Disbudpar Genjot PAD Sektor Wisata
A
A
A
BANTUL - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bantul mengaku kesulitan menggapai target yang ditetapkan DPRD Bantul.
Tahun ini, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bantul meningkat dari Rp9,5 miliar tahun lalu menjadi Rp10,5 miliar. Sadar dengan hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Sarana Obyek dan Daya Tarik Wisata Dis budpar Bantul, Indriyati Sulistyorini terus menggenjot PAD dengan menggelar beragam event untuk menarik pengunjung memadati lokasi wisata.
Salah satunya pertunjukan yang digelar di Gua Cemara dengan me nampilkan tiga event sekaligus dalam satu panggung, kemarin. "Sehari saya menyelenggarakan pentas Koes Ploes, campursari, dan jathilan," paparnya, kemarin. Event Minggu (7/6) kemarin merupakan yang terakhir sebelum memasuki bulan puasa. Namun sebelumnya dia sudah menyelenggarakan event yang sama tetapi jenisnya lain.
Event yang di gelar memang menjadi salah satu trik untuk me ningkatkan PAD meski di satu sisi belum ten tu meningkatkan jumlah pengunjung. Sementara itu, Kepala Disbud par Kabupaten Bantul Bambang Legowo menuturkan, target ini cukup berat mengingat jum lah kunjungan wisatawan ke Bantul sudah ia anggap maksimal.
Tahun lalu, jumlah pengunjung ke sejumlah obyek wisata di Bantul mencapai 2,7 juta orang. Jumlah tersebut tak bisa dimaksimalkan lagi, terlebih eventevent yang diselenggarakan jauh menurun. "Event sendiri anggarannya diturunkan 50%. Dari 80 menjadi 40 kegiatan," ujarnya. Bambang mengungkapkan, event atau kegiatan menjadi salah satu strategi dari Disbudpar untuk menambah besaran retribusi dari hari biasa ataupun hari libur.
Karena setiap kali ada event, tiket masuk yang dibebankan kepada pengunjung mengalami kenaikan sekitar Rp1.000 dibanding tidak ada event. Namun demikian, dia mengaku tetap optimis menggapai target tersebut. Satu-satunya harapan yang masih dia gadang-gadang mampu menggenjot jumlah pengunjung adalah liburan besar.
Liburan seperti Lebaran, Natal, juga Tahun Baru bia sa nya mampu menggenjot ke na i kan pengunjung. Lonjakan pada liburan besar tersebut bisa mencapai berlipat-lipat. "Kalau biasa, mungkin maksimal hanya 7.000- 8.000 orang. Kalau Lebaran bisa mencapai 50.000," tuturnya.
Kepala Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata (Kasi ODTW) Dispar DIY Mohammad Haliem menambahkan, pentas atraksi seni ”Jogja Istimewa” ini sebagai upaya melestarikan kesenian dan budaya Jawa.
Erfanto linangkung
Tahun ini, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bantul meningkat dari Rp9,5 miliar tahun lalu menjadi Rp10,5 miliar. Sadar dengan hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Sarana Obyek dan Daya Tarik Wisata Dis budpar Bantul, Indriyati Sulistyorini terus menggenjot PAD dengan menggelar beragam event untuk menarik pengunjung memadati lokasi wisata.
Salah satunya pertunjukan yang digelar di Gua Cemara dengan me nampilkan tiga event sekaligus dalam satu panggung, kemarin. "Sehari saya menyelenggarakan pentas Koes Ploes, campursari, dan jathilan," paparnya, kemarin. Event Minggu (7/6) kemarin merupakan yang terakhir sebelum memasuki bulan puasa. Namun sebelumnya dia sudah menyelenggarakan event yang sama tetapi jenisnya lain.
Event yang di gelar memang menjadi salah satu trik untuk me ningkatkan PAD meski di satu sisi belum ten tu meningkatkan jumlah pengunjung. Sementara itu, Kepala Disbud par Kabupaten Bantul Bambang Legowo menuturkan, target ini cukup berat mengingat jum lah kunjungan wisatawan ke Bantul sudah ia anggap maksimal.
Tahun lalu, jumlah pengunjung ke sejumlah obyek wisata di Bantul mencapai 2,7 juta orang. Jumlah tersebut tak bisa dimaksimalkan lagi, terlebih eventevent yang diselenggarakan jauh menurun. "Event sendiri anggarannya diturunkan 50%. Dari 80 menjadi 40 kegiatan," ujarnya. Bambang mengungkapkan, event atau kegiatan menjadi salah satu strategi dari Disbudpar untuk menambah besaran retribusi dari hari biasa ataupun hari libur.
Karena setiap kali ada event, tiket masuk yang dibebankan kepada pengunjung mengalami kenaikan sekitar Rp1.000 dibanding tidak ada event. Namun demikian, dia mengaku tetap optimis menggapai target tersebut. Satu-satunya harapan yang masih dia gadang-gadang mampu menggenjot jumlah pengunjung adalah liburan besar.
Liburan seperti Lebaran, Natal, juga Tahun Baru bia sa nya mampu menggenjot ke na i kan pengunjung. Lonjakan pada liburan besar tersebut bisa mencapai berlipat-lipat. "Kalau biasa, mungkin maksimal hanya 7.000- 8.000 orang. Kalau Lebaran bisa mencapai 50.000," tuturnya.
Kepala Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata (Kasi ODTW) Dispar DIY Mohammad Haliem menambahkan, pentas atraksi seni ”Jogja Istimewa” ini sebagai upaya melestarikan kesenian dan budaya Jawa.
Erfanto linangkung
(ftr)