Tak Dapat Raskin, Warga Kota Padang Protes
A
A
A
PADANG - Puluhan warga Kelurahan Parapuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat memprotes pembagian beras raskin yang tidak merata dengan mendatangi kantor kelurahan setempat. Bahkan sebagian warga mengaku tidak mendapatkan jatah raskin.
Ketua RT 2/RW 08, Dodi Ariyanto mengatakan, protes warga ini karena tidak mendapat jatah raskin, sementara mereka termasuk kategori miskin, ada juga yang sudah dua bulan tidak mendapatkan jatah.
“Warga saya biasanya dapat 15 kilogram beras per kepala keluarga. Namun sekarang tidak merata lagi, dua bulan sebelumnya ada yang mendapat jatah tersebut. Namun sekarang tidak, bahkan ada yang tidak pernah sama sekali,” ungkapnya, Senin (8/6/2015).
Dodi menegaskan, warga juga mengeluhkan soal pelayanan kelurahan yang kurang baik. Sebab pihak kelurahan menutup pendaftaran sebelum jam 12.00 WIB dan mengatakan beras sudah habis.
“Saat warga antrean kata beras sudah habis, tentu warga yang mau menerimanya kecewa, itulah protes warga,” katanya.
Lurah Parupuak Tabing, Syafril mengatakan, kalau raskin yang disalurkan sudah habis sehingga pihak kelurahan tidak bisa lagi membagikan, sebab raskin yang diberikan itu tidak habis.
“Tidak ada oknum kami yang jual raskin ini pada orang lain, hanya saja masalahnya jatah itu yang tidak cukup berikan Bulog kepada kita,” ujarnya.
Saat ini, kata Syafril, jatah untuk Kelurahan Parapuk Tabing hanya untuk 500 KK saja, sementara warga yang memiliki kartu penerima raskin ini lebih dari 1.000 kepala keluarga.
“Kita dari kelurahan akan terus mengupayakan kekurangan yang terjadi dan menyampaikan masalah ini kepada kecamatan, serta pendataan di tingkat masyarakat juga terus kita lakukan,” pungkasnya.
Ketua RT 2/RW 08, Dodi Ariyanto mengatakan, protes warga ini karena tidak mendapat jatah raskin, sementara mereka termasuk kategori miskin, ada juga yang sudah dua bulan tidak mendapatkan jatah.
“Warga saya biasanya dapat 15 kilogram beras per kepala keluarga. Namun sekarang tidak merata lagi, dua bulan sebelumnya ada yang mendapat jatah tersebut. Namun sekarang tidak, bahkan ada yang tidak pernah sama sekali,” ungkapnya, Senin (8/6/2015).
Dodi menegaskan, warga juga mengeluhkan soal pelayanan kelurahan yang kurang baik. Sebab pihak kelurahan menutup pendaftaran sebelum jam 12.00 WIB dan mengatakan beras sudah habis.
“Saat warga antrean kata beras sudah habis, tentu warga yang mau menerimanya kecewa, itulah protes warga,” katanya.
Lurah Parupuak Tabing, Syafril mengatakan, kalau raskin yang disalurkan sudah habis sehingga pihak kelurahan tidak bisa lagi membagikan, sebab raskin yang diberikan itu tidak habis.
“Tidak ada oknum kami yang jual raskin ini pada orang lain, hanya saja masalahnya jatah itu yang tidak cukup berikan Bulog kepada kita,” ujarnya.
Saat ini, kata Syafril, jatah untuk Kelurahan Parapuk Tabing hanya untuk 500 KK saja, sementara warga yang memiliki kartu penerima raskin ini lebih dari 1.000 kepala keluarga.
“Kita dari kelurahan akan terus mengupayakan kekurangan yang terjadi dan menyampaikan masalah ini kepada kecamatan, serta pendataan di tingkat masyarakat juga terus kita lakukan,” pungkasnya.
(sms)