Hindari Tes Urine, Oknum PNS OKI Kabur
A
A
A
KAYUAGUNG - Tes urine yang kini sering digelar Badan Nasional Narkotika (BNN) secara mendadak menjadi momok menakutkan, terutama bagi yang mungkin te lah mencicipi narkoba.
Ketakutan tersebut yang diduga mendorong seorang oknum PNS Pemkab OKI, yang kabur saat hendak dilakukan tes urine kemarin. Tes urine dilakukan secara men dadak terhadap semua peserta rapat di ruang rapat Bende Seguguk (BS) I Setda OKI, kemarin. Saat semua pintu telah dijaga, dan semua peserta rapat diminta mengisi absensi dan mengambil tabung urine, oknum PNS ini sudah terlihat gelisah.
Menurut petugas BNN, oknum tersebut menulis namanya dengan inisial VE pada nomor urut 18. Menurut Kabid Rehabilitasi BNN Provinsi Sumsel Ahmad Bus tari, bahwa saat tes urine akan berlangsung pukul 10.00 WIB, seluruh pintu ruang rapat dikunci. “Saat itu yang bersangkutan lang sung ikut mengambil tabung urine dan formulir dengan petugas kami. Awalnya, dia memang sempat terlihat gelisah, saat situasi ramai untuk mengambil formulir, dia menulis data dalam ab sen nomor urut 18 dengan inisial VE, setelah mengambil tabung urine kami kira dia masuk toilet, ternyata dia menyelinap dalam keramaian dan berhasil keluar dengan membawa tabung urine dan formulir,” kata Bastari.
Bastari mengakui lolosnya oknum PNS tersebut karena keteledoran petugasnya, yang tidak begitu ketat mengawasi orangorang yang mengisi absen. “Kita maklum, karena yang tes urine sebanyak 150 orang, mulai dari Camat, Sekcam, Kepala UPTD pen didikan dan kepala Puskesmas dan Poskesdes. Saat di awal itu banyak sekali yang mengambil formulir dan tabung urine, sehingga tidak ketahuan kalau ada yang menulis inisial di daftar absen,” ungkapnya.
Dijelaskan Bastari, bahwa tes urine ini merupakan program dari BNK Kabupaten OKI. “Kita men da pat undangan dari BNK Kabu paten OKI untuk melaksa na kan tes urine ter hadap PNS OKI yang se dang meng gelar rapat koordi nasi pro gram satu desa satu PAUD dan satu Desa satu Poskesdes, yang dipim pin Wakil Bupati OKI M Rifai, ada seba nyak 150 PNS yang kita ambil sam pel urinenya, hasilnya belum tahu akan kita uji di Kantor BNN,” katanya. Kepala Badan Narkotika Kabupa ten (BNK) OKI Sudiyanto menga takan, hasil dari tes urine akan dilaporkan kepada Bupati untuk tindakan selanjutnya.
“Nanti setelah kita lapor bupati, tinggal bagaimana nanti petunjuk beliau, apakah kita lakukan rehabilitasi atau bagaimana,” jelasnya. Setelah menggelar tes urine ter hadap PNS di Kantor Bupati OKI, rombongan BNNP langsung me nuju Lapas Kelas III Kayuagung, untuk melakukan tes urine terhadap 35 pegawai Lapas Kayuagung. Kepala Lapas Mujiarto juga ikut menjalani tes urine.
M rohali
Ketakutan tersebut yang diduga mendorong seorang oknum PNS Pemkab OKI, yang kabur saat hendak dilakukan tes urine kemarin. Tes urine dilakukan secara men dadak terhadap semua peserta rapat di ruang rapat Bende Seguguk (BS) I Setda OKI, kemarin. Saat semua pintu telah dijaga, dan semua peserta rapat diminta mengisi absensi dan mengambil tabung urine, oknum PNS ini sudah terlihat gelisah.
Menurut petugas BNN, oknum tersebut menulis namanya dengan inisial VE pada nomor urut 18. Menurut Kabid Rehabilitasi BNN Provinsi Sumsel Ahmad Bus tari, bahwa saat tes urine akan berlangsung pukul 10.00 WIB, seluruh pintu ruang rapat dikunci. “Saat itu yang bersangkutan lang sung ikut mengambil tabung urine dan formulir dengan petugas kami. Awalnya, dia memang sempat terlihat gelisah, saat situasi ramai untuk mengambil formulir, dia menulis data dalam ab sen nomor urut 18 dengan inisial VE, setelah mengambil tabung urine kami kira dia masuk toilet, ternyata dia menyelinap dalam keramaian dan berhasil keluar dengan membawa tabung urine dan formulir,” kata Bastari.
Bastari mengakui lolosnya oknum PNS tersebut karena keteledoran petugasnya, yang tidak begitu ketat mengawasi orangorang yang mengisi absen. “Kita maklum, karena yang tes urine sebanyak 150 orang, mulai dari Camat, Sekcam, Kepala UPTD pen didikan dan kepala Puskesmas dan Poskesdes. Saat di awal itu banyak sekali yang mengambil formulir dan tabung urine, sehingga tidak ketahuan kalau ada yang menulis inisial di daftar absen,” ungkapnya.
Dijelaskan Bastari, bahwa tes urine ini merupakan program dari BNK Kabupaten OKI. “Kita men da pat undangan dari BNK Kabu paten OKI untuk melaksa na kan tes urine ter hadap PNS OKI yang se dang meng gelar rapat koordi nasi pro gram satu desa satu PAUD dan satu Desa satu Poskesdes, yang dipim pin Wakil Bupati OKI M Rifai, ada seba nyak 150 PNS yang kita ambil sam pel urinenya, hasilnya belum tahu akan kita uji di Kantor BNN,” katanya. Kepala Badan Narkotika Kabupa ten (BNK) OKI Sudiyanto menga takan, hasil dari tes urine akan dilaporkan kepada Bupati untuk tindakan selanjutnya.
“Nanti setelah kita lapor bupati, tinggal bagaimana nanti petunjuk beliau, apakah kita lakukan rehabilitasi atau bagaimana,” jelasnya. Setelah menggelar tes urine ter hadap PNS di Kantor Bupati OKI, rombongan BNNP langsung me nuju Lapas Kelas III Kayuagung, untuk melakukan tes urine terhadap 35 pegawai Lapas Kayuagung. Kepala Lapas Mujiarto juga ikut menjalani tes urine.
M rohali
(ars)