Imigrasi Ngurah Rai Amankan 32 WNA Asal Tiongkok
A
A
A
DENPASAR - Imingrasi Ngurah Rai, Badung, kembali mengamankan Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok di sebuah vila di Jimbaran, Badung pada Kamis 4 Juni 2015 malam.
Para WNA yang berjumlah 32 orang itu diduga melakukan aksi penipuan online seperti yang pernah ditangkap jajaran Polda Bali beberapa waktu lalu.
Menurut salah satu petugas imigrasi, pihaknya telah melakukan penangkapan berdasarkan informasi dari masyarakat dan akhirnya imigrasi melakukan pemantauan di sekitar vila mereka.
"Di sana juga terdapat antena yang diduga satelit atau pemancar yang digunakan untuk melancarkan aksi mereka," ungkap petugas imigrasi yang enggan disebut namanya tersebut, Jumat (05/06/2015).
Pihak imingrasi sudah melakukan pemantauan hampir satu bulan sebelum melakukan penggerebekan.
"Informasi itu memang benar. Kita temukan sejumlah barang bukti. Seperti komputer, telepon rumah. Intinya berbagai barang bukti yang diamankan itu sama seperti peristiwa beberapa bulan lalu di Denpasar Timur," paparnya.
Sementara itu Kasi Humas Forsakim Kantor Imigrasi Denpasar Saroha Manulang mengatakan, bahwa belum mengetahui hal tersebut karena belum ada koordinasi. "Saya belum dapat kabar itu, nanti kalau sudah ada kabar dan itu memang benar akan kita sampaikan," pungkasnya.
Para WNA yang berjumlah 32 orang itu diduga melakukan aksi penipuan online seperti yang pernah ditangkap jajaran Polda Bali beberapa waktu lalu.
Menurut salah satu petugas imigrasi, pihaknya telah melakukan penangkapan berdasarkan informasi dari masyarakat dan akhirnya imigrasi melakukan pemantauan di sekitar vila mereka.
"Di sana juga terdapat antena yang diduga satelit atau pemancar yang digunakan untuk melancarkan aksi mereka," ungkap petugas imigrasi yang enggan disebut namanya tersebut, Jumat (05/06/2015).
Pihak imingrasi sudah melakukan pemantauan hampir satu bulan sebelum melakukan penggerebekan.
"Informasi itu memang benar. Kita temukan sejumlah barang bukti. Seperti komputer, telepon rumah. Intinya berbagai barang bukti yang diamankan itu sama seperti peristiwa beberapa bulan lalu di Denpasar Timur," paparnya.
Sementara itu Kasi Humas Forsakim Kantor Imigrasi Denpasar Saroha Manulang mengatakan, bahwa belum mengetahui hal tersebut karena belum ada koordinasi. "Saya belum dapat kabar itu, nanti kalau sudah ada kabar dan itu memang benar akan kita sampaikan," pungkasnya.
(nag)