Polda Telusuri Akses Senpi Komplotan Perampok Emas

Polda Telusuri Akses Senpi Komplotan Perampok Emas
A
A
A
SEMARANG - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jawa Tengah menelusuri akses senjata api (senpi) yang digunakan para perampok Toko Emas Jaya Putera di Petunjungan Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes.
Dari enam pelaku yang ditangkap, polisi mengamankan tujuh senjata api jenis revolver dan 1 jenis FN. Dari tujuh senpi itu ada 36 peluru tajam.
Hampir semuanya adalah rakitan. Namun polisi mencurigai satu jenis yakni revolver colt 38 warna hitam cokelat adalah senjata organik petugas.
"Kami akan coba recovery data - datanya. Ada satu yang kami curigai (organik), tapi registernya sudah dihapus," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Gagas Nugraha, di Lobi Dit Reskrimum Polda Jawa Tengah, Kamis 18 Juni 2015 siang.
Saat beraksi, para pelaku yang berjumlah enam orang itu menggunakan tiga sepeda motor. Masing- masing; Yamaha Jupiter MX warna merah hitam nomor polisi E 4865 SU, Suzuki Satria warna merah hitam nomor polisi B 3136 BIO dan Suzuki Satria FU warna abu-abu nomor polisi G 5969 QA.
Dari tiga pelat nomor itu yang asli hanya di Satria warna merah hitam. "Saat beraksi semuanya menggunakan senjata api, ada yang menembak dan mengenai warga. Aksinya seperti koboi," lanjut Gagas.
Dari keterangan para tersangka, masih ada tiga temannya lagi yang terlibat. "Keterangannya begitu, ada tiga yang masih lari. Inilah yang masih kami dalami. Dari keterangan sementara, di TKP itu yang beraksi enam orang ini. Semuanya ditangkap," tandas Gagas.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Pol A Liliek Darmanto, menyebut pada insiden 16 Juni 2015 itu Toko Emas Jaya Putera dirugikan secara materi sekira Rp200juta dari emas 1kg berbentuk perhiasan yang dirampok.
"Para pelaku ditangkap 11 jam setelah kejadian. Dari hasil penyidikan, komplotan ini juga beraksi di Toko Emas Surya Kencana Kecamatan Bulakamba Brebes pada September 2014 dan Toko Emas Dedy Jaya di Ketanggungan Kabupaten Brebes pada Januari 2015," beber Liliek.
Polisi juga mengamankan barang bukti emas hasil rampokan di Toko Emas Jaya Putera itu. Semuanya masih utuh 1kg, belum sempat dijual. Semuanya berbentuk aneka perhiasan.
Diduga untuk menjualnya, emas- emas itu tak dilebur. Tapi dijual masih dalam bentuk perhiasan. Sebab, polisi juga mendapati barang bukti aneka nota toko emas palsu.
Di antaranya bertuliskan Toko Emas Ratu di Jakarta Utara, Toko Emas Harapan Sakti di Cilongok dan sebuah toko emas di daerah Ajibarang, Banyumas. Plastik – plastik kecil juga disiapkan diduga digunakan untuk menjual.(Baca: Perampokan 1 Kg Emas di Brebes Didalangi Penjual Helm)
"Nota-notanya itu palsu. Untuk imbauan, sebaiknya toko emas memasang teralis besi dan CCTV. Itu untuk safety," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, perampokan Toko Emas Jaya Putera terjadi pada Selasa (16/6/2015) sekira pukul 14.00. Sebelas jam kemudian, enam pelakunya berhasil ditangkap petugas Dit Reskrimum Polda Jateng saat bersembunyi di Hotel Putra Melati di Kawasan Wisata Baturraden, Banyumas.
Dari enam pelaku yang ditangkap, polisi mengamankan tujuh senjata api jenis revolver dan 1 jenis FN. Dari tujuh senpi itu ada 36 peluru tajam.
Hampir semuanya adalah rakitan. Namun polisi mencurigai satu jenis yakni revolver colt 38 warna hitam cokelat adalah senjata organik petugas.
"Kami akan coba recovery data - datanya. Ada satu yang kami curigai (organik), tapi registernya sudah dihapus," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Gagas Nugraha, di Lobi Dit Reskrimum Polda Jawa Tengah, Kamis 18 Juni 2015 siang.
Saat beraksi, para pelaku yang berjumlah enam orang itu menggunakan tiga sepeda motor. Masing- masing; Yamaha Jupiter MX warna merah hitam nomor polisi E 4865 SU, Suzuki Satria warna merah hitam nomor polisi B 3136 BIO dan Suzuki Satria FU warna abu-abu nomor polisi G 5969 QA.
Dari tiga pelat nomor itu yang asli hanya di Satria warna merah hitam. "Saat beraksi semuanya menggunakan senjata api, ada yang menembak dan mengenai warga. Aksinya seperti koboi," lanjut Gagas.
Dari keterangan para tersangka, masih ada tiga temannya lagi yang terlibat. "Keterangannya begitu, ada tiga yang masih lari. Inilah yang masih kami dalami. Dari keterangan sementara, di TKP itu yang beraksi enam orang ini. Semuanya ditangkap," tandas Gagas.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Pol A Liliek Darmanto, menyebut pada insiden 16 Juni 2015 itu Toko Emas Jaya Putera dirugikan secara materi sekira Rp200juta dari emas 1kg berbentuk perhiasan yang dirampok.
"Para pelaku ditangkap 11 jam setelah kejadian. Dari hasil penyidikan, komplotan ini juga beraksi di Toko Emas Surya Kencana Kecamatan Bulakamba Brebes pada September 2014 dan Toko Emas Dedy Jaya di Ketanggungan Kabupaten Brebes pada Januari 2015," beber Liliek.
Polisi juga mengamankan barang bukti emas hasil rampokan di Toko Emas Jaya Putera itu. Semuanya masih utuh 1kg, belum sempat dijual. Semuanya berbentuk aneka perhiasan.
Diduga untuk menjualnya, emas- emas itu tak dilebur. Tapi dijual masih dalam bentuk perhiasan. Sebab, polisi juga mendapati barang bukti aneka nota toko emas palsu.
Di antaranya bertuliskan Toko Emas Ratu di Jakarta Utara, Toko Emas Harapan Sakti di Cilongok dan sebuah toko emas di daerah Ajibarang, Banyumas. Plastik – plastik kecil juga disiapkan diduga digunakan untuk menjual.(Baca: Perampokan 1 Kg Emas di Brebes Didalangi Penjual Helm)
"Nota-notanya itu palsu. Untuk imbauan, sebaiknya toko emas memasang teralis besi dan CCTV. Itu untuk safety," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, perampokan Toko Emas Jaya Putera terjadi pada Selasa (16/6/2015) sekira pukul 14.00. Sebelas jam kemudian, enam pelakunya berhasil ditangkap petugas Dit Reskrimum Polda Jateng saat bersembunyi di Hotel Putra Melati di Kawasan Wisata Baturraden, Banyumas.
(nag)