Mahasiswa Yogya Jadi Joki SBMPTN

Rabu, 10 Juni 2015 - 10:21 WIB
Mahasiswa Yogya Jadi Joki SBMPTN
Mahasiswa Yogya Jadi Joki SBMPTN
A A A
SOLO - Panitia SBMPTN 2015 berhasil menangkap dua joki di dua tempat berbeda, yaitu Solo, Jateng; dan Makassar, Sulsel. Joki tertangkap di Solo adalah MY, 20, salah satu mahasiswa perguruan tinggi di Yogyakarta.

MY kepergok saat diduga menjadi joki bagi calon mahasiswa baru berinisial TP, 18, yang menjalani tes di Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo. Rektor UNS Ravik Karsidi mengatakan, MY tercatat sebagai mahasiswa semester IV Jurusan D3 Akuntansi. Keduanya terdeteksi berkat kecurigaan pengawas Seleksi Bersama Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Keduanya mendaftar sebagai calon mahasiswa Jurusan Teknik Mesin pada pilihan pertama dan Teknik Geodesi pilihan kedua. Sementara PTN yang mereka tuju adalah Universitas Gadjah Mada (UGM). Modus yang digunakan MY ialah dengan memberikan lembar jawaban pada TP dikamar mandi. Saat tengah memberikan kunci jawaban itu, keduanya pun ditangkap. Saat ujian sedang berlangsung setengah jam di Fakultas MIPA UNS, keduanya selalu izin pergi ke toilet secara bergantian.

“Pengawas curiga karena secara bergiliran ada dua orang di ruangan yang sama keluar masuk kamar mandi,” ucap Ravik Karsidi di UNS, Solo, kemarin. Sesuai prosedur, jika ada yang izin ke kamar mandi harus didampingi dan ternyata lebih dari tiga kali. Karena itu, panitia mulai curiga dengan tingkah laku keduanya. Semula MY leluasa menjadi joki tanpa mengundang kecurigaan karena mendaftar sebagai calon mahasiswa baru. Ketika di kamar mandi, MY memberikan lembar jawaban pada TP. “Sesuai prosedur, kami langsung menyerahkan kepada polisi untuk diproses lebih lanjut,” ujarnya.

UNS telah berkoordinasi dengan perguruan tinggi asal pelaku perjokian ini untuk mengecek kebenaran pengakuannya. Jika benar bersangkutan kuliah di sana, akan menerima sanksi dari universitas tempatnya belajar. Bahkan sanksi terberat bisa dikeluarkan. Satu joki SBMPTN 2015 juga tertangkap tangan oleh pengawas ujian saat hendak mengikuti ujian tulis SBMPTN 2015 yang dilaksanakan Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Adalah Asriani, 25, tertangkap tangan saat menjadi joki ujian tulis yang mewakili Musfira M, warga Maros, Sulsel. Asriani dipergoki oleh pengawas ruangan di lokasi ujian SMP 30 Makassar di BTP Tamalanrea. Pengawas ruangan, Nurlayla yang sedang mengedarkan absensi kehadiran, curiga dengan gelagat aneh Asriani. “Dia duduk di bangku paling depan. Saat tanda tangan saya cocokan mukanya dengan foto di kartu tes, ternyata tidak sesuai. Tanda tangannya juga. Jadi saya langsung panggil teman saya yang mengawas di ruangan ini,” ungkap Nurlayla.

Kemudian mereka pun meminta Asriani menunjukkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) agar disesuaikan dengan foto di kartu tes. “Kalau saya belum terlalu yakin, jadi saya ajak temanku melihatnya. Tapi dari jawaban-jawabannya meragukan,” ungkapnya. Para pengawas juga menemukan kejanggalan di KTP Asriani. Foto di KTP itu tampak dilaminating tapi pada bagian foto terlihat sedikit tebal.

“Kami tanyakan kenapa beda fotonya? Tapi dia bilang itu foto waktu datang umrah,” ujarnya. Karena menaruh curiga, Nurlayla pun melaporkan ke pengawas lokasi. Dari pemeriksaan sementara diketahui Asriani merupakan alumnus Unhas angkatan 2008. Dia menggantikan posisi Musfira M sebagai peserta tes SBMPTN. Menurut Asriani, dirinya menggantikan Musfira yang diakui sebagai calon adik ipar itu karena sedang sakit. Calon suami Asriani, Mustari yang merupakan kakak kandung Musfira, mengaku bertanggung jawab atas tindakan kekasihnya itu.

Mustari yang merupakan mahasiswa aktif Unhas Jurusan Agribisnis Angkatan 2012 ini mengatakan terpaksa meminta aksi itu kepada kekasihnya. Ansriani kemudian diserahkan ke Polsek Tamalanrea untuk diproses lebih lanjut.

Ary wahyu wibowo/ khairil anwar
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4977 seconds (0.1#10.140)