Pengungsi Sinabung Terus Bertambah

Senin, 15 Juni 2015 - 09:09 WIB
Pengungsi Sinabung Terus...
Pengungsi Sinabung Terus Bertambah
A A A
KARO - Peningkatan aktivitas Gunung Sinabung, Karo, memaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memperluas zona bahaya. Akibatnya, jumlah pengungsi terus bertambah.

Evakuasi pun dilakukan pada malam hari, seperti Sabtu (13/6). Petugas mengeluarkan 471 jiwa atau102kepalakeluarga(KK) dari rumahnya di Desa Sukanalu, Kecamatan Naman Teran, yang berjarak sekitar tiga kilometer (km) dari puncak Sinabung, menjelang tengah malam.

Mereka dibawa ke kamp penampungan pengungsi Gedung Serbaguna Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabanjahe. Menurut Sekretaris BPBD Kabupaten Karo, Jhonson Tarigan, evakuasi tersebut berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) yang menyatakan adanya rentetan awan panas dan ancaman debu yang dapat membahayakan warga.

“Kami langsung mengevakuasi warga, dan sampai saat ini semua warga telah dievakuasi ke KNPI,” paparnya saat ditemui di Gedung KNPI Kabanjahe, kemarin. Koordinator posko pengungsian KNPI, Ali Ginting, mengatakan, seluruh pengungsi yang merupakan warga Desa Sukanalu dapat ditampung di posko KNPI yang berkapasitas 1.000 lebih jiwa. Camat Naman Teran, Kasman Sembiring, mengungkapkan, seluruh warganya telah dievakuasi.

Selain itu, masih ada warganya yang selama ini tinggal di luar desa pascaaktivitas Sinabung meningkat. “Jumlah keseluruhan warga Desa Sukanalu berjumlah 1.225 jiwa atau 350 KK. Yang dievakuasi kemarin 471 jiwa, sedangkan sisanya selama ini telah tinggal di luar desa. Tadi (kemarin) BPBD Karo datang ke desa dan menyatakan akan dievakuasi karena ada rentetan awan panas,” ucapnya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, evakuasi warga Desa Sukanalu, Kecamatan Naman Teran, dilakukan mulai pukul 21.40-23.00 WIB.

Evakuasi itu dilakukan setelah terjadi rentetan awan panas sebanyak enam kali ke arah tenggara sejauh 3.000 m dengan ketinggian kolom abu mencapai 2.000 m. Untuk mendapatkan data yang lebih lengkap, BNPB mendata ulang jumlah pengungsi, kemarin pagi. Sebelumnya, PVMBG mengumumkan kenaikan status Gunung Sinabung dari Siaga menjadi Awas setelah aktivitas gunung itu meningkat.

Kondisi itu menyebabkan Gunung Sinabung berpotensi mengeluarkan guguran kubah yang diikuti awan panas guguran ke arah selatan dan tenggara dengan jangkauan diperkirakan sejauh tujuh kilometer. Dengan peningkatan status itu, masyarakat yang bermukim dalam radius tujuh kilometer arah selatan dan tenggara Sinabung direkomendasikan diungsikan, yakni Desa Sukameriah, Bekerah, Simacem, Gurukinayan, Kutatengah, Berastepu, Desa Gamber, dan Dusun Sibintun.

Sementara berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, PVMBG, hingga pukul 15.00 WIB kemarin, terekam 11 kali kejadian awan panas guguran dengan jarak luncur 1,5-2,5 km ke tenggara, dan ke arah selatan sejauh 3,5 km.

Sementara arah angin bergerak ke timur gunung berapi teraktif di Sumatera itu. “Aktivitas kegempaan masih cukup tinggi, seperti gempa hybrid , low freqwency, dan gempa vulkanik. Namun, yang paling dominan gempa guguran yang menjadi pemicu terjadinya awan panas guguran,”ujar Petugas PPGA, Windy Cahya. Mereka pun tidak bosan terus mengimbau warga agar mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan. Warga diminta menjauhi radius tujuh km jalur sektoral awan panas selatantenggara Gunung Sinabung.

“Untuk daerah yang terimbas material debu vulkanik agar selalu mengenakan masker, menutup sumber air bersih, dan kalau bisa keluar rumah seperlunya saja. Hal tersebut untuk menghindar efek penyakit yang dapat ditimbulkan debu vulkanik yang bercampur zat besi dan belerang,” ujarnya.

Sementara data yang diperoleh dari Media Center Penanganan Bencana Erupsi Sinabung di pendopo rumah dinas bupati Karo, Jalan Veteran, Kabanjahe, pengungsi korban erupsi Sinabung berjumlah 3.056 jiwa atau 925 KK yang ditempatkan di empat titik penampungan.

Riza pinem
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4976 seconds (0.1#10.140)