Angkot Ngetem Macetkan Jalan Jenderal Sudirman

Minggu, 14 Juni 2015 - 10:10 WIB
Angkot Ngetem Macetkan Jalan Jenderal Sudirman
Angkot Ngetem Macetkan Jalan Jenderal Sudirman
A A A
SEMARANG - Sejumlah pengguna kendaraan mengeluhkan angkot yang ngetem di depan Pasar Karangayu Kota Semarang. Akibatnya, Jalan Jenderal Sudirman arah Jakarta–Semarang selalu mengalami kemacetan cukup panjang.

Pantauan KORAN SINDO di lapangan, angkot-angkot kuning banyak yang mengetem di depan Pasar Karangayu. Tak hanya satu lajur, angkot yang menunggu penumpang tersebut bahkan menggunakan dua lajur bahu jalan sehingga menyisakan satu lajur untuk kendaraan. Para pengendara terpaksa bergantian saat melintas di depan lokasi tersebut. Hal itu membuat kemacetan cukup panjang, bahkan mencapai traffic light depan gapura PRPP Kota Semarang.

“Setiap hari selalu macet begini, penyebabnya ya angkot yang ngetem di depan Pasar Karangayu itu. Soalnya mereka memakan separuh lebih bahu jalan untuk parkir sampai berjajar dua lapis,” ujar Suprapto, 36, salah satu pengendara. Kemacetan tersebut sudah terjadi cukup lama. Sayangnya, hingga kini belum ada tindakan dari petugas, khususnya Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo).

“Harusnya ditertibkan karena selain memacetkan lalu lintas, hal itu juga membahayakan pengguna jalan lainnya,” ucapnya. Kepala Seksi Angkutan Bidang Perhubungan Darat Dishubkominfo Kota Semarang Suyatmin saat dikonfirmasi membenarkan kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman disebabkan karena angkot yang mengetem di depan pasar Karangayu. Bandelnya sopir angkot menyebabkan mereka ngetem di luar jalur lambat yang sudah disediakan.

“Padahal seharusnya mereka hanya boleh menunggu penumpang di jalur lambat, tapi karena mungkin penumpang sepi, mereka menumpuk hingga keluar dari jalur lambat tersebut dan memakan bahu jalan,” ungkapnya. Pihaknya sudah sering melakukan penertiban angkot di lokasi itu. Bahkan, pihaknya beberapa kali menilang sopir angkot yang membandel. “Tapi ya seperti itu, hari ini ditertibkan, besok sudah kembali lagi. Memang selama ini operasi dan penilangan belum memberikan efek jera,” ucapnya.

Solusi yang dapat diterapkan untuk mengurangi kemacetan akibat angkot ngetem, yakni membuat ruang khusus pemberhentian angkot. Sebuah cekungan yang keluar dari jalan raya. “Harusnya ada cekungan khusus untuk tempat pemberhentian angkot itu. Namun, hal itu sulit diwujudkan di Kota Semarang karena harus melakukan pembebasan lahan,” papar Suyatmin.

Andika prabowo
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2330 seconds (0.1#10.140)