Warga Temukan Batu Akik 3 Kuintal
A
A
A
SLEMAN - Bongkahan batu akik yang di dalamnya berbentuk kristal ungu dengan berat lebih dari 3 kuintal ditemukan Juanto, 28, warga Pangkah RT 01/08, Gambirsawit, Prambanan.
Batu yang belum diketahui jenisnya itu ditemukan saat tengah mencari rumput di tengah ladang. Juanto mengisahkan, batu itu ditemukan di tengah ladang Dusun Lemangbang, Gambirsawit, Prambanan, pada Sabtu (30/- 5) lalu. Waktu itu, sekitar pukul 13.00 WIB, dia tengah mencari rumput begitu melihat burung dan langsung dikejar hingga berhenti di bawah pohon.
Di bawah pohon yang berlokasi tidak jauh dari tebing dan sungai kecil itu, dia melihat bongkahan batu yang setengahnya masih terpendam tanah. "Saya lihat itu warnanya hijau. Saya tahu batu akik karena memang sekitar situ banyak orang cari batu akik," ucapnya kemarin. Tertarik dengan bongkahan batu akik yang cukup besar, begitu pulang apa yang dia lihat pun diceritakan kepada bapak dan kakaknya.
Kemudian, keesokan harinya, Minggu (31/5), Juanto mendatangi lokasi dengan mengajak Sayono, 38, kakaknya. Saat akan diangkat, Juanto mencoba mencongkel batu yang ditemukan menggunakan linggis. Tiba- tiba batu itu pun terbelah menjadi dua bagian dan pemandangan bagian tengah batu itu pun membuatnya takjub, karena berbentuk kristal berwarna ungu.
"Saya korek pakai linggis, langsung terbelah dan baru tahu isinya itu," urainya. Bersama kakaknya dan beberapa warga lain, batu itu pun dipindahkan dan diangkut menggunakan mobil untuk dititipkan di rumah Sayono yang berada di Kampung Jatisari, Pedukuhan Nawung, Gayamharjo, Prambanan. Menurut Sayono, batu itu bisa dipindah setelah diangkat empat orang. Dia yang awalnya tidak begitu tertarik dengan batu akik merasa heran mengapa saat itu mau diajak ke lokasi.
"Saat akan diambil untuk dibawa pulang itu ketemu ular hitam, gak tahu ini isyarat apa," akunya. Setelah dibawa pulang, batu itu pun dibersihkan dari tanahtanah yang masih menempel. Pascapenemuan itu, hingga kemarin siang warga pun banyak yang berdatangan untuk melihat.
Disinggung mengenai ada tidaknya orang yang tertarik dan akan membeli, Sayono mengatakan bahwa pihaknya sejauh ini belum memiliki rencana untuk menjual batu itu. "Belum ada rencana menjual, mau disimpan dulu," pungkasnya.
Muji barnugroho
Batu yang belum diketahui jenisnya itu ditemukan saat tengah mencari rumput di tengah ladang. Juanto mengisahkan, batu itu ditemukan di tengah ladang Dusun Lemangbang, Gambirsawit, Prambanan, pada Sabtu (30/- 5) lalu. Waktu itu, sekitar pukul 13.00 WIB, dia tengah mencari rumput begitu melihat burung dan langsung dikejar hingga berhenti di bawah pohon.
Di bawah pohon yang berlokasi tidak jauh dari tebing dan sungai kecil itu, dia melihat bongkahan batu yang setengahnya masih terpendam tanah. "Saya lihat itu warnanya hijau. Saya tahu batu akik karena memang sekitar situ banyak orang cari batu akik," ucapnya kemarin. Tertarik dengan bongkahan batu akik yang cukup besar, begitu pulang apa yang dia lihat pun diceritakan kepada bapak dan kakaknya.
Kemudian, keesokan harinya, Minggu (31/5), Juanto mendatangi lokasi dengan mengajak Sayono, 38, kakaknya. Saat akan diangkat, Juanto mencoba mencongkel batu yang ditemukan menggunakan linggis. Tiba- tiba batu itu pun terbelah menjadi dua bagian dan pemandangan bagian tengah batu itu pun membuatnya takjub, karena berbentuk kristal berwarna ungu.
"Saya korek pakai linggis, langsung terbelah dan baru tahu isinya itu," urainya. Bersama kakaknya dan beberapa warga lain, batu itu pun dipindahkan dan diangkut menggunakan mobil untuk dititipkan di rumah Sayono yang berada di Kampung Jatisari, Pedukuhan Nawung, Gayamharjo, Prambanan. Menurut Sayono, batu itu bisa dipindah setelah diangkat empat orang. Dia yang awalnya tidak begitu tertarik dengan batu akik merasa heran mengapa saat itu mau diajak ke lokasi.
"Saat akan diambil untuk dibawa pulang itu ketemu ular hitam, gak tahu ini isyarat apa," akunya. Setelah dibawa pulang, batu itu pun dibersihkan dari tanahtanah yang masih menempel. Pascapenemuan itu, hingga kemarin siang warga pun banyak yang berdatangan untuk melihat.
Disinggung mengenai ada tidaknya orang yang tertarik dan akan membeli, Sayono mengatakan bahwa pihaknya sejauh ini belum memiliki rencana untuk menjual batu itu. "Belum ada rencana menjual, mau disimpan dulu," pungkasnya.
Muji barnugroho
(bhr)