Tragis, Atrianus Mikel Tewas Ditikam Karibnya Sendiri
A
A
A
KEFAMENANU - Atrianus Mikel (22), warga Atolan, Desa Letneo, Kecamatan Insana Barat, TTU, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas bersimbah darah usai ditikam rekannya pada dada bagian kanan karena cecok dengan Pelaku Sefrianus Tefi Sene (25).
Peristiwa itu bermula saat keduanya berselisih paham di lopo atau rumah bulat orang timor milik seorang warga desa atas nama Yefta Nope. Tak berselang lama keduanya terlibat cek cok mulut dan langsung dileraikan oleh Rafael Leu.
“Salah satu warga membawa keduanya menjauh dari rumah lopo menuju arah jalan raya, tiba-tiba pelaku menghunus pisau dari pinggangnya dan langsung menikam korban di bagian dada,” tutur Kasubaghumas Polres TTU I Ketut Suta, Jumat (29/5/2015).
Suta menjelaskan, setelah menikam korban, pelaku Sefrianus Tefi Sene langsung melarikan diri. Sedangkan warga atas nama Rafael yang membawa mereka ke arah jalan raya, akhirnya takut dan bersembunyi di dalam kamar.
Kata Suta, saat itu korban sempat sadarkan diri dan berusaha berjalan tertatih menuju rumah tetangga dekat. Namun darah yang terus mengucur dari bekas luka tusukan membuat korban akhirnya meninggal dunia.
“Polisi sedang mencari tahu motif di balik penikaman itu. Saat melakukan olah TKP, polisi juga menemukan satu sarung pisau diduga milik pelaku. Saat ini, pelaku masuk target pencarian polisi,” tandas Suta.
Untuk mengungkap kasus ini, polisi bakal memanggil sejumlah saksi yang diduga mengetahui persoalan keduanya, para saksi di antaranya, Kanisius Neno (21), Rafael Leu (46), Charles Bala (32), Emanuel Funan (50), dan Fidelis Tethun (45).
Peristiwa itu bermula saat keduanya berselisih paham di lopo atau rumah bulat orang timor milik seorang warga desa atas nama Yefta Nope. Tak berselang lama keduanya terlibat cek cok mulut dan langsung dileraikan oleh Rafael Leu.
“Salah satu warga membawa keduanya menjauh dari rumah lopo menuju arah jalan raya, tiba-tiba pelaku menghunus pisau dari pinggangnya dan langsung menikam korban di bagian dada,” tutur Kasubaghumas Polres TTU I Ketut Suta, Jumat (29/5/2015).
Suta menjelaskan, setelah menikam korban, pelaku Sefrianus Tefi Sene langsung melarikan diri. Sedangkan warga atas nama Rafael yang membawa mereka ke arah jalan raya, akhirnya takut dan bersembunyi di dalam kamar.
Kata Suta, saat itu korban sempat sadarkan diri dan berusaha berjalan tertatih menuju rumah tetangga dekat. Namun darah yang terus mengucur dari bekas luka tusukan membuat korban akhirnya meninggal dunia.
“Polisi sedang mencari tahu motif di balik penikaman itu. Saat melakukan olah TKP, polisi juga menemukan satu sarung pisau diduga milik pelaku. Saat ini, pelaku masuk target pencarian polisi,” tandas Suta.
Untuk mengungkap kasus ini, polisi bakal memanggil sejumlah saksi yang diduga mengetahui persoalan keduanya, para saksi di antaranya, Kanisius Neno (21), Rafael Leu (46), Charles Bala (32), Emanuel Funan (50), dan Fidelis Tethun (45).
(san)