Warga Abepura Blokade Jalan serta Datangi Kantor Gubernur
A
A
A
JAYAPURA - Warga korban penyerangan di Kompleks Perumahan Organda Padang Bulan, Abepura, Jayapura, Papua melakukan aksi pemblokadean jalan menuju perumahan dengan membakar ban.
Mereka juga membawa pamflet bertuliskan usir pembuat onar sejumlah warga yang didominasi ibu-ibu dan anak-anak ini melakukan aksinya tepat di depan gapura jalan masuk Perumahan Organda.
Aksi yang dilakukan pada Selasa siang (9/6/2015) ini dilakukan sebagai protes warga yang resah terhadap warga pendatang asal pegunungan yang sering melakukan aksi penyerangan.
Tuntutan warga yang juga menjadi korban ini hanya satu yaitu aparat dan pemerintah daerah mengusir warga pendatang asal pegunungan yang berdomisili di area Kompleks Perumahan Organda.
Warga pun melanjutkan aksinya dengan mendatangi kantor DPRP dan kantor gubernur.
Di kantor Gubernur Papua warga organda sempat bersitegang dengan aparat yang berjaga karena memaksa masuk ke dalam kantor gubernur. Sementara di Gedung DPRD Papua perwakilan warga diterima Wakil Ketua III Yani.
Sebelumnya dalam serangan Senin siang kemarin, dua warga Organda tewas yaitu Fredy Lisamahu (ketua RT setempat) dan Simon Teluke.
Kedua korban saat ini disemayamkan di rumah duka dan direncanakan keduanya akan dimakamkan hari ini di Tempat Pemakaman Umum Tanah Hitam.
Sementara itu pasca serangan warga Organda masih berjaga jaga di lokasi kejadian dan rumah rumah warga menggunakan parang dan samurai.
Nur warga Organda mengatakan, para pelaku penyerangan sudah sejak lama sangat meresahkan karena sering melakukan pencurian dan pemerkosaan.
Kapolres Kota Jayapura AKBP Jeremias Rontini berjanji akan menangkap pelaku penyerangan yang menewaskan dua orang warga organda.
Mereka juga membawa pamflet bertuliskan usir pembuat onar sejumlah warga yang didominasi ibu-ibu dan anak-anak ini melakukan aksinya tepat di depan gapura jalan masuk Perumahan Organda.
Aksi yang dilakukan pada Selasa siang (9/6/2015) ini dilakukan sebagai protes warga yang resah terhadap warga pendatang asal pegunungan yang sering melakukan aksi penyerangan.
Tuntutan warga yang juga menjadi korban ini hanya satu yaitu aparat dan pemerintah daerah mengusir warga pendatang asal pegunungan yang berdomisili di area Kompleks Perumahan Organda.
Warga pun melanjutkan aksinya dengan mendatangi kantor DPRP dan kantor gubernur.
Di kantor Gubernur Papua warga organda sempat bersitegang dengan aparat yang berjaga karena memaksa masuk ke dalam kantor gubernur. Sementara di Gedung DPRD Papua perwakilan warga diterima Wakil Ketua III Yani.
Sebelumnya dalam serangan Senin siang kemarin, dua warga Organda tewas yaitu Fredy Lisamahu (ketua RT setempat) dan Simon Teluke.
Kedua korban saat ini disemayamkan di rumah duka dan direncanakan keduanya akan dimakamkan hari ini di Tempat Pemakaman Umum Tanah Hitam.
Sementara itu pasca serangan warga Organda masih berjaga jaga di lokasi kejadian dan rumah rumah warga menggunakan parang dan samurai.
Nur warga Organda mengatakan, para pelaku penyerangan sudah sejak lama sangat meresahkan karena sering melakukan pencurian dan pemerkosaan.
Kapolres Kota Jayapura AKBP Jeremias Rontini berjanji akan menangkap pelaku penyerangan yang menewaskan dua orang warga organda.
(sms)