk menjaga dan mengoptimalkan kinerja atlet. Penyesuaian pelatihan dapat memiliki dampak luar biasa pada kinerja. Atlet profesional dapat mempertahankan kinerja selama puasa jika latihan fisik, diet, dan jam tidur dikendalikan dengan baik. Sepakbola tidak selalu sama dengan olahraga lain. Alasan penurunan tersebut mungkin akibat dari kurangnya asupan cairan dan makanan, ditambah juga berkurangnya jam tidur.
“Istirahat, asupan makanan yang cukup, air putih. Terpenting juga jangan memaksakan diri. Bagi saya, terpenting memang harus tetap latihan dan disiplin,” tandas warga Sei Semayang Jalan Binjai Km 10,5, Deliserdang ini. Apalagi, Ayam Kinantan, julukan PSMS, memberikan sinyal tampil di Piala Kemerdekaan pada Agustus mendatang. Jelas saat libur usai, pemain kembali menjalani latihan rutin dibawah instruksi pelatih kepala Suharto AD, di Mes Kodam I/BB Jalan Jenderal Gatot Subroto, Medan, Selasa (23).
Pemain kelahiran 1 Mei 1992 ini tak ingin menjadi pemain yang di-bully pelatih di depan rekan-rekan saat kembali menghuni mes. Pelatih akan melihat kondisi stamina pemain. Hal ini tak sulit ditemui bila pemain enggan berlatizh menjaga kebugaran tubuhnya selama libur. Ditambah lagi tak disiplin mengonsumsi makanan.
“Makanan juga harus diperhatikan. Saat puasa, pemain tahu apa yang harus dimakan untuk menjaga stamina tubuh,” paparnya.
Haris Dasril
Kota Medan
(ars)