Festival Perahu Naga Digelar Sebelum Ramadan
A
A
A
BANTUL - Ajang ketangkasan mendayung perahu bermodel naga kembali digelar di Laguna Pantai Depok.
Festival Perahu Naga sebagai bagian dari rangkaian peringatan Upacara Tra - disi Peh Cun masyarakat Tionghoa ini didukung penuh oleh Dinas Pariwisata DIY sebagai bentuk keistimewaan Yogyakarta.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata DIY Aria Nugrahadi menu turkan, lomba perahu naga kali ini digelar menjelang Ramadan. Sebab, Peh Cun kali ini ber - samaan dengan datangnya Bulan Suci Ramadan, bulan penuh ibadah warga muslim di seluruh Tanah Air. Sebagai bentuk penghormatan kepada umat muslim yang menyelenggarakan iba - dah, maka lomba perahu naga digelar sebelum Ramadan.
"Ini ben tuk toleransi yang kuat ada di DIY," tutur Aria, di sela-sela lomba, kemarin. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, lomba kali ini digelar dengan mempertandingkan ke las bebas. Tidak ada spesifi kasi peserta lomba baik jenis perahu ataupun kategori umur. Setiap perahu akan diperkuat dengan personil berjumlah 17 orang termasuk dirigen (pengatur) irama perahu.
Ketua Panitia Lomba Perahu Naga, Morgan Onggo Wijaya me nuturkan, jika perahu naga menjadi hajatan wajib warga Tionghoa. Meski awalnya lomba pe rahu naga ini merupakan tradisi masya rakat Tionghoa, namun kini justru diikuti warga non-Tionghoa. Hal ini membuktikan sudah tidak ada lagi perbedaan antara warga Tionghoa de ngan warga setempat.
Erfanto linangkung
Festival Perahu Naga sebagai bagian dari rangkaian peringatan Upacara Tra - disi Peh Cun masyarakat Tionghoa ini didukung penuh oleh Dinas Pariwisata DIY sebagai bentuk keistimewaan Yogyakarta.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata DIY Aria Nugrahadi menu turkan, lomba perahu naga kali ini digelar menjelang Ramadan. Sebab, Peh Cun kali ini ber - samaan dengan datangnya Bulan Suci Ramadan, bulan penuh ibadah warga muslim di seluruh Tanah Air. Sebagai bentuk penghormatan kepada umat muslim yang menyelenggarakan iba - dah, maka lomba perahu naga digelar sebelum Ramadan.
"Ini ben tuk toleransi yang kuat ada di DIY," tutur Aria, di sela-sela lomba, kemarin. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, lomba kali ini digelar dengan mempertandingkan ke las bebas. Tidak ada spesifi kasi peserta lomba baik jenis perahu ataupun kategori umur. Setiap perahu akan diperkuat dengan personil berjumlah 17 orang termasuk dirigen (pengatur) irama perahu.
Ketua Panitia Lomba Perahu Naga, Morgan Onggo Wijaya me nuturkan, jika perahu naga menjadi hajatan wajib warga Tionghoa. Meski awalnya lomba pe rahu naga ini merupakan tradisi masya rakat Tionghoa, namun kini justru diikuti warga non-Tionghoa. Hal ini membuktikan sudah tidak ada lagi perbedaan antara warga Tionghoa de ngan warga setempat.
Erfanto linangkung
(ars)