Menpora-PSSI Segera Gelar Pertemuan
Menpora-PSSI Segera Gelar Pertemuan
A
A
A
BANDUNG - Proses penyelesaian karut marut sepak bola di Tanah Air kini mulai menemukan titik terang. Menpora Imam Nahrawi mulai membuka di ri dan bersedia bertemu dengan pengurus PSSI.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyatakan, pertemuan dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan digelar dalam waktu dekat. Keputusan ini diambil Menpora karena menyadari seluruh masyarakat Indonesia menantikan ke pastian turnamen dan meng ha rapkan kisruh antara Kemepora-PSSI segera berakhir.
Sebelumnya, Komisi X DPR men desak Menpora segera melakukan pertemuan dengan induk organisasi sepak bola Tanah Air paling lambat 23 Juni mendatang untuk membahas penyelesaian masalah persepakbolaan nasional. Rencana itu muncul setelah Menpora beserta jajaran menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR pada Rabu (10/6) malam.
Pertemuan antara Kemenpora dengan PSSI rencananya akan membahas dua poin utama. Pertama, rencana penyelenggaraan kompetisi untuk menghidupkan kembali persepak bolaan Indonesia. Kedua, langkah strategis untuk segera mengakhiri sanksi FIFA.
Kesimpulan tentang masalah sepak bola diambil atas dasar berbagai pertimbangan yang sangat multi dimensional, se hingga sama sekali tidak ada konotasi kalah atau menang antara Komisi X DPR-RI dengan Kemenpora. Kedua belah pihak saling meng hormati kesepakatan tersebut.
Kesemuanya itu didasari se bagai momentum untuk tujuan pembenahan persepakbolaan nasional dengan tata kelola secara lebih baik, lebih transparan dan lebih berprestasi. Hanya saja, saat ini Imam mengaku masih disibukkan dengan aktivitas, maka pertemuan tersebut hingga kini belum terealisasi.
“Kami sekarang masih banyak jadwal. Saat ini di Bandung. Tapi saya pastikan sesegera mungkin akan melakukan pertemuan dan harus terlaksana. Apalagi sudah ada arahan dari komisi X DPR,” kata Imam saat ditemui seusai membuka Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparnas) VII/2015 Jawa Barat di Lapangan Atletik Pajajaran, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, kemarin. Terkait turnamen yang akan di gelar sebelum memasuki bulan Ramadan, Imam mengungkapkan, pihaknya terpaksa memundurkan jadwal kick off menjadi 2 Agustus 2015.
“Sebenarnya kami sudah mendorong agar kompetisi atau turnamen segera berlangsung. Tapi saya men dengar bahwa ada pihakpi hak yang tidak setuju dengan tur namen ini. Mungkin karena kha watir kehilangan muka atau pres tise, dan sebagainya,” tutur dia. “Tapi bagi saya yang penting tur namen atau liga harus segera ber jalan karena saya sudah melakukan komunikasi dengan operator pelaksana.
Silakan gelar turnamen, mungkin 2 Agustus sudah harus kick off. Saya ber harap kepada pihak-pihak yang ingin menghadang kompetisi, saya minta untuk berhenti menakut-nakuti operator dan klub untuk tidak ikut dalam turnamen ini,” tegas Imam.
Keinginan untuk menggelar tur namen, kata Imam sudah men jadi aspirasi setiap daerah. “Klub-klub di daerah ini masih per lu sentuhan. Saya kira suporter harus terus diberikan kesempatan untuk menyaksikan klub kesayangan mereka bermain,” pungkas Menpora.
Muhammad ginanjar
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyatakan, pertemuan dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan digelar dalam waktu dekat. Keputusan ini diambil Menpora karena menyadari seluruh masyarakat Indonesia menantikan ke pastian turnamen dan meng ha rapkan kisruh antara Kemepora-PSSI segera berakhir.
Sebelumnya, Komisi X DPR men desak Menpora segera melakukan pertemuan dengan induk organisasi sepak bola Tanah Air paling lambat 23 Juni mendatang untuk membahas penyelesaian masalah persepakbolaan nasional. Rencana itu muncul setelah Menpora beserta jajaran menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR pada Rabu (10/6) malam.
Pertemuan antara Kemenpora dengan PSSI rencananya akan membahas dua poin utama. Pertama, rencana penyelenggaraan kompetisi untuk menghidupkan kembali persepak bolaan Indonesia. Kedua, langkah strategis untuk segera mengakhiri sanksi FIFA.
Kesimpulan tentang masalah sepak bola diambil atas dasar berbagai pertimbangan yang sangat multi dimensional, se hingga sama sekali tidak ada konotasi kalah atau menang antara Komisi X DPR-RI dengan Kemenpora. Kedua belah pihak saling meng hormati kesepakatan tersebut.
Kesemuanya itu didasari se bagai momentum untuk tujuan pembenahan persepakbolaan nasional dengan tata kelola secara lebih baik, lebih transparan dan lebih berprestasi. Hanya saja, saat ini Imam mengaku masih disibukkan dengan aktivitas, maka pertemuan tersebut hingga kini belum terealisasi.
“Kami sekarang masih banyak jadwal. Saat ini di Bandung. Tapi saya pastikan sesegera mungkin akan melakukan pertemuan dan harus terlaksana. Apalagi sudah ada arahan dari komisi X DPR,” kata Imam saat ditemui seusai membuka Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparnas) VII/2015 Jawa Barat di Lapangan Atletik Pajajaran, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, kemarin. Terkait turnamen yang akan di gelar sebelum memasuki bulan Ramadan, Imam mengungkapkan, pihaknya terpaksa memundurkan jadwal kick off menjadi 2 Agustus 2015.
“Sebenarnya kami sudah mendorong agar kompetisi atau turnamen segera berlangsung. Tapi saya men dengar bahwa ada pihakpi hak yang tidak setuju dengan tur namen ini. Mungkin karena kha watir kehilangan muka atau pres tise, dan sebagainya,” tutur dia. “Tapi bagi saya yang penting tur namen atau liga harus segera ber jalan karena saya sudah melakukan komunikasi dengan operator pelaksana.
Silakan gelar turnamen, mungkin 2 Agustus sudah harus kick off. Saya ber harap kepada pihak-pihak yang ingin menghadang kompetisi, saya minta untuk berhenti menakut-nakuti operator dan klub untuk tidak ikut dalam turnamen ini,” tegas Imam.
Keinginan untuk menggelar tur namen, kata Imam sudah men jadi aspirasi setiap daerah. “Klub-klub di daerah ini masih per lu sentuhan. Saya kira suporter harus terus diberikan kesempatan untuk menyaksikan klub kesayangan mereka bermain,” pungkas Menpora.
Muhammad ginanjar
(bbg)
Explore More