Sabet Emas Sea Games meski Alami Cedera Engkel

Minggu, 21 Juni 2015 - 08:40 WIB
Sabet Emas Sea Games...
Sabet Emas Sea Games meski Alami Cedera Engkel
A A A
Kota Semarang memiliki atlet luar biasa. Namanya Renaldy Atma Negara. Di usianya yang masih tergolong muda yakni 20 tahun, atlet taekwondo itu bisa mengibarkan Sang Saka Merah Putih di tempat tertinggi pada Sea Games di Singapura, baru-baru ini.

Bertanding menghadapi atlet-atlet unggulan dari negara-negara ASEAN, tidak membuatnya ciut nyali. Aldy, biasa dia disapa, sejak awal justru khawatir saat menghadapi atlet dari tuan rumah bakal dicurangi. Namun dengan semangat yang tinggi, bungsu dari dua bersaudara ini tidak minder dan akhirnya bisa menjadi juara pertama pada nomor kyorugi (pertarungan) tunggal putra.

“Bertemu Singapura pada semifinal sempat khawatir karena pada nomor poomsae (jurus) sebelumnya dimenangkan. Tapi saya bisa menang telak lawan Singapura 21-6, dan final dengan Malaysia 11-6,” kata Renaldy di mes atlet Jalan Karangrejo Tengah IX/no 34 Semarang. Meski Indonesia belum sukses dalam ajang kejuaraan olahraga negara-negara ASEAN, torehan emas yang disumbangkan atlet asal Kelengan Besar, Semarang ini setidaknya bisa membanggakan daerah asalnya. Apalagi, Jateng yang menyumbang empat atlet, hanya dua yang membawa pulang medali.

Selain Renaldy, ada Mutiara Habibah, itu pun hanya mampu memboyong medali perunggu di nomor poomsae. Renaldy belajar taekwondo mulai dari nol. Sejak kelas II sekolah dasar (SD), dia bergabung di Dojang Tri Dharma. Setahun kemudian, berpindah ke Dojang Halilintar di Jalan Ki Mangunsarkoro Semarang.

Dari situ, talentanya semakin terasah. Ditambah lagi kedua orang tuanya, Fuad Hambali dan Fenni, sangat mendukung. Saat duduk di bangku SMA pun, DIA tetap diantar latihan ketika dipanggil Program Pemusatan Latihan Olahraga dan Pelajar (PPLP) Jawa Tengah. Ketekunannya berlatih sejak kecil tidak sia-sia. Prestasi bisa diraih sejak mengikuti kejuaraan antarpelajar tingkat nasional.

Pada Kejurnas yunior 2009 dapat emas. Setahun kemudian juga sukses di Malang dengan meraih emas. Pada 2011, dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2011 juga dapat emas. Namun, Kejurnas senior 2014 di Bandung hanya bisa menyabet medali perak. Kendati moncer dalam Sea Games, sebenarnya tidak sedang dalam kondisi prima. Renaldy mengaku, sebenarnya saat Sea Games lalu tidak dalam kondisi fit.

Dia masih mengalami cedera, retak di bagian tulang engkel di kaki sebelah kiri. Sebelum bertanding, kakinya diberi typing untuk mengurangi nyeri. ”Pelatih menyarankan agar sering menggunakan kaki kanan. Kalau menggunakan kaki kiri, diusahakan menggunakan bagian telapak biar tidak sakit,” kata mahasiswa semester IV Unisbank Semarang ini. Sudah menjadi kebiasaannya, sebelum bertanding, minta dukungan dan doa dari orang tua. Meski hanya sebentar, orang tua juga sangat mendung.

”Saya bisa juara karena support pelatih dan orang tua. Bonus Sea Games Rp200 juta yang katanya mau dibagikan sebelum Lebaran, akan saya gunakan untuk beli rumah,” ucap remaja kelahiran Jakarta, 20 April 1995. Meski fokus dalam olahraga, kuliahnya tidak terganggu. Pihak kampus sangat mendukung olahraga yang sedang digelutinya. Kampusnya juga memberikan beasiswa. Tidak hanya di kampus, bea siswa juga datang dari sekolahnya dulu. Pelatih taekwondo Jateng Dereck Afsa menyebut, Renaldy merupakan atlet andalan Jawa Tengah saat ini.

Dia juga akan dipersiapkan dalam Pra-PON tahun ini. Anak asuhnya tersebut merupakan atlet serbabisa. ”Pak Yuswo (KONI Semarang) pernah bilang, dalam sepuluh tahun, belum tentu bisa mendapat satu atlet seperti Renaldy. Meski masih muda, dia stabil, tidak nekoneko, bisa menjadi panutan rekan-rekannya dan para yuniornya,” ujar Dereck.

Arif Purniawan
Semarang
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7707 seconds (0.1#10.140)