Ribuan Pelayat Lepas Jenazah Roem

Minggu, 31 Mei 2015 - 15:24 WIB
Ribuan Pelayat Lepas...
Ribuan Pelayat Lepas Jenazah Roem
A A A
MEDAN - Jenazah Kepala Dinas Pertanian Sumut, Muhammad Roem, dimakamkan di pemakaman muslim Jalan Panglima Denai, Medan Amplas, seusai salat zuhur kemarin.

Proses pemakaman dipimpin Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho. Dalam kesempatan itu Gatot atas nama Pemerintah Provinsi Sumut mengucapkan dukacita sedalam- dalamnya sekaligus mohon maaf jika dalam pergaulan ada khilaf dan salah. Ia juga berpesan kepada keluarga mengikhlaskan kepergian almarhum dan mendoakan agar mendapatkan kedamaian.

Pantauan KORAN SINDO MEDAN, ribuan pelayat memadati kediaman Muhammad Roem di Jalan Selambo V, Medan Amplas, untuk melepas jenazah almarhum. Tampak hadir Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut Muhammad Yusni, mantan Sekdaprovsu Nurdin Lubis, anggota Komisi B DPRD Sumut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan Prof Mohd Hatta, dan sejumlah pejabat lainnya.

Para pelayat bergantian bertakziah di hadapan jenazah Roem yang disemayamkan di ruang tengah kediamannya itu. Dari rumah duka, jenazah Roem diberangkat ke Masjid Amaliyah, Jalan KH Drs Rivai A Manaf Nst, Medan Amplas, untuk disalatkan. Masjid Amaliyah pun terlihat disesaki ratusan pelayat yang ingin menyalatkan jenazah.

Tepat pukul 12.50 WIB, jenazah pun dibawa ke perkuburan muslim di Jalan Panglima Denai, Medan Amplas. Gatot yang didampingi Wagubsu HT Erry Nuradi dan Sekdaprovsu Hasban Ritonga, terlihat tak mampu membendung air mata ketika memberikan pidato perpisahan dalam melepas jenazah Roem.

Dalam sambutan Gatot mengungkapkan, almarhum telah berdedikasi menjalankan tugas-tugas kedinasan sebaik- baiknya. Di antaranya berkoordinasi tingkat vertikal, yakni kementerian maupun komunikasidenganjajaranSKPD Pemprovsu dan berkomunikasi dengan bawahan, Dinas Pertanian kabupaten/ kota se-Sumut.

“Tadi malam saat saya datang ke Rumah Sakit Advent menjenguk, kemudian saya ditelepon MenteriPertanianyangmenyampaikan salam duka. Lalu saya cerita baru berkomunikasi dua tiga hari laludanrupanyaMenteriPertanian juga baru berkomunikasi dengan almarhum.

Itu membuktikan memang almarhum bekerja kerasdanmendedikasikandiridalam menjalankan tugas-tugas kedinasan,” ucapnya. Almarhum meninggalkan tiga anak dan seorang istri. Gatot yakin keluarga yang ditinggalkan almarhum pasti sedih. Namun, ia mengingatkan agar tetap tabah mengingat kematian sudah menjadi kehendak Allah SWT. Jika ajal sudah sampai tidak ada seorang pun manusia mampu mempercepat atau memperlambatnya.

“Kepada keluarga yang ditinggalkan, yakinlah almarhum adalah ayah yang baik, orang yang baik di lingkungan kerjanya. Maka kepada putra-putri yang ditinggalkan agar mengamalkan semua kebaikan yang diajarkan almarhum dan melanjutkan di lingkungan sekitar, lingkungan kerja, serta lingkungan organisasi,” kata Gubsu.

Menurut Gatot, almarhum adalah salah satu kepala dinas yang berprestasi. Tahun lalu, almarhum membawa Sumut masuk lima besar swasembada pangan. “Dengan kondisi dan situasi infrastruktur pertanian yang masih butuh banyak pembenahan, tetapi Sumut bisa masuk lima besar swasembada pangan tingkat nasional. Ini merupakan prestasi,” katanya.

Terkait pengganti Roem, Gatot memastikan Senin (1/6) sudah menetapkan pelaksana tugas sementara agar kinerja Distan tetap berjalan baik. Gusbu mengatakan, salahsatuprogram yang harus dilanjutkan pengganti almarhum adalah menjaga kelestarian pangan, khususnya terkait alih fungsi lahan. Apalagi ini sudah menjadi perda dan buah karya almarhum Roem.

Muhammad Roem meninggal dunia pada Jumat (29/5) sekitar pukul 17.00 WIB. Reom meninggal pada usia 59 tahun secara mendadak seusai bermain bola dalam laga persahabatan antara Pemprov Sumut dan Bank Indonesia (BI) di Lapangan BI, Jalan Murai Medan. Almarhum meninggal karena mengalami serangan jantung.

Di mata kolega, almarhum merupakan sosok baik dan komitmen pada tugas dan jabatan. “Selama ini saya menilai almarhum sangat konsisten menjalankan program. Kami kehilangan sosok mitra kerja yang berkualitas,” ujar anggota Komisi B DPRD Sumut Aripay Tambunan di rumah duka.

Aripay mengaku berasal dari almamater yang sama dengan almarhum, yakni Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Roem alumnus Fakultas Pertanian, sedangkan Aripay jebolan Fakultas Ekonomi. “Beliau senior saya di Unsyiah. Ini juga kehilangan bagi kami para alumni Unsyiah yang memang memiliki wadah Forum Alumni Unsyiah, Sumatera Utara,” ujarnya.

Siti amelia/ fakhrur rozi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0878 seconds (0.1#10.140)