Empat Guru Darul Hikam Raih Beasiswa NASA

Kamis, 11 Juni 2015 - 08:32 WIB
Empat Guru Darul Hikam Raih Beasiswa NASA
Empat Guru Darul Hikam Raih Beasiswa NASA
A A A
BANDUNG - Ini prestasi yang patut dibanggakan. Empat guru Darul Hikam International School Secondary berhasil mendapatkan beasiswa untuk mengikuti pelatihan yang diseleng garakan Lembaga Antariksa Amerika atau National Aeronautics and Space Administration (NASA).

Keempat guru tersebut adalah Nurul Fatimah, 24, Susanti Wulandari, 23, Putri Dewi Wulan dari, 24, dan Desy Anjar Sari, 24. Mereka adalah wakil Indonesia dari Kota Bandung. Selain itu, sejumlah perwakilan dari Kota Surabaya, Medan, Jakarta, dan Bogor juga akan meng ikuti pelatihan ini.

Jumlah peserta sebanyak 204 dari 24 negara. Program pelatihan yang akan diikuti empat guru tersebut adalah, Honeywell Educator @Space Academy (HESA) diselenggarakan pada 10-16 Juni 2016 di Bascamp Space Academy, University of Huntsville, Huntsville Alabama USA, United States Sapce Rocket Center (USSRC).

Nurul Fatimah mengatakan, jenis kegiatan di NASA ada lah pelatihan-pelatihan yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan cara kerja tim melalui lembaga simulasi. “Simulasinya berbasis pada metode STEAM yaitu science, technologi, enginering, art, and math,” kata Nurul kepada wartawan di Kampus Darul Hikam, Jalan Ir H Djuanda (Dago).

Menurut dia, untuk men dapatkan beasiswa tersebut, mereka harus mengikuti seleksi dengan mengisi formulir yang disediakan oleh NASA. Formulir yang diisi cukup banyak, berlembar-lembar halaman. Formulir tersebut berisi perta nyaan yang harus dijawab setiap guru yang mendaftar beasiswa. “Pertanyaannya seputar cara mengajar di kelas. Seperti problem solving tentang mengajar mata pelajaran. Jawaban setiap pertanyan minial 200-300 kata,” ujar Nurul.

Putri Dewi Wulandari menambahkan, dia tidak mengetahui penilaian seleksi untuk mendapatkan beasiswa HESA. “Menurut saya, besar kemungkinan dinilai dari jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan NASA,” ungkap Putri. Sejak mendaftar secara online di laman HESA, dia dan tiga rekannya menunggu sekitar 3- 4 bulan. Pengumuman peme nang seleksi sekitar Oktober-November 2014 silam.

“Kami sempat terkendala dengan visa. Pengajuan visa kami ditolak. Saat kedua kali alhamdulillah diterima,” ungkap Putri. Sementara itu, Darul Hikam International School Secondary sudah dua tahun berturutturut mendapatkan beasiswa serupa. Angkatan pertama guru yang mendapat beasiswa HESA adalah Boyke Ramdhani dan tahun lalu Binar Kasiih Sejati.

Boyke Ramdhani menuturkan, pelatihan di HESA sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar di kelas. Terdapat beberapa perbedaan metode pengajaran antara di Indonesia dengan di Ameri ka. ”Metode di sana sangat menekankan pada team work. Bagaimana menyelesaikan sebuah problem melalui kerja sama,” kata Boyke.

Dalam pelatihan tersebut, dia belajar secara kelompok, membuat rocket, berkunjung ke museum, dan lain-lain. Hasil pe latihan kemudian diterapkan dalam pengajaran di kelas dan dibagikan juga kepada guruguru lain. “Saya sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan mengikuti program HESA. Program ini sengaja diluncurkan karena mereka begitu care terhadap dunia pendidikan bagi negaranegara berkembang seperti Indonesia,” ujar Boyke.

Anne rufaidah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7267 seconds (0.1#10.140)