Janji Setia

Senin, 08 Juni 2015 - 09:15 WIB
Janji Setia
Janji Setia
A A A
BANDUNG - Makan Konate mengaku sulit jika harus meninggalkan Persib Bandung. Baginya Maung Bandung ibarat sebuah keluarga. Karena itu gelandang asal Mali itu menyatakan hanya bisa pasrah setelah mendengar manajemen akan memutus kontrak seluruh pemain akhir bulan ini.

Konate sendiri selama ini cukup diterima dengan baik oleh bobotoh Persib setelah tampil gemilang di musim pertamanya bersama Maung Bandung dan sukses membawa klub yang berdiri pada 1933 itu menjuarai kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014.

Karena kecintaannya terhadap Persib itu pula, Konate menyatakan akan tetap setia menunggu meski kontraknya dipastikan bakal diputus sementara. Setelah mendapatkan kepastian terkait pemberhentian sementara kegiatan persib Persib Bandung, Konate mengaku akan mudik ke kampung halaman pekan depan. Meski begitu, ia tetap akan menunggu kepastian selanjutnya bersama Persib.

“Jika kontraknya diputus manajemen Persib, itu tidak masalah. Saya akan tetap menunggu kepastian selanjutnya setelah kompetisi kembali bergulir. Tapi saat ini saya akan pulang dulu menjalankan puasa di sana,” tegasnya. Ketimbang bergabung dengan klub lain, Konate memilih untuk tetap berada di Mali dan menjaga latihan dengan mengikuti latihan atau pertandingan biasa dengan teman-teman sekampungnya.

Menurutnya, tidak ada niatan untuk pindah ke klub lain ketika kompetisi ada lagi. Karena dirinya sudah merasa para punggawa Persib dan ofisial seperti keluarga sendiri. “Sampai saat ini tidak ada niatan saya untuk bergabung dengan klub lain. Makanya saya berharap permasalahan sepakbola di Indonesia segera selesai, sehugga kompetisi kembali berjalan,” pungkasnya. panji qadhafi

Acara CFD Dago- Seni Budaya Sunda Dibalut Musik 90-an

Grup band Kopasta (Komandan Pasukan Cinta) beraksi di atas panggung saat menyanyikan lagu-lagu Koes Plus di acara Pentas Seni dan Budaya Dago Car Free Day Geulis Deui, di Depan Hotel Geulis, Jalan Ir Djuanda, Kota Bandung, kemarin.

Tidak kalah meriah dengan penampilan genre sebelumnya, kali ini penampilan nuansa musik 90- an hadir pada Pentas Seni dan Budaya Tradisional Dago Car Free Day kemarin.

Acara ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, KORAN SINDO Jabar, dan Hotel Geulis. Kali ini, perhatian pengunjung tercurah pada penampilan Caraka Band asuhan Purwa Caraka, Orkes Seminggu Sore, Sunda Hiphop dari Foudy feat One Tone dan Kopasta Band. Kentalnya nuansa 90-an terasa saat Caraka Band tampil. Meskipun vokalisnya baru ber usia 12 tahun, suaranya tidak ka lah dengan suara Anang Hermansyah.

Pengunjung semakin berdecapkagum saat menyak - sikan penampilan Orkes Se ming - gu Sore (OSS), penonton bersorak dan menari saat 12 personiel OSS menabuh alat musik violin, saxophone, fagot, flute, clarinet, cello, piano, biola, dan trompet. Grup musik ber-genremusik keroncong itu mem bawakan lagu Sepanjang Jalan Kenangan. Sementara, nuansa budaya lebih terasa saat hadir tari rampak jaipong dari siswa SMA Pasundan 2 Bandung saat menampilkan dua penari merak dan pencak silat dari Sanggar Sari Putra Panglipur.

Salahsatu pimpinan Pencak Silat Putra Panglipur Abah Aep Karna mengatakan, dia menyambut positif pentas seni budaya yang diselenggarakan panitia. “Di acara spesial ini kami membawa beberapa murid terbaik yang pernah juara dua pencak silat se-Jawa-Bali,” katanya saat ditemui KORAN SINDOkemarin. Dia berharap, acara ini dapat mengembangkan kesenian dan budaya Indonesia khususnya Sunda.

“Saya senang sekali dapat berkontribusi dalam acara ini dan mempromosikan pencak silat asuhan saya,” tambahnya. Sementara itu, Asisten Operasional Manager Hotel Geulis Eni Kurniasih mengatakan, pentas seni budaya ini terselenggara atas kepedulian terhadap seni budaya di Indonesia. “Ini kegiatan yang positif, dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini, masyarakat lupa dengan budaya. Kami membuat panggung ini untuk memperkenalkan seni budaya yang ada di Indonesia khususnya seni budaya di Jawa Barat,” ucapnya.

Menurut dia, Hotel Geulis sangat mendukung acara ini, sebagai edukasi. “Alhamdulillah sampai saat ini animo warga Bandung untuk menyaksikan pentas seni budaya ini sangat ditunggu-tunggu,” tukasnya sembari memberikan harapan - nya kepada pemerintah agar pentas seni ini dapat terus terselenggara. Pentas seni budaya ini ditutup penampilan Kopasta Band dan fans band legendaris Indonesia Koes Plus. Beberapa lagu Koes Plus dibawakan dan penonton ikut bernyani.

Kasi Kesenian Disbudpar Kota Bandung Rendra Karjawan mengungkapkan, acara ini sudah digelar tujuh kali. “Kami ingin acara ini dapat terus diselenggarakan, karena kami dibatasi dengan anggaran maka kami akan menggaet beberapa sponsor,” ujarnya. “Minggu depan merupakan acara terakhir, pada bulan Ramadan tidak akan ada acara dulu. Minggu depan kami akan medatangkan artis nasional,” pungkasnya.

Wisma Putra
Kota Bandung
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6636 seconds (0.1#10.140)