Titik Macet Mudik Pindah ke Jateng

Rabu, 27 Mei 2015 - 09:41 WIB
Titik Macet Mudik Pindah...
Titik Macet Mudik Pindah ke Jateng
A A A
BREBES - Titik kemacetan arus mudik dan balik Lebaran 2015 diprediksi bergeser dari Jawa Barat (Jabar) ke Jawa Tengah (Jateng), khususnya di Kabupaten Brebes. Ini menyusul lebih cepatnya pengoperasian Jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cikapali).

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Pol Condro Kirono mengungkapkan, Tol Cikapali sudah siap dioperasikan pada 10 Juni. Hal ini lebih cepat dari target yang ditetapkan 30 Juni. “Dari hasil survei yang kami lakukan, tol sudah laik operasi pada 10 Juni,” kata Condro saat meninjau kesiapan pengamanan arus mudik Lebaran di Brebes dan Kota Tegal, kemarin.

Dengan dioperasikannya Tol Cikapali, Condro memprediksi titik kemacetan pada saat arus mudik dan balik Lebaran tahun ini akan berpindah dari Jabar ke Jateng. Sebab kendaraan dari Jakarta nanti tidak perlu melalui Jalur Pantura Jawa Barat namun bisa langsung lewat jalan tol. “Kendaraan roda empat akan memilih masuk tol karena waktu tempuhnya lebih cepat. Sedangkan kendaraan roda dua tetap memadati jalur pantura,” ujar Condro.

Untuk diketahui, Jalan Tol Cikapali yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa dibangun sejak Januari 2013 dengan anggaran mencapai Rp12,6 triliun. Panjang tol ini mencapai 116 kilometer (km) dan menghubungkan Cikampek (Jakarta)- Cileunyi (Bandung)-Palimanan (Cirebon). Keberadaan jalan bebas hambatan itu diyakini bisa memotong waktu tempuh se-kitar 1,5-2 jam dibandingkan melalui jalur pantura.

Condro saat peninjauan didampingi sejumlah pejabat teras Polda Jateng, Polres Brebes, dan Polres Tegal Kota, mengatakan, titik kemacetan di Jawa Tengah yang akan diwaspadai seiring pengoperasian Tol Cikapali di antaranya di sekitar exit (pintu keluar) Tol Pejagan.

Kendaraan dari Tol Cikapali akan keluar melalui exit Tol Pejagan di wilayah Kecamatan Tanjung, Brebes. “Tol Pejagan itu membutuhkan pengamanan ekstra dari Mabes Polri, Polda, dan Polres,” ujar Condro.

Selain peningkatan jumlah kendaraan, kemacetan tersebut disebabkan kendaraan yang keluar dari tol dan menuju jalur pantura akan melalui perlintasan kereta api. Sementara pemudik yang memilih ke jalur selatan melalui Ketanggungan akan dihadapkan pada kondisi jalan sempit dan keramaian pasar.

“Karena itu jika nanti exit Tol Pejagan kondisinya macet parah, maka Tol Pejagan-Pemalang yang saat ini masih proses pengerasan bisa dijadikan jalur alternatif untuk mengurai kemacetan atau jadi jalur darurat,” kata Condro.

Untuk mengantisipasi pergeseran kemacetan sekaligus mengamankan arus mudik di wilayah Jawa Tengah, Condro menyebutkan, ada 861 personel Mabes Polri akan diturunkan. “Anggota yang kami terjunkan itu membantu personel dari Polda dan Polres,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Condro juga mengimbau para pemudik tetap mematuhi aturan lalu lintas saat melalui jalur tol, khususnya Tol Cikapali. Salah satunya dengan tidak berhenti di bahu jalan sepanjang jalan tol jika hendak beristirahat. Hal ini karena kondisi bahu jalan di beberapa titik itu membahayakan dan kurang landai. “Pemudik kami imbau tidak terlena dengan kondisi jalan yang mulus. Meski jalannya mulus, jangan sampai melintas dengan kecepatan diatas 100 kilometer per jam,” ujar Condro.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng Komisaris Besar Benyamin menambahkan, selain di exit Tol Pejagan, titik kemacetan lain yang diwaspadai selama arus mudik dan balik Lebaran adalah Jalan KH Mansyur, Kota Pekalongan. Sebab di ruas jalan tengah kota itu terdapat perlintasan kereta api. “Untuk kondisi secara umum jalur pantura sudah tidak masalah dan siap untuk arus mudik,” kata Benyamin.

