Srikaton dan Megang Sakti Disisir
A
A
A
MUARABELITI - Mencegah adanya permainan spekulan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Musi Rawas (Mura), menyisir Pasar Tradisional B Srikaton, Kecamatan Tugumulyo, kemarin.
Dikatakan Kepala Disper indagsar Kabupaten Mura Bambang Her manto, sidak ini penting mengantisipasi adanya per main an spekulan terhadap se jumlah kebutuhan pokok menje lang bulan suci Ramadan. “Kita tidak ingin ada spe ku lan yang memanfaatkan situasi sehingga terjadi fluktuasi harga yang cukup signifikan,” jelas Bam bang usai melakukan si -dak.
Menurutnya, tidak ada ge jo lak kenaikan harga sembako yang cukup signifikan karena da ya beli masyarakat sangat tu run dibandingkan tahun se be lum nya. Dampak ini secara na sio nal dirasakan untuk daya beli, apalagi di Pasar Tradisional Mura kebutuhan sembako bia sa nya terpenuhi dari hasil pertanian masyarakat sekitar.
Seperti, padi, jagung, sayurmayur, ikan, dan daging. Hanya se dikit saja yang berasal dari luar, seperti cabai, bawang, dan ikan. Saat sidak dia mengaku, men dapat masukan dari para pe dagang yang menginginkan adanya boks penyimpanan ikan (freezer) sehingga pedagang bisa melakukan menyimpan ikan dalam jumlah banyak untuk stok. “Saat ini tidak ditemukan ada nya spekulan. Kenaikan har ga yang ada masih normal bahkan tidak naik cukup signifikaan,” jelas dia.
Kalaupun ada kenaikan hanya terjadi sekitar 10%. Seperti, daging sapi yang biasanya Rp90.000 per kilogram menjadi Rp100.000, per kilogram. Bahkan, stok daging masih aman tidak ada lonjakan cukup sig nifikan. “Sidak hari ini dilakukan di dua lokasi pasar, yakni Pasar B Sri katon dan Pasar Megang Sakti. Tidak ada ditemukan tinda kan curang yang dilakukan para pedagang, “ kata Bambang.
Sementara itu, Maryono, 30, pedagang daging sapi di Pasar B Srikaton mengatakan, terjadi pe nurunan daya beli di masyarakat. Sebab, biasanya untuk sapi yang dipotong sebelum masuk bulan suci Ramadan men capai tiga ekor. Namun, sekarang satu ekor saja belum habis terjual. “Menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Bah kan, harga per kilogram naik cuma Rp10.000, dari harga jual se belum nya Rp90.000 per ki logram,” jelas Maryono.
Sementara, Abu Rahman, 32, pedagang ikan mengaku, yang banyak diserbu menjelang bulan puasa kali ini adalah ikan jenis sarden kembung dan ikan tongkol. “Ikan-ikan ini sangat diburu. Karena harga yang murah dan cukup menarik saat dikonsumsi,” pungkasnya.
Hengky chandra agoes
Dikatakan Kepala Disper indagsar Kabupaten Mura Bambang Her manto, sidak ini penting mengantisipasi adanya per main an spekulan terhadap se jumlah kebutuhan pokok menje lang bulan suci Ramadan. “Kita tidak ingin ada spe ku lan yang memanfaatkan situasi sehingga terjadi fluktuasi harga yang cukup signifikan,” jelas Bam bang usai melakukan si -dak.
Menurutnya, tidak ada ge jo lak kenaikan harga sembako yang cukup signifikan karena da ya beli masyarakat sangat tu run dibandingkan tahun se be lum nya. Dampak ini secara na sio nal dirasakan untuk daya beli, apalagi di Pasar Tradisional Mura kebutuhan sembako bia sa nya terpenuhi dari hasil pertanian masyarakat sekitar.
Seperti, padi, jagung, sayurmayur, ikan, dan daging. Hanya se dikit saja yang berasal dari luar, seperti cabai, bawang, dan ikan. Saat sidak dia mengaku, men dapat masukan dari para pe dagang yang menginginkan adanya boks penyimpanan ikan (freezer) sehingga pedagang bisa melakukan menyimpan ikan dalam jumlah banyak untuk stok. “Saat ini tidak ditemukan ada nya spekulan. Kenaikan har ga yang ada masih normal bahkan tidak naik cukup signifikaan,” jelas dia.
Kalaupun ada kenaikan hanya terjadi sekitar 10%. Seperti, daging sapi yang biasanya Rp90.000 per kilogram menjadi Rp100.000, per kilogram. Bahkan, stok daging masih aman tidak ada lonjakan cukup sig nifikan. “Sidak hari ini dilakukan di dua lokasi pasar, yakni Pasar B Sri katon dan Pasar Megang Sakti. Tidak ada ditemukan tinda kan curang yang dilakukan para pedagang, “ kata Bambang.
Sementara itu, Maryono, 30, pedagang daging sapi di Pasar B Srikaton mengatakan, terjadi pe nurunan daya beli di masyarakat. Sebab, biasanya untuk sapi yang dipotong sebelum masuk bulan suci Ramadan men capai tiga ekor. Namun, sekarang satu ekor saja belum habis terjual. “Menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Bah kan, harga per kilogram naik cuma Rp10.000, dari harga jual se belum nya Rp90.000 per ki logram,” jelas Maryono.
Sementara, Abu Rahman, 32, pedagang ikan mengaku, yang banyak diserbu menjelang bulan puasa kali ini adalah ikan jenis sarden kembung dan ikan tongkol. “Ikan-ikan ini sangat diburu. Karena harga yang murah dan cukup menarik saat dikonsumsi,” pungkasnya.
Hengky chandra agoes
(ftr)