Berusaha Gagalkan Acara Wisuda, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi
A
A
A
JOMBANG - Berusaha menggagalkan acara wisuda sarjana yang dianggap ilegal, puluhan mahasiswa di Jombang, Jawa Timur, bentrok dengan polisi, Minggu (31/5/2015) siang.
Kericuhan antara mahasiswa dan polisi ini pecah setelah Kabagops Polres Jombang Kompol Dodot Dwiyanto jatuh saat saling dorong dengan mahasiswa di dalam kampus Universitas Darul Ulum Kota Jombang.
Puluhan anggota polisi yang emosi langsung berusaha mengejar dan menangkap beberapa mahasiswa.
Namun, kericuhan tidak berlangsung lama setelah polisi melepaskan kembali mahasiswa yang ditangkap. Sejumlah staf kampus juga langsung berusaha menenangkan mahasiswanya.
Aksi mahasiswa ini dilatarbelakangi oleh adanya perpecahan dan dualisme kepemimpinan di Universitas Darul Ulum Jombang.
Mahasiswa Universitas Darul Ulum pimpinan rektor Mujib Mustain, bermaksud mengagalkan acara wisuda yang digelar Universitas Darul Ulum yang dipimpin rektor Ibrahim.
Sebab, menurut mereka, berdasarkan keputusan pengadilan dan Dirjen Dikti, yang diakui dan berhak menyelenggarakan kegiatan perkuliahan selama ini adalah Universitas Darul Ulum pimpinan rektor Mujib Mustain, bukan pimpinan Ibrahim.
Namun, meski tidak pernah ada kegiatan kuliah, tiba-tiba saja hari ini rektor Ibrahim menyelenggarakan acara wisuda terhadap 500 lebih mahasiswanya. Mahasiswa menuding, 500-an orang yang diwisuda rektor Ibrahim adalah mahasiswa palsu.
Saat wartawan mencoba melihat prosesi wisuda juga langsung diusir oleh petugas. Mereka melarang wartawan mengambil gambar dengan alasan tidak punya undangan.
Dikonfirmasi seusai acara wisuda, sejumlah wisudawan membantah disebut mahasiswa palsu. Maria, salah seorang wisudawan mengaku sudah mengikuti kuliah sebelum diwisuda hari ini. Namun, dia tidak dapat menjelaskan secara detail seperti apa kegiatan perkuliahan yang diikutinya.
Hal sama diungkapkan wisudawan asal Jambi. Wisudawan yang tidak mau disebutkan namanya ini mengaku selama ini mengikuti kuliah S2 jarak jauh di Universitas Darul Ulum Jombang. Menurutnya, kegiatan perkuliahan ia ikuti di Jambi.
Terhadap tuduhan acara wisuda yang digelarnya ilegal, rektor Ibrahim membantahnya. Menurut Ibrahim, dirinya adalah rektor yang sah di Universitas Darul Ulum dan sesuai ketentuan memiliki hak dan kewajiban untuk mewisuda mahasiswanya yang sudah dinyatakan lulus.
Sebelumnya, pada hari Sabtu kemarin, puluhan mahasiswa ini juga dikejar-kejar dan dipukuli polisi saat akan berunjuk rasa ke Mapolres Jombang.
Saat itu, mahasiswa hendak mendemo kantor polisi karena berharap polisi mengagalkan acara wisuda hari ini.
Kericuhan antara mahasiswa dan polisi ini pecah setelah Kabagops Polres Jombang Kompol Dodot Dwiyanto jatuh saat saling dorong dengan mahasiswa di dalam kampus Universitas Darul Ulum Kota Jombang.
Puluhan anggota polisi yang emosi langsung berusaha mengejar dan menangkap beberapa mahasiswa.
Namun, kericuhan tidak berlangsung lama setelah polisi melepaskan kembali mahasiswa yang ditangkap. Sejumlah staf kampus juga langsung berusaha menenangkan mahasiswanya.
Aksi mahasiswa ini dilatarbelakangi oleh adanya perpecahan dan dualisme kepemimpinan di Universitas Darul Ulum Jombang.
Mahasiswa Universitas Darul Ulum pimpinan rektor Mujib Mustain, bermaksud mengagalkan acara wisuda yang digelar Universitas Darul Ulum yang dipimpin rektor Ibrahim.
Sebab, menurut mereka, berdasarkan keputusan pengadilan dan Dirjen Dikti, yang diakui dan berhak menyelenggarakan kegiatan perkuliahan selama ini adalah Universitas Darul Ulum pimpinan rektor Mujib Mustain, bukan pimpinan Ibrahim.
Namun, meski tidak pernah ada kegiatan kuliah, tiba-tiba saja hari ini rektor Ibrahim menyelenggarakan acara wisuda terhadap 500 lebih mahasiswanya. Mahasiswa menuding, 500-an orang yang diwisuda rektor Ibrahim adalah mahasiswa palsu.
Saat wartawan mencoba melihat prosesi wisuda juga langsung diusir oleh petugas. Mereka melarang wartawan mengambil gambar dengan alasan tidak punya undangan.
Dikonfirmasi seusai acara wisuda, sejumlah wisudawan membantah disebut mahasiswa palsu. Maria, salah seorang wisudawan mengaku sudah mengikuti kuliah sebelum diwisuda hari ini. Namun, dia tidak dapat menjelaskan secara detail seperti apa kegiatan perkuliahan yang diikutinya.
Hal sama diungkapkan wisudawan asal Jambi. Wisudawan yang tidak mau disebutkan namanya ini mengaku selama ini mengikuti kuliah S2 jarak jauh di Universitas Darul Ulum Jombang. Menurutnya, kegiatan perkuliahan ia ikuti di Jambi.
Terhadap tuduhan acara wisuda yang digelarnya ilegal, rektor Ibrahim membantahnya. Menurut Ibrahim, dirinya adalah rektor yang sah di Universitas Darul Ulum dan sesuai ketentuan memiliki hak dan kewajiban untuk mewisuda mahasiswanya yang sudah dinyatakan lulus.
Sebelumnya, pada hari Sabtu kemarin, puluhan mahasiswa ini juga dikejar-kejar dan dipukuli polisi saat akan berunjuk rasa ke Mapolres Jombang.
Saat itu, mahasiswa hendak mendemo kantor polisi karena berharap polisi mengagalkan acara wisuda hari ini.
(zik)