Sementara perwakilan pelaksana proyek Pejagan-Pemalang, PT Pejagan-Pemalang Toll Ras, Mita Lolita menegaskan, kesiapan Tol Pejagan-Pemalang untuk jalur alternatif mudik meskipun pembangunannya belum selesai 100%.

“Saat ini pembangunan mencapai 40%. Kami terus upayakan agar siap dilalui pemudik. Upaya kami membuat jalan aman untuk dilewati atau sekiranya tidak membahayakan pengguna jalan. Kami juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk rambu-rambu,” kata Mita.

Rencananya Tol Pejagan- Pemalang yang akan dipakai dari exit Tol Pejagan sampai wilayah Kaligangsa sepanjang sekitar 20 km. Tol akan dibuka untuk kendaraan roda empat dengan sistem satu arah.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Brebes AKP Rendy Andi Julikhlas mengatakan, pihaknya bersama Dishubkominfo dan pelaksana proyek Tol Pejagan-Pemalang kembali menyurvei di sepanjang jalan tol yang akan dibuka saat arus mudik. “Rencananya awal Juni nanti kami bersama Dishub dan Waskita Karya akan survei lagi mengecek ke-siapannya. Terutama pemasangan rambu-rambu dan lampu penerangan, kami sudah minta kepada Waskita untuk bisa dipasang,” ujar Rendy.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Brebes, Mayang Sri Herbimo mengatakan, pembukaan Jalan Tol Pejagan-Pemalang akan dilakukan antara H-7 atau H-5 Lebaran. Pembukaan ini bersifat darurat untuk mengurangi kepadatan di jalur pantura pada saat arus mudik yang diperkirakan akan mengalami peningkatan.

Sebab operasional jalan tol sebenarnya baru dibuka pada 2017 mendatang setelah pengerjaan proyek selesai. “Insya Allah bisa dilewati walaupun saat ini kondisinya belum berupa aspal,” kata Mayang. Mayang mengatakan, ada dua alternatif titik keluar kendaraan yang dialihkan ke jalan tol mulai dari Pejagan, yakni di exit Tol Bulakamba dan Kaligangsa.

Untuk mengantisipasi kemacetan di dua titik keluar itu, nanti akan ada petugas yang disiagakan. “Karena prasarana pendukung di exit tol itu memang belum ada, jadi perlu petugas dari Dishub dan Lantas yang berjaga,” ujarnya. Mayang juga memprediksi potensi kemacetan di exit Tol Pejagan akan lebih besar pada arus mudik Lebaran tahun ini karena beroperasinya Tol Cikapali. “Jumlah pemudik yang melintas dipastikan meningkat dibandingkan tahun lalu,” ucapnya.

Adapun kondisi Jalur Ciregol untuk arus mudik, Mayang memastikan kondisi jalur utama penghubung jalur pantura dan jalur selatan itu siap dilewati setelah sempat ambles beberapa waktu lalu. “Pada H-7 sampai H+7 akan dilakukan pembatasan. Truk bersumbu dua sudah tidak boleh lewat Jalur Ciregol,” ucapnya.

Sementara pantauan KORAN SINDO, perbaikan Jalur Pantura Kabupaten Brebes dan Kota Tegal sebagai persiapan arus mudik mulai dikerjakan. Di Brebes, proses perbaikan terlihat di ruas Jalan Klampok, Wanasari, dan Jalan Gajahmada, Limbangan.

Kemudian di Kota Tegal, pengerjaan terlihat di ruas Jalan Kolonel Sugiono. Proses perbaikan berupa pengerukan aspal berlubang dan bergelombang menggunakan alat berat untuk selanjutnya dilapisi aspal baru.

Farid firdaus
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8579 seconds (0.1#10.140)