Dapat Persenjataan Komplit, Wushu DIY Berlega Hati

Jum'at, 05 Juni 2015 - 10:18 WIB
Dapat Persenjataan Komplit, Wushu DIY Berlega Hati
Dapat Persenjataan Komplit, Wushu DIY Berlega Hati
A A A
Lega. Satu kata tersebut menjadi ungkapan syukur yang disampaikan Kristiyanto Nugroho usai mendapat kan bantuan berupa senjata un tuk Pengda Wushu DIY.

Pelatih Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) DIY tersebut mengatakan, atletatlet wushu DIY merasakan adanya perhatian yang sangat baik dari KONI DIY selaku induk organisasi terhadap cabang olahraga yang dibina. Perhatian lebih dengan pemberian peralatan latihan berupa senjata sangat membantu kelancaran latihan yang dilakukan di Sasana Wushu Mlati Sleman.

"Lega itu pasti. Sebab, selama ini yang menjadi alat untuk latihan itu adalah milik pribadi para a tlet nya. Bantuan alat ini se ma kin melengkapi yang ada, sehingga me nambah lancar latihan," ungkapnya. Meski hanya senjata seperti golok, pedang ataupun tongkat, peralatan tersebut semuanya diperoleh dengan cara impor dari Tiongkok. Hal tersebut dengan memperhitungkan kualitas dari senjata agar memenuhi kriteria untuk dipergunakan dalam pertandingan wushu di nasional maupun internasional.

Dengan bantuan persenjataan, saat ini yang masih dibutuhkan para atlet adalah seragam khusus untuk Wushu. Diklaim, untuk seragam tersebut nilai belinya tidak berbeda jauh dengan senjata-senjata yang sudah diberikan KONI DIY. Dengan kondisi tersebut, diharap kannya, jika ada pemberian bantuan tahap selanjutnya pengadaan seragam bisa menjadi agenda untuk cabor wushu DIY. Sementara KONI DIY mencatat saat ini masih ada 20 cabang olahraga yang belum mendapatkan bantuan peralatan.

Sementara dari 30-an lebih cabor yang dibina, semuanya direncanakan bisa mendapatkan bantuan alat agar persiapan atlet DIY mengikuti pra-PON akhir tahun mendatang bisa optimal. "Masih ada 16 cabor lagi yang akan kami belikan peralatan untuk persiapan pra-PON. Sebenarnya setelah tahun kemarin saat ini tinggal 20 cabor yang belum dapat, tapi empat hari ini (kemarin) sudah kami berikan bantuannya," ujar Ketua GBPH Prabukusumo. Pemberian bantuan peralatan oleh KONI DIY tersebut merupakan bagian dari evaluasi pelaksanaan pemusatan latihan cabor di DIY.

Tercatat lebih dari 50% atau separuh cabor belum memiliki peralatan memadai untuk menggelar latihan. Sementara tanpa alat yang memadai, atlet menjadi cukup berat untuk bisa bersaing baik di level nasional maupun internasional. Untuk bisa bersaing di dunia internasional, bantuan alat yang diberikan cenderung bersifat impor.

Harapannya, kualitas da ri alat yang berstatus dipinjam pakaikan oleh KONI DIY tersebut bisa memberikan pengalaman kepada atlet dengan peralatan cabor di level internasional.

Maha Deva
Yogyakarta
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9686 seconds (0.1#10.140)