Kronologi Keracunan Massal di Garut
A
A
A
GARUT - Puluhan anak di Kampung Bojong Jaya RT 02/01, Desa Pasirkiamis, Kecamatan Pasirwangi, Garut, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan setelah menyantap hidangan ulang tahun temannya.
Menurut Nur, Nur (26), seorang ibu yang anaknya turut menjadi korban keracunan, syukuran ulang tahun itu digelar pada siang hari kemarin. Anaknya yang bernama Putri (7), menyantap hidangan dari acara tersebut pada pukul 16.00 WIB.
"Kurang lebih setengah jam kemudian anak saya merasa mual dan muntah. Sakit perut juga katanya. Saya sudah curiga, jangan-jangan gejala keracunan. Apalagi saat anak-anak tetangga yang ikut makan juga mengalami hal serupa," tutur Nur, Kamis (28/5/2015) malam.
Selepas Isya, dia dan keluarganya langsung membawa putri sulungnya ini ke Klinik Cisanca untuk mendapat perawatan medis. Namun, kemudian Nur lebih memilih memeriksakan kondisi anaknya ke Puskesmas Tarogong.
"Sejak muntah-muntah dan mual, anak saya ini belum sempat dibawa ke puskesmas. Saya mencoba merawatnya sendiri dengan oralit dengan harapan cepat membaik. Namun karena tidak kunjung sembuh, baru saya bawa ke tempat berobat. Ketika tiba di Klinik Cisanca, tempatnya penuh. Sementara di Puskesmas Gadog pada petang hari itu tutup. Jadi saya bawa ke sini. Puskesmas Gadog sendiri baru buka barusan setelah jumlah korban membeludak," paparnya.
Pada acara syukuran itu, Nur menyebut anaknya menyantap makanan berupa nasi kuning dan telur. Di Puskesmas Tarogong, petugas medis telah memberi anaknya obat dan cairan infus.
"Jangankan anak saya, temannya yang ulang tahun juga keracunan. Saya tidak tahu persis makanan jenis apa yang membuat keracunan ini. Anak saya tadi hanya makan nasi kuning dan telur saja."
Baca juga:
Santap Hidangan Ulang Tahun, Puluhan Anak di Garut Keracunan.
Menurut Nur, Nur (26), seorang ibu yang anaknya turut menjadi korban keracunan, syukuran ulang tahun itu digelar pada siang hari kemarin. Anaknya yang bernama Putri (7), menyantap hidangan dari acara tersebut pada pukul 16.00 WIB.
"Kurang lebih setengah jam kemudian anak saya merasa mual dan muntah. Sakit perut juga katanya. Saya sudah curiga, jangan-jangan gejala keracunan. Apalagi saat anak-anak tetangga yang ikut makan juga mengalami hal serupa," tutur Nur, Kamis (28/5/2015) malam.
Selepas Isya, dia dan keluarganya langsung membawa putri sulungnya ini ke Klinik Cisanca untuk mendapat perawatan medis. Namun, kemudian Nur lebih memilih memeriksakan kondisi anaknya ke Puskesmas Tarogong.
"Sejak muntah-muntah dan mual, anak saya ini belum sempat dibawa ke puskesmas. Saya mencoba merawatnya sendiri dengan oralit dengan harapan cepat membaik. Namun karena tidak kunjung sembuh, baru saya bawa ke tempat berobat. Ketika tiba di Klinik Cisanca, tempatnya penuh. Sementara di Puskesmas Gadog pada petang hari itu tutup. Jadi saya bawa ke sini. Puskesmas Gadog sendiri baru buka barusan setelah jumlah korban membeludak," paparnya.
Pada acara syukuran itu, Nur menyebut anaknya menyantap makanan berupa nasi kuning dan telur. Di Puskesmas Tarogong, petugas medis telah memberi anaknya obat dan cairan infus.
"Jangankan anak saya, temannya yang ulang tahun juga keracunan. Saya tidak tahu persis makanan jenis apa yang membuat keracunan ini. Anak saya tadi hanya makan nasi kuning dan telur saja."
Baca juga:
Santap Hidangan Ulang Tahun, Puluhan Anak di Garut Keracunan.
(zik)