11 Mahasiswa Dikirim ke Singapura Bantu TKI Bermasalah
A
A
A
SEMARANG - Sebanyak 11 Mahasiswa Fakultas Ushuludin Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang diberangkatkan ke Singapura.
Mereka ditugaskan untuk memberikan terapi terhadap ribuan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sedang bekerja di negara tersebut. Kemarin, 11 Mahasiswa dari Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi secara resmi dilepas oleh Dekan Fakultas Ushuludin UIN Walisongo Semarang beserta petinggi fakultas tersebut. Rencananya, rombongan akan bertolak ke Singapura pada hari ini.
“Ini adalah kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Praktek Kerja Lapangan (PPL) bagi mahasiswa Jurusan Tasauf dan Psikoterapi UIN Walisongo. Nantinya, mereka akan melaksanakan kegiatan itu mulai besok hingga 7 Juni 2015 mendatang,” kata Dekan Fakultas Ushuludin UIN Walisongo Muhammad Mukhsin Jamil.
Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa tersebut nantinya ditugaskan untuk memberikan bimbingan terapi terhadap para TKI khususnya TKW yang bekerja di Singapura. Sebab diketahui, banyak sekali pekerja migran Indonesia tersebut yang mengalami berbagai permasalahan selama bekerja di negara itu.
“Diharapkan ilmu yang dipelajarinya selama kuliah dapat diterapkan untuk memberikan terapi kepada TKW yang bermasalah di sana. Sehingga mereka yang bermasalah itu mendapatkan pencerahan dan semangat bekerja kembali,” ujarnya. Nantinya, lanjut Mukhsin, hasil dari KKL dan PPL mahasiswanya itu akan menjadi bahan laporan mahasiswa kepada pihak rektorat.
Selain untuk memenuhi kewajiban mahasiswa, pihaknya juga akan berupaya menjadikan hasil kerja mahasiswanya itu untuk rekomendasi kepada pemerintah terkait penanganan permasalahan TKI yang bermasalah.
“Ini adalah kegiatan pertama KKL dan PPL UIN Walisongo ke luar negeri. Selain ke Singapura ini, kami juga memiliki program mengirimkan mahasiswa ke berbagai negara lain seperti Malaysia, Brunei Darussalam, China dan sebagainya. Nantinya berbagai keilmuan mahasiswa yang ada di sini diharapkan dapat diterapkan di negara-negara itu dalam program lainnya,” bebernya.
Ketua rombongan mahasiswa yang berangkat ke Singapura, Muhammad Syafik mengaku bangga dapat dikirim melaksanakan tugas KKL dan PPL ke Singapura. Menurutnya, kesempatan tersebut merupakan kesempatan langka karena tidak semua mahasiswa dapat merasakannya. “Tentu ini sebuah kebanggaan karena kami dipercaya berangkat ke Singapura melaksanakan tugas ini,” kata dia.
Andika prabowo
Mereka ditugaskan untuk memberikan terapi terhadap ribuan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sedang bekerja di negara tersebut. Kemarin, 11 Mahasiswa dari Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi secara resmi dilepas oleh Dekan Fakultas Ushuludin UIN Walisongo Semarang beserta petinggi fakultas tersebut. Rencananya, rombongan akan bertolak ke Singapura pada hari ini.
“Ini adalah kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Praktek Kerja Lapangan (PPL) bagi mahasiswa Jurusan Tasauf dan Psikoterapi UIN Walisongo. Nantinya, mereka akan melaksanakan kegiatan itu mulai besok hingga 7 Juni 2015 mendatang,” kata Dekan Fakultas Ushuludin UIN Walisongo Muhammad Mukhsin Jamil.
Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa tersebut nantinya ditugaskan untuk memberikan bimbingan terapi terhadap para TKI khususnya TKW yang bekerja di Singapura. Sebab diketahui, banyak sekali pekerja migran Indonesia tersebut yang mengalami berbagai permasalahan selama bekerja di negara itu.
“Diharapkan ilmu yang dipelajarinya selama kuliah dapat diterapkan untuk memberikan terapi kepada TKW yang bermasalah di sana. Sehingga mereka yang bermasalah itu mendapatkan pencerahan dan semangat bekerja kembali,” ujarnya. Nantinya, lanjut Mukhsin, hasil dari KKL dan PPL mahasiswanya itu akan menjadi bahan laporan mahasiswa kepada pihak rektorat.
Selain untuk memenuhi kewajiban mahasiswa, pihaknya juga akan berupaya menjadikan hasil kerja mahasiswanya itu untuk rekomendasi kepada pemerintah terkait penanganan permasalahan TKI yang bermasalah.
“Ini adalah kegiatan pertama KKL dan PPL UIN Walisongo ke luar negeri. Selain ke Singapura ini, kami juga memiliki program mengirimkan mahasiswa ke berbagai negara lain seperti Malaysia, Brunei Darussalam, China dan sebagainya. Nantinya berbagai keilmuan mahasiswa yang ada di sini diharapkan dapat diterapkan di negara-negara itu dalam program lainnya,” bebernya.
Ketua rombongan mahasiswa yang berangkat ke Singapura, Muhammad Syafik mengaku bangga dapat dikirim melaksanakan tugas KKL dan PPL ke Singapura. Menurutnya, kesempatan tersebut merupakan kesempatan langka karena tidak semua mahasiswa dapat merasakannya. “Tentu ini sebuah kebanggaan karena kami dipercaya berangkat ke Singapura melaksanakan tugas ini,” kata dia.
Andika prabowo
(ftr)