Puasa, Kebutuhan Elpiji 3 Kilogram Naik
A
A
A
KULONPROGO - Memasuki bulan puasa kebutuhan gas elpiji, khususnya untuk tabung ukuran 3 kilogram meningkat.
Setiap pangkalan yang mendapatkan kiriman akan langsung ludes diserbu pembeli. Dinas menjamin selama Ramadan dan Lebaran stok aman. Pertamina telah menambah pasokan elpiji hingga 10%. Seorang pemilik pangkalan, Dedi mengatakan, kenaikan permintaan ini sebenarnya terjadi sebelum puasa. Setiap kiriman akan langsung habis diserbu pedagang yang sebagian besar pedagang eceran.
Setiap pekan, dia mendapatkan kiriman tiga hari sekali dengan pasokan masing-masing 600 tabung. Namun begitu, ada pasokan akan diikuti dengan permintaan pembelian. “Begitu datang, selang beberapa jam sudah habis. Tidak ada yang tersisa lagi,” ujar Dedi, pemilik pangkalan di Wates, kemarin.
Seorang pembeli, Warni, mengaku kerap berburu elpiji di sejumlah pangkalan. Hanya harga yang diperoleh sudah di atas harga eceran tertinggi (HET). Setiap tabung biasanya dibeli antara Rp16.000 hingg Rp17.000. Padahal sesuai aturan, penjualan di setiap pangkalan ditentukan dengan HET sebesar Rp15.500. “Saya ambil bisa tiga sampai enam tabung setiap harinya,” ujarnya.
Kasi Energi Minyak dan Gas Disperindag ESDM Kulonprogo, Idhiar Nugroho mengakui, ada lonjakan permintaan di pasar. Memasuki bulan Ramadan banyak warga menyetok untuk kebutuhan memasak.
Pertamina, kata dia, sebenarnya sudah menambah pasokan kepada agen dan pangkalan. Mulai bulan Juni ini, Pertamina menambah pasokan sekitar 10%. Jika sebelumnya hanya 230.097 tabung, maka dengan ada penambahan menjadi 253.097 tabung. “Nanti menghadapi Lebaran, pasokan akan ditambah lagi,” ujarnya.
Dinas, kata dia, tidak bisa membatasi pengecer yang jumlahnya kian bertambah banyak. Hal ini yang menjadikan kekosongan di sejumlah pangkalan. Karena itu dinas akan mencoba membatasi penjualan kepada pengecer seperti pada penjualan bensin.
Sementara Kepala Disperindag dan ESDM Kulonprogo, Niken Probolaras menilai, wajar ada peningkatan konsumsi dan kebutuhan gas elpiji. Selama bulan Ramadan kerap banyak aktivitas memasak yang berpengaruh pada tingkat kebutuhan. “Pada bulan Ramdan juga banyak muncul kuliner baru. Sepanjang masih wajar tidak masalah,” tuturnya.
Kuntadi
Setiap pangkalan yang mendapatkan kiriman akan langsung ludes diserbu pembeli. Dinas menjamin selama Ramadan dan Lebaran stok aman. Pertamina telah menambah pasokan elpiji hingga 10%. Seorang pemilik pangkalan, Dedi mengatakan, kenaikan permintaan ini sebenarnya terjadi sebelum puasa. Setiap kiriman akan langsung habis diserbu pedagang yang sebagian besar pedagang eceran.
Setiap pekan, dia mendapatkan kiriman tiga hari sekali dengan pasokan masing-masing 600 tabung. Namun begitu, ada pasokan akan diikuti dengan permintaan pembelian. “Begitu datang, selang beberapa jam sudah habis. Tidak ada yang tersisa lagi,” ujar Dedi, pemilik pangkalan di Wates, kemarin.
Seorang pembeli, Warni, mengaku kerap berburu elpiji di sejumlah pangkalan. Hanya harga yang diperoleh sudah di atas harga eceran tertinggi (HET). Setiap tabung biasanya dibeli antara Rp16.000 hingg Rp17.000. Padahal sesuai aturan, penjualan di setiap pangkalan ditentukan dengan HET sebesar Rp15.500. “Saya ambil bisa tiga sampai enam tabung setiap harinya,” ujarnya.
Kasi Energi Minyak dan Gas Disperindag ESDM Kulonprogo, Idhiar Nugroho mengakui, ada lonjakan permintaan di pasar. Memasuki bulan Ramadan banyak warga menyetok untuk kebutuhan memasak.
Pertamina, kata dia, sebenarnya sudah menambah pasokan kepada agen dan pangkalan. Mulai bulan Juni ini, Pertamina menambah pasokan sekitar 10%. Jika sebelumnya hanya 230.097 tabung, maka dengan ada penambahan menjadi 253.097 tabung. “Nanti menghadapi Lebaran, pasokan akan ditambah lagi,” ujarnya.
Dinas, kata dia, tidak bisa membatasi pengecer yang jumlahnya kian bertambah banyak. Hal ini yang menjadikan kekosongan di sejumlah pangkalan. Karena itu dinas akan mencoba membatasi penjualan kepada pengecer seperti pada penjualan bensin.
Sementara Kepala Disperindag dan ESDM Kulonprogo, Niken Probolaras menilai, wajar ada peningkatan konsumsi dan kebutuhan gas elpiji. Selama bulan Ramadan kerap banyak aktivitas memasak yang berpengaruh pada tingkat kebutuhan. “Pada bulan Ramdan juga banyak muncul kuliner baru. Sepanjang masih wajar tidak masalah,” tuturnya.
Kuntadi
(ftr)