Kriminolog: Jangan Beropini Soal Kasus Akseyna

Kriminolog: Jangan Beropini Soal Kasus Akseyna
A
A
A
DEPOK - Lambatnya pengungkapan kasus kematian mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori di Danau Kenangan UI menimbulkan sejumlah spekulasi. Munculnya opini dari sejumlah pihak disebabkan lamanya proses pengungkapan.
Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mengatakan, lambatnya pengungkapan kasus kematian Dori lantaran ada faktor X.
"Akibat dari lamanya proses menjadikan opini berkembang," kata Adrianus di Depok, Rabu (10/6/2015).
Agar tidak ada yang dirugikan, kata dia, sebaiknya seluruh pihak jangan lagi melontarkan opini. Sehingga tidak ada opini yang menyudutkan ataupun merugikan pihak tertentu.
Dia memahami perasaan dari keluarga korban yang tentunya menginginkan kasusnya segera terungkap. "Kalau ingin (ada) kebenaran sejati maka sebaiknya jangan beropini dan percayakan pada polisi," tukasnya.
Sekadar diketahui, kasus kematian Dori pada awalnya diduga bunuh diri. Karena, Dori merasa kecewa tidak dapat mengikuti Olimpiade Biologi tingkat nasional. Keterangan itu didapat polisi dari keluarga korban.
"Korban pernah bercerita soal kekecewaan ini ke ibunya. Sebab, korban adalah juara di Yogyakarta atau di tingkat regional namun tidak diikutkan di tingkat nasional," kata Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Depok Kompol Agus Salim di Depok, Selasa 31 Maret 2015.
Baca:
Tak Ikut Olimpiade, Diduga Motif Mahasiswa UI Bunuh Diri
Polisi Sebut Kasus Dori Sulit Diungkap
Rektor UI Nilai Pengungkapan Kasus Dori Lambat
Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mengatakan, lambatnya pengungkapan kasus kematian Dori lantaran ada faktor X.
"Akibat dari lamanya proses menjadikan opini berkembang," kata Adrianus di Depok, Rabu (10/6/2015).
Agar tidak ada yang dirugikan, kata dia, sebaiknya seluruh pihak jangan lagi melontarkan opini. Sehingga tidak ada opini yang menyudutkan ataupun merugikan pihak tertentu.
Dia memahami perasaan dari keluarga korban yang tentunya menginginkan kasusnya segera terungkap. "Kalau ingin (ada) kebenaran sejati maka sebaiknya jangan beropini dan percayakan pada polisi," tukasnya.
Sekadar diketahui, kasus kematian Dori pada awalnya diduga bunuh diri. Karena, Dori merasa kecewa tidak dapat mengikuti Olimpiade Biologi tingkat nasional. Keterangan itu didapat polisi dari keluarga korban.
"Korban pernah bercerita soal kekecewaan ini ke ibunya. Sebab, korban adalah juara di Yogyakarta atau di tingkat regional namun tidak diikutkan di tingkat nasional," kata Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Depok Kompol Agus Salim di Depok, Selasa 31 Maret 2015.
Baca:
Tak Ikut Olimpiade, Diduga Motif Mahasiswa UI Bunuh Diri
Polisi Sebut Kasus Dori Sulit Diungkap
Rektor UI Nilai Pengungkapan Kasus Dori Lambat
(mhd)