Pakai Kaca Film Gelap, Angkot Kena Razia

Sabtu, 30 Mei 2015 - 10:06 WIB
Pakai Kaca Film Gelap,...
Pakai Kaca Film Gelap, Angkot Kena Razia
A A A
TEBINGTINGGI - Sejumlah angkutan kota (angkot) terjaring razia petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tebingtinggi karena menggunakan kaca film gelap hingga sulit terlihat dari luar kendaraan.

Angkot berhasil dirazia di beberapa titik Kota Tebingtinggi. Menariknya, razia ini disambut gembira sebagian sopir angkot,sebagian lagi terlihat kecewa. Kepala Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi Syafrin Harahap melalui Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Darat dan LLAJ JB Hutapea mengatakan penertiban itu menindaklanjuti surat edaran dari Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumut No: 550/509/2015 tertanggal 26 Februari 2015 tentang Pemberian Penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN).

“Setiap daerah yang memiliki armada angkutan kota (angkot) harus segera melaksanakan pengawasan dan penertiban termasuk di Kota Tebingtinggi. Kami setiap tahun selalu meraih Piala Wahana Tata Nugraha. Untuk mempertahankannya diharapkan agar para pengemudi atau sopir angkot tetap mematuhi peraturan atau aturan yang berlaku, salah satunya dilarang menggunakan kaca film gelap,” paparnya. Selain memeriksa kaca film angkot, petugas juga melakukan penertiban seragam para pengemudi angkot.

“Selain itu, setiap angkot juga harus memiliki stiker nama atau merek perusahaan angkutan, papan trayek, tarif ongkos, serta warna kendaraan harus sesuai dengan nama perusahaan angkutan,” kata Syafrin Harahap. Razia angkot yang dilakukan secara mendadak itu sempat membuat sopir angkot kelabakan. Banyak angkot yang menggunakan atau memakai kaca film gelap tanpa ada izin resmi.

Para sopir juga banyak yang tidak memakai baju seragam yang sebelumnya telah diberikan. Terpaksa para sopir diharuskan pulang untuk memakai kembali baju seragam. Rinto, seorang pengemudi angkot, mengaku tidak keberatan dengan penertiban tersebut. Menurut dia, razia itu memang hal yang sangat baik diterapkan demi ketertiban bersama.

Sementara pengemudi lainnya mengaku kecewa karena reben yang sudah terlanjur dipasang harus dibuka paksa oleh petugas. “Sayang kali kaca film harus dibuka, padahal biaya untuk memasangnya lumayan mahal, menyesal aku pasang reben di angkot,” katanya.

Perayudi syahputra
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6563 seconds (0.1#10.140)