Tol Banyumanik-Bawen Rusak Lagi

Kamis, 11 Juni 2015 - 08:23 WIB
Tol Banyumanik-Bawen Rusak Lagi
Tol Banyumanik-Bawen Rusak Lagi
A A A
UNGARAN - Jalan tol Semarang-Solo, sesi I (Banyumanik – Ungaran) dan II (Ungaran – Bawen) terus dirundung masalah. Jalan tol yang dirintis pembangunannya di masa pemerintahan Gubernur Jateng Bibit Waluyo ini mengalami kerusakan pada permukaan jalan tepatnya di sekitar titik Km 21 + 400.

Pantauan KORAN SINDO kemarin, upaya perbaikan permukaan jalan di titik kerusakan, tak jauh dari ujung selatan Jembatan Penggaron, masih dilakukan oleh sejumlah pekerja. Bidang tanah yang diperbaiki berada di ruas jalan sisi timur atau arah Banyumanik-Ungaran, mencapai sekitar 12 x 4 meter. Pekerjaan perbaikan dilakukan dengan cara membongkar lapisan aspal dan beton sedalam 15-20 cm.

Guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan, pekerja menutup lokasi perbaikan dengan geber dari MMT. Petugas tol juga memasang rambu pengaman berupa rubber coon sejauh sekitar 100 meter sebelum titik perbaikan. “Setahu kami di sekitar titik ini sering dilakukan perbaikan oleh pengelola tol. Belum lama ini, di sekitar badan jembatan juga dilakukan perbaikan karena lapisan tanahnya ambles,” tutur Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang Ngesti Nugraha.

Sejumlah wakil rakyat dari komisi yang membidangi masalah infrastuktur jalan dan pembangunan ini kemarin memang mendatangi lokasi perbaikan untuk melihat dari dekat persoalan yang terjadi di jalan tol. Sebab informasi masyarakat dan pemberitaan media kerap menyoroti persoalan yang menyangkut infrastruktur tol.

“Yang namanya jalan tol itu kan didesain khusus, dengan kualitas melebihi jalan reguler, untuk kenyamanan, keamanan dan kecepatan akses penggunanya. Lha ini, jalan tol kok perbaikan terus. Kalau tidak karena ambles, permukaannya dibongkar karena bermacam hal hingga tebing di kanan kiri jalan yang longsor,” beber dia.

Atas kenyataan tersebut, Komisi C meminta pihak pengelola tol Semarang- Solo, PT Trans Marga Jateng (TMJ) lebih memperhatikan kualitas di pembangunan tol sesi III (Bawen – Salatiga) dan sesi IV (Salatiga – Boyolali). Sehingga persoalan yang kerap membelit di sesi I dan II tidak terjadi di sesi lainnya.

“Apalagi sekarang mendekati masa Lebaran, sehingga kami harap masalah infrastruktur ini bisa selesai sebelum arus mudik dan balik tiba,” ujarnya. Direktur Teknik dan Operasi PT TMJ Ari Nugroho mengatakan perbaikan permukaan jalan di sekitar KM 21 + 400 dilakukan lantaran lapisan aspal melunak. “Itu karena aspalnya agak melendut sehingga harus kami bongkar, bukan karena tanah gerak,” ujar dia. Ari memastikan kerusakan tersebut bukan dipicu terjadinya pergerakan tanah.

“Kalau perbaikan yang pernah kami lakukan di Jembatan Pengg-aronnya itu memang karena tanah gerak. Tapi itu sudah selesai,” jelas Ari. Ari memastikan proses perbaikan yang ada tidak akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Termasuk di masa arus mudik dan balik Lebaran mendatang. “Ini melihat tingkat kepadatan kendaraan yang ada.

Kalau pun bahu jalan atau satu ruas jalan ditutup untuk perbaikan, itu tidak akan mengganggu. Dan untuk Lebaran mendatang kami tidak akan lakukan perbaikan jalan, kecuali kegiatan reguler seperti pembersihan jalan,” katanya Terkait masalah infrastruktur yang kerap membelit tol Banyumanik – Bawen, Ari berdalih tidak bisa berbuat banyak.

Sebab yang menentukan desainnya adalah pemerintah pusat, TMJ hanya mengerjakan sesuai instruksi yang ada. “Dan kami belum bisa memastikan kondisi tanah yang ada, apakah itu tanah gerak atau tidak, sebelum ada pembebasan tanah. Setelah pembebasan selesai, baru kami lakukan survei dan baru bisa diketahui tanahnya gerak atau tidak,” tandasnya.

Agus joko
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7142 seconds (0.1#10.140)
pixels