Diserang OTK, Munas II Peradi Urung Dibuka

Jum'at, 12 Juni 2015 - 23:45 WIB
Diserang OTK, Munas II Peradi Urung Dibuka
Diserang OTK, Munas II Peradi Urung Dibuka
A A A
PEKANBARU - Musyawarah Nasional (Munas) Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) II versi Otto Hasibuan yang dijadwalkan dibuka pukul 19.00 WIB, terpaksa molor setelah mendapat intimidasi dari sekelompok orang tak dikenal (OTK).

Hingga pukul 23.35 WIB, acara belum juga dibuka. Ratusan peserta dari 67 DPD Peradi tampak terus menunggu acara dibuka sembari menikmati hiburan organ tunggal yang disediakan panitia.

Wakil Sekretaris Panitia Pelaksana Rivai Kusmanegara mengatakan, sejak pagi lokasi pelaksanaan munas di Labersa Grand Hotel, Jalan Labersa, Pekanbaru, sudah didatangi sekelompok OTK yang ingin pelaksanaan munas dibubarkan.

"Acara belum bisa dibuka karena kami mendapatkan intimidasi dari orang yang tidak kami kenal. Tadi mereka sempat merusak fasilitas hotel dan memaksa masuk lokasi munas," ujar Rivai, kepada wartawan di lokasi munas, Jumat (12/6/2015).

Ketua Pusat Bantuan Hukum DPN PERADI ini mengaku, panitia tidak bisa berbuat banyak karena kegiatan ini tidak mendapat bantuan pengaman dari kepolisian. Pengamanan hanya dilakukan dari pihak panitia, dibantu petugas keamanan hotel.

"Polisi tarik semua anggotanya, jadi kegiatan munas berlangsung tanpa pengamanan kepolisian. Tapi kami tidak akan mundur, karena hak kami berdemokrasi," terangnya.

Kendati tidak mendapat pengamanan dari kepolisian, dia memastikan pelaksaan munas yang akan berlangsung hingga Sabtu 13 Juni 2015 tetap dilanjutkan sesuai agenda. Alasannya, pelaksanaan munas tidak harus mendapat izin dari Polri.

"Hal itu mengacu pada peraturan Kapolri No 02/XII/1995 tentang Perizinan Kegiatan Masyarakat. Kami sudah menyampaikan pemberitahuan kegiatan sejak lama dan kepolisian sudah menjanjikan adanya pengamanan," jelasnya.

Bahkan, rekomendasi dari Polres Kampar dan Polres Pekanbaru sudah diterima panitia sejak Mei lalu. "Tapi tiba-tiba ada pencabutan rekomendasi dari Polri yang kami terima 10 Juni lalu. Alasannya dualisme kepengurusan Peradi," ucapnya.

Dia menjelaskan, munas ini merupakan munas lanjutan yang salah satu agendanya memilih Ketua Umum Peradi 2015-2020. Diketahui, munas di Makassar akhir Maret deadlock, karena terjadi ricuh.

Ketum DPN Peradi Otto Hasibuan waktu itu terpaksa menunda pelaksanaan munas. Tapi, salah satu kandidat ketua umum Juniver Girsang melaksanakan munas kembali dan terpilih secara aklamasi sebagai Ketum DPN PERADI periode 2015-2020.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0764 seconds (0.1#10.140)