Memajukan Sekolah melalui Program Penghijauan
A
A
A
Program penghijauan sekolah sebenarnya sudah sangat umum dibicarakan. Namun masih jarang dilakukan serius oleh pihak sekolah. Tidak demikian bagi Kepala SD Negeri 067245 Medan Jamahi Saragi. Ia justru menjadikan program penghijauan sebagai salah satu cara memajukan sekolah agar dipandang lebih oleh masyarakat.
Berkat usaha keras yang dilakukan siswa dan guru dengan aktif menanam pohon dan bunga di lingkungan sekolah, ayah tiga anak ini berhasil membawa sekolah yang dahulu gersang mendapatkan Adiwiyata Passing Grade 2 Kota Medan pada 2012. Tak hanya itu, jumlah siswa yang sebelumnya hanya belasan setiap penerimaan siswa baru, akhirnya meningkat drastis mencapai 30-an siswa.
Dua tahun berikutnya SDN 067245 mendapat Passing Grade 1 Kota Medan. Sejatinya sebelum menjadi Kepala SD Negeri 068005, Jalan Cengkeh 12, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, pada 2009 lalu, ia tidak begitu peduli dengan suasana lingkungan, termasuk lingkungan sekolah. Tapi begitu melihat kondisi SD Negeri 068005 sangat gersang dan kumuh, mirip dengan kandang kambing ditambah jumlah murid sedikit, pria lulusan terbaik Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan, Unimed tahun 2014 ini tertantang membuat sekolah yang dipimpinnya itu asri.
“Saat itu saya berpikir bagaimana sekolah ini tidak dipandang remeh. Anak-anak harus mau sekolah anak-anak di sini. Tapi bagaimana orang mau sekolah di sini kalau lingkungannya jorok dan kumuh. Maka saya usahakan membuat sekolah ini memiliki ciri khas yang ramah lingkungan,” ujar pria kelahiran 12 Desember 1972 kepada KORAN SINDO MEDAN , kemarin.
Kecintaannya terhadap program penghijauan lingkungan sekolah berlanjut saat memimpin SDN 067245, Jalan Bunga Asoka, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, pada Mei 2013. Siswa sekolah ini memang banyak, tapi lingkungannya belum begitu diperhatikan. Karena itu, ia ingin penghijauan dilakukan agar para siswa nyaman belajar.
Awal menjabat sebagai kepala sekolah, program penghijauan tidak begitu dipedulikan oleh guru-guru di sana. Karena itu, ia secara perlahan menanam pohon di sekitar sekolah dan aktif mengajak siswa agar tidak membuang sampah sembarangan. Hasilnya secara perlahan guru-guru yang awal tidak tertarik dengan penghijauan ikut terarik.
“Dalam mengajak mereka yang tidak suka cinta lingkungan harus kita berikan praktik, bukan hanya mengajak melalui kata-kata,” katanya. Ke depan dia mengharapkan Pemerintah Kota Medan lebih memperhatikan kondisi lingkungan di sekolah dan terbuka terhadap adiwiyata.
Karena anak-anak sejak usia sekolah sudah harus paham tentang pentingnya menanam pohon dan harus siap menjadi pelopor pelindung pohon. “Karena bumi adalah rumah kita yang harus dijaga dengan cara menanam pohon,” ucapnya.
Irwan Siregar
Berkat usaha keras yang dilakukan siswa dan guru dengan aktif menanam pohon dan bunga di lingkungan sekolah, ayah tiga anak ini berhasil membawa sekolah yang dahulu gersang mendapatkan Adiwiyata Passing Grade 2 Kota Medan pada 2012. Tak hanya itu, jumlah siswa yang sebelumnya hanya belasan setiap penerimaan siswa baru, akhirnya meningkat drastis mencapai 30-an siswa.
Dua tahun berikutnya SDN 067245 mendapat Passing Grade 1 Kota Medan. Sejatinya sebelum menjadi Kepala SD Negeri 068005, Jalan Cengkeh 12, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, pada 2009 lalu, ia tidak begitu peduli dengan suasana lingkungan, termasuk lingkungan sekolah. Tapi begitu melihat kondisi SD Negeri 068005 sangat gersang dan kumuh, mirip dengan kandang kambing ditambah jumlah murid sedikit, pria lulusan terbaik Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan, Unimed tahun 2014 ini tertantang membuat sekolah yang dipimpinnya itu asri.
“Saat itu saya berpikir bagaimana sekolah ini tidak dipandang remeh. Anak-anak harus mau sekolah anak-anak di sini. Tapi bagaimana orang mau sekolah di sini kalau lingkungannya jorok dan kumuh. Maka saya usahakan membuat sekolah ini memiliki ciri khas yang ramah lingkungan,” ujar pria kelahiran 12 Desember 1972 kepada KORAN SINDO MEDAN , kemarin.
Kecintaannya terhadap program penghijauan lingkungan sekolah berlanjut saat memimpin SDN 067245, Jalan Bunga Asoka, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, pada Mei 2013. Siswa sekolah ini memang banyak, tapi lingkungannya belum begitu diperhatikan. Karena itu, ia ingin penghijauan dilakukan agar para siswa nyaman belajar.
Awal menjabat sebagai kepala sekolah, program penghijauan tidak begitu dipedulikan oleh guru-guru di sana. Karena itu, ia secara perlahan menanam pohon di sekitar sekolah dan aktif mengajak siswa agar tidak membuang sampah sembarangan. Hasilnya secara perlahan guru-guru yang awal tidak tertarik dengan penghijauan ikut terarik.
“Dalam mengajak mereka yang tidak suka cinta lingkungan harus kita berikan praktik, bukan hanya mengajak melalui kata-kata,” katanya. Ke depan dia mengharapkan Pemerintah Kota Medan lebih memperhatikan kondisi lingkungan di sekolah dan terbuka terhadap adiwiyata.
Karena anak-anak sejak usia sekolah sudah harus paham tentang pentingnya menanam pohon dan harus siap menjadi pelopor pelindung pohon. “Karena bumi adalah rumah kita yang harus dijaga dengan cara menanam pohon,” ucapnya.
Irwan Siregar
(ftr)