Jumlah Korban Keracunan Massal di Garut Bertambah
A
A
A
GARUT - Jumlah korban yang mengalami gejala keracunan seusai menyantap makanan dari acara syukuran ulang tahun anak di Garut, Jawa Barat, mencapai 94 orang.
"Semuanya sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Tinggal menjalani rawat jalan saja," kata Kepala Seksi Pengendalian Kesehatan Lingkungan Tempat Umum dan Pengolahan Makanan Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, Zakaria, Jumat (29/5/2015).
Para korban menjalani perawatan intensif di tiga tempat berbeda, yaitu Puskesmas Gadog Kecamatan Pasirwangi, Klinik Cisanca, dan Puskesmas Tarogong.
Pagi tadi, Dinkes Garut telah mengirim sampel makanan dan muntahan korban ke laboratorium Provinsi Jawa Barat, untuk mengecek kandungan bakteri dalam makanan yang dikonsumsi. Zakaria menyebut para korban telah mengonsumsi nasi dus dalam syukuran ulang tahun tersebut.
"Para korban makan nasi dus. Di dalamnya ada nasi kuning, telur yang disemur, kerupuk, dan lainnya. Semua sampel ini sudah dikirim ke lab provinsi barusan untuk diketahui bakterinya," ujarnya.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kejadian keracunan massal disebabkan oleh tidak higienisnya makanan yang dikonsumsi. Hal tersebut merupakan akibat dari buruknya sanitasi peralatan memasak dan dapur.
"Biasanya akibat tidak bersih. Makanan jadi terkontaminasi sejumlah bakteri. Ada banyak bakteri yang masuk ke makanan. Kalau melihat pengalaman sebelum-sebelumnya, bakteri itu terdiri dari salmonela, ecoli, dan lainnya. Makanya kita kirim ke lab agar dianalisa," jelasnya.
Acara syukuran ulang tahun anak itu dilaksanakan pada Kamis, 28 Mei 2015 siang di Kampung Bojong Jaya RT02/01, Desa Pasirkiamis, KecamatanPasirwangi, Garut. Gejala keracunan mulai dialami para korban sekira pukul 16.30 WIB.
Para korban kemudian dilarikan ke sejumlah instalasi medis pada Kamis malam. Rata-rata mereka mengalami dehidrasi akibat kekurangan cairan.
"Anak saya bernama Putri (7) mulai mengalami mual dan muntah-muntah pada pukul 16.30 WIB. Ternyata bukan hanya anak saya, anak orang lain berikut anak yang ulang tahun juga mual-mual dan muntah-muntah. Gejala ini dialami setelah memakan nasi kuning dan telur," tutur ibu korban, Nur (26), warga Kampung Bojong Jaya RT 02/01.
Baca juga: Santap Hidangan Ulang Tahun, Puluhan Anak di Garut Keracunan.
"Semuanya sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Tinggal menjalani rawat jalan saja," kata Kepala Seksi Pengendalian Kesehatan Lingkungan Tempat Umum dan Pengolahan Makanan Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, Zakaria, Jumat (29/5/2015).
Para korban menjalani perawatan intensif di tiga tempat berbeda, yaitu Puskesmas Gadog Kecamatan Pasirwangi, Klinik Cisanca, dan Puskesmas Tarogong.
Pagi tadi, Dinkes Garut telah mengirim sampel makanan dan muntahan korban ke laboratorium Provinsi Jawa Barat, untuk mengecek kandungan bakteri dalam makanan yang dikonsumsi. Zakaria menyebut para korban telah mengonsumsi nasi dus dalam syukuran ulang tahun tersebut.
"Para korban makan nasi dus. Di dalamnya ada nasi kuning, telur yang disemur, kerupuk, dan lainnya. Semua sampel ini sudah dikirim ke lab provinsi barusan untuk diketahui bakterinya," ujarnya.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kejadian keracunan massal disebabkan oleh tidak higienisnya makanan yang dikonsumsi. Hal tersebut merupakan akibat dari buruknya sanitasi peralatan memasak dan dapur.
"Biasanya akibat tidak bersih. Makanan jadi terkontaminasi sejumlah bakteri. Ada banyak bakteri yang masuk ke makanan. Kalau melihat pengalaman sebelum-sebelumnya, bakteri itu terdiri dari salmonela, ecoli, dan lainnya. Makanya kita kirim ke lab agar dianalisa," jelasnya.
Acara syukuran ulang tahun anak itu dilaksanakan pada Kamis, 28 Mei 2015 siang di Kampung Bojong Jaya RT02/01, Desa Pasirkiamis, KecamatanPasirwangi, Garut. Gejala keracunan mulai dialami para korban sekira pukul 16.30 WIB.
Para korban kemudian dilarikan ke sejumlah instalasi medis pada Kamis malam. Rata-rata mereka mengalami dehidrasi akibat kekurangan cairan.
"Anak saya bernama Putri (7) mulai mengalami mual dan muntah-muntah pada pukul 16.30 WIB. Ternyata bukan hanya anak saya, anak orang lain berikut anak yang ulang tahun juga mual-mual dan muntah-muntah. Gejala ini dialami setelah memakan nasi kuning dan telur," tutur ibu korban, Nur (26), warga Kampung Bojong Jaya RT 02/01.
Baca juga: Santap Hidangan Ulang Tahun, Puluhan Anak di Garut Keracunan.
(zik)