Losarang Dilirik Pengganti Cilamaya
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah pusat melirik kawasan laut diKecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu sebagai pengganti lokasi pelabuhan internasional Cilamaya, Karawang.
Pelabuhan Losarang dinilai memiliki spesifikasi layak untuk dibangun menjadi pelabuhan internasional. Bupati Indramayu Anna Sophanah mengatakan, Pemkab Indramayu telah tiga kali melakukan ekspos diKemenko Pereko nomian terkait lokasi pengganti Cilamaya. Indramayu memiliki tiga kecamatan yang memungkinkan berdirinya pelabuhan besar.
Tiga lokasi tersebut sudah memiliki hasil details engineering design(DED) pada 2010 lalu yang dibuat oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Setelah ekspos, pihak Kemenko Perekonomian melakukan survei lokasi dan tertarik dengan salah satu lokasi diIndra mayu.
“Kami menawarkan Losarang, Kandanghaur, dan Cantigi.Pihak Kemenko sudah survei satu kali. Ketiganya berpeluang tapi Losarang lebih memungkinkan dan memenuhi persyaratan,” kata Anna kepada wartawan diKota Bandung kemarin. Untuk sebuah pelabuhan besar diungkapkan Anna pemerintah pusat membutuhkan lahan seluas 3.000 hektare.
“Lokasi yang kami tawarkan tidak serumit Cilamaya karena lokasi didominasi oleh lahan milik Perhutani dan tidak ada pipa Pertamina atau sawah. Hanya beberapa, tidak ada masalah sama sekali. Lahan Perhutani kan bisa diganti,” ujar Bupati. Anna mengemukakan, jika Losarang ditetapkan menjadi lokasi pembangunan pelabuhan internasional, Pemkab Indramayu akan mempermudah perizinan.
“Kalau di Losarang, sawah milik petani sedikit kok, jadi tidak ada perubahan harga tanah berlebihan,” tutur Anna. Menurut Anna, jika pelabuhan tersebut dibangun diIndramayu, pemerintah harus mem prediksi pertumbuhan industri 10 tahun setelah pelabuhan berdiri. “Kami sendiri sudah punya RTRW yang menetap kan sejumlah lahan abadi agar tidak dibangun industri,” ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Bappeda Indramayu Wawang Irawan mengemukakan, upaya awal ditempuh lewat Kemenko Per ekonomian untuk selanjutnya mendekati Kemenhub. “Kami tengah mencari waktu untuk keKemenhub dan Pemprov Jabar. Tapi saat ini lebih intens dengan Kemenko Perekonomian,” kata Wawang.
Pihak Kemenko yang diwakili Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Kewirausahaan Edy Putra Irawady, ujar Wawang, sudah satu kali datang keIndramayu untuk mengecek lokasi. “Ada empat kecamatan yang dikaji oleh Kemehub 2010 lalu, namun dari empat pilihan, Kecamatan Losarang dinilai paling representatif. Kurang lebih ada sembilan parameter kepelabuhanan yang dipenuhi Losarang, salah satunya delapan kilometer dari bibir pantai harus memiliki kedalaman 5 meter,” terangnya.
Pemprov Bentuk Tim Percepatan
Pemprov Jabar dalam waktu dekat akan membentuk tim percepatan pengembangan Pelabuhan Cirebon menjadi bertaraf internasional. Proyek pengem bangan Pelabuhan Cirebon itu akan dimulai Oktober tahun ini. Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dedi Taufik mengatakan, pembentukan tim percepatan sebagai tindak lanjut atas kesepakatan antara Pemprov Jabar dengan PT Pelindo II (Persero).
“Harus ada kesinambungan antara kebijakan pemerintah pusat, provinsi, maupun kota ter kait pembangunan ini. Salah satunya, seperti perizinan yang dipercepat,” kata Dedi seusai diskusi bertajuk “Revitalisasi Pelabuhan Cirebon Menjawab Tantangan ke Depan” di Hotel Aston Cirebon, kemarin.
Dalam kesempatan itu, hadir Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Richard Joost Lino, Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan A Tonny Budiono, Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis, dan para stakeholder, baik nasional maupun lokal.
Menurut Dedi, Pelindo akan memulai proyek pengem bang an pelabuhan Oktober nanti dengan dana sekitar Rp1,7 triliun. Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Richard Joost Lino mengemukakan, pelabuhan merupakan pendorong dan pen dukung ekonomi masyarakat Cirebon dan Jabar, bahkan Brebes dan Tegal di Jawa Tengah. “Makanya kami minta komitmen Wali Kota Cirebon untuk pengembangan pelabuhan ini,” kata Richard.
Menurut dia, pengem bangan pelabuhan direncanakan dilakukan dalam tiga tahap selama beberapa tahun kedepan. Untuk pengembangan tahap pertama, berupa penambahan dermaga baru seluas sekitar 50 hek tare. “Tahun ini akan dimulai dengan pemasangan tiang pancang dan ditarget selesai dalam dua tahun mendatang,” ujar dia.
