Hati-Hati Sering Tidur Mendengkur

Kamis, 11 Juni 2015 - 08:39 WIB
Hati-Hati Sering Tidur Mendengkur
Hati-Hati Sering Tidur Mendengkur
A A A
PALEMBANG - Bagi yang suka mendengkur saat tidur hendaknya lebih berhati-hati. Mengingat kebiasaan mendengkur cukup tidak nyaman dan berbahaya.

Hal itu terungkap kemarin dalam launching klinik tidur Rumah Sakit (RS) Siloam Sriwi jaya atau Snooringand Sleep Disor der Clinic. dr Winda Haryanti Pratama mengatakan, penyakit mendengkur biasanya disebabkan karena berat badan yang berlebihan hingga posisi saluran perna pasan menjadi tidak ideal saat tidur.

Akibatnya saluran dan sistem pernapasan saat tidur menjadi tidak optimal hingga mengeluarkan bunyi mendengkur yang berada di luar alam sadar pasien. Karena itu, kebiasaan mendengkur bisa untuk diobati dengan melakukan diagnosa awal saat tidur. “Mendengkur ini gejala gangguan pernapasan yang kenal henti bernapas atau bahasa medisnya sleep apnea.

Penderitanya mengalami kekurangan oksigen dan bahanya malah bisa stroke, serangan jantung, dan kematian mendadak,” katanya. Lebih lanjut Winda mengatakan, semua orang berkemung kinan mengalami mendengkur. Akan tetapi, memang lebih cenderung dialami laki-laki dewasa yang mengalami kege mukan serta rasa kantuk yang disertai dengan keinginan untuk tidur nyenyak.

“Gangguan sleepp apnea ini terjadi gangguan pada saluran pernapasan vaskuler dan cukup berbahaya,” ujarnya. Meski demikian, penyakit itu dapat disembuhkan, dengan melakukan pendeteksian awal. Prosesnya mulai dari pemeriksaan, early detectiondan diakhiri dengan melakukan terapi tidur dirumah sakit.

Winda menuturkan, RS Siloam Sriwijaya merupakan rumah sakit pertama yang mengenal kan klinik tidur sebagai pengobatan pada mereka yang mengalami mendengkur dan ingin mengobatinya. “Untuk mengetahui tingkat gang guan yang terjadi karena deng kuran itu ada alatnya dan terapinya.

RS Siloam membuka klinik tidur dengan melengkapi layanan edukasi dan terapi bagi penderita,” ujarnya. Di sejumlah kota besar, Winda menambahkan, klinik tidur ini cukup banyak dilirik yang ingin mendapatkan kualitas tidur lebih baik. Terdapat juga banyak pasien berusaha mengurangi suara deng kuran hanya untuk membahagiakan suami atau istri yang terganggu saat mereka tidur karena suara dengkuran.

“Pasien diluar (diJakarta,) juga ma lah banyak pejabat,” ucapnya. Ditambahkan Humas RS Siloam Sriwijaya Valentshia jika program klinik tidur juga bekerja sama dengan Hotel Aryadutha Palembang. Pada program awal terapi dan klinik tidur mempersilakan pasiennnya memilih fasilitas tidur dirumah sakit atau di hotel.

Karena dalam proses pendeteksian awal, pasien yang menggunakan alat dan terapi diharuskan tidur lebih dari empat jam. “Paket Snooring dan Disorder Clinic dikenalkan dengan harga Rp1,4 juta dan Rp750.000 bagi tamu hotel. Namun, keduanya belum termasuk biaya terapi,” katanya.

Tasmalinda
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5481 seconds (0.1#10.140)