Yugi prasetyo/ erika lia
Pelabuhan Losarang dinilai memiliki spesifikasi layak untuk dibangun menjadi pelabuhan internasional. Bupati Indramayu Anna Sophanah mengatakan, Pemkab Indramayu telah tiga kali melakukan ekspos diKemenko Pereko nomian terkait lokasi pengganti Cilamaya. Indramayu memiliki tiga kecamatan yang memungkinkan berdirinya pelabuhan besar.
Tiga lokasi tersebut sudah memiliki hasil details engineering design(DED) pada 2010 lalu yang dibuat oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Setelah ekspos, pihak Kemenko Perekonomian melakukan survei lokasi dan tertarik dengan salah satu lokasi diIndra mayu.
“Kami menawarkan Losarang, Kandanghaur, dan Cantigi.Pihak Kemenko sudah survei satu kali. Ketiganya berpeluang tapi Losarang lebih memungkinkan dan memenuhi persyaratan,” kata Anna kepada wartawan diKota Bandung kemarin. Untuk sebuah pelabuhan besar diungkapkan Anna pemerintah pusat membutuhkan lahan seluas 3.000 hektare.
“Lokasi yang kami tawarkan tidak serumit Cilamaya karena lokasi didominasi oleh lahan milik Perhutani dan tidak ada pipa Pertamina atau sawah. Hanya beberapa, tidak ada masalah sama sekali. Lahan Perhutani kan bisa diganti,” ujar Bupati. Anna mengemukakan, jika Losarang ditetapkan menjadi lokasi pembangunan pelabuhan internasional, Pemkab Indramayu akan mempermudah perizinan.
“Kalau di Losarang, sawah milik petani sedikit kok, jadi tidak ada perubahan harga tanah berlebihan,” tutur Anna. Menurut Anna, jika pelabuhan tersebut dibangun diIndramayu, pemerintah harus mem prediksi pertumbuhan industri 10 tahun setelah pelabuhan berdiri. “Kami sendiri sudah punya RTRW yang menetap kan sejumlah lahan abadi agar tidak dibangun industri,” ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Bappeda Indramayu Wawang Irawan mengemukakan, upaya awal ditempuh lewat Kemenko Per ekonomian untuk selanjutnya mendekati Kemenhub. “Kami tengah mencari waktu untuk keKemenhub dan Pemprov Jabar. Tapi saat ini lebih intens dengan Kemenko Perekonomian,” kata Wawang.
Pihak Kemenko yang diwakili Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Kewirausahaan Edy Putra Irawady, ujar Wawang, sudah satu kali datang keIndramayu untuk mengecek lokasi. “Ada empat kecamatan yang dikaji oleh Kemehub 2010 lalu, namun dari empat pilihan, Kecamatan Losarang dinilai paling representatif. Kurang lebih ada sembilan parameter kepelabuhanan yang dipenuhi Losarang, salah satunya delapan kilometer dari bibir pantai harus memiliki kedalaman 5 meter,” terangnya.
Pemprov Bentuk Tim Percepatan
Pemprov Jabar dalam waktu dekat akan membentuk tim percepatan pengembangan Pelabuhan Cirebon menjadi bertaraf internasional. Proyek pengem bangan Pelabuhan Cirebon itu akan dimulai Oktober tahun ini. Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dedi Taufik mengatakan, pembentukan tim percepatan sebagai tindak lanjut atas kesepakatan antara Pemprov Jabar dengan PT Pelindo II (Persero).
“Harus ada kesinambungan antara kebijakan pemerintah pusat, provinsi, maupun kota ter kait pembangunan ini. Salah satunya, seperti perizinan yang dipercepat,” kata Dedi seusai diskusi bertajuk “Revitalisasi Pelabuhan Cirebon Menjawab Tantangan ke Depan” di Hotel Aston Cirebon, kemarin.
Dalam kesempatan itu, hadir Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Richard Joost Lino, Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan A Tonny Budiono, Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis, dan para stakeholder, baik nasional maupun lokal.
Menurut Dedi, Pelindo akan memulai proyek pengem bang an pelabuhan Oktober nanti dengan dana sekitar Rp1,7 triliun. Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Richard Joost Lino mengemukakan, pelabuhan merupakan pendorong dan pen dukung ekonomi masyarakat Cirebon dan Jabar, bahkan Brebes dan Tegal di Jawa Tengah. “Makanya kami minta komitmen Wali Kota Cirebon untuk pengembangan pelabuhan ini,” kata Richard.
Menurut dia, pengem bangan pelabuhan direncanakan dilakukan dalam tiga tahap selama beberapa tahun kedepan. Untuk pengembangan tahap pertama, berupa penambahan dermaga baru seluas sekitar 50 hek tare. “Tahun ini akan dimulai dengan pemasangan tiang pancang dan ditarget selesai dalam dua tahun mendatang,” ujar dia.
Yugi prasetyo/ erika lia
(bbg)