Komnas PA Nilai Rumah Orangtua Angline Tak Layak Huni
A
A
A
BALI - Rumah Margareta, orangtua angkat Angline (8) tidak layak huni buat anak-anak kecil. Pasalnya, rumah yang terletak di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar, Bali dipenuhi kandang ayam.
"Rumah ini kondisinya sangat buruk, tidak layak dihuni oleh siapapun. Apalagi untuk anak-anak," kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait usai bertemu dengan orangtua Angline di kediamannya, Minggu malam 24 Mei 2015.
Kata dia, rumah seperti itu hanya akan membuat anak stres dan membuat anak tidak nyaman. "Rumah seperti itu tidak layak, sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak," jelasnya.
Saat Sirait menjelaskan kepada Margareta bahwa rumahnya itu tidak layak huni, secara spontan Margareta tersinggung. Margareta pun langsung menjawab pernyataan Sirait. "Kalau anak-anak miskin dijalanan itu apakah layak," tanyanya.
Margareta juga mengatakan, meski rumahnya berantakkan tetapi anak-anaknya hidup secara sehat. (Baca: Komnas PA Datangi Rumah Angline di Denpasar)
"Apakah bapak sudah pernah ke kandang babi dan ayam. Memang rumah saya berantakan tapi anak saya sehat, bapak bilang kalau rumah saya tidak layak huni," paparnya yang langsung meraung-meraung.
Dia juga mengatakan, dirinya telah kehilangan Angline tapi kenapa dihujat. "Oh Tuhan Yesus tolong, saya kehilangan anak, tapi kenapa saya dihujat ini itu," tuturnya.
Saat itu juga Sirait pun menjelaskan, bukan bermaksud untuk menghina atau meremehkan tempat tinggalnya.
Margareta mengatakan, dirinya punya sejumlah rumah dan mobil. "Saya punya banyak rumah, tapi kamu jangan begitu," ujarnya kesal.
Sirat juga mempersilakan masyarakat untuk menilai kondisi rumah yang penuh kandang ayam, kandang anjing, hingga menimbulkan bau tak sedap. "Apakah itu layak huni atau tidak ini realita," kata dia.
"Rumah ini kondisinya sangat buruk, tidak layak dihuni oleh siapapun. Apalagi untuk anak-anak," kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait usai bertemu dengan orangtua Angline di kediamannya, Minggu malam 24 Mei 2015.
Kata dia, rumah seperti itu hanya akan membuat anak stres dan membuat anak tidak nyaman. "Rumah seperti itu tidak layak, sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak," jelasnya.
Saat Sirait menjelaskan kepada Margareta bahwa rumahnya itu tidak layak huni, secara spontan Margareta tersinggung. Margareta pun langsung menjawab pernyataan Sirait. "Kalau anak-anak miskin dijalanan itu apakah layak," tanyanya.
Margareta juga mengatakan, meski rumahnya berantakkan tetapi anak-anaknya hidup secara sehat. (Baca: Komnas PA Datangi Rumah Angline di Denpasar)
"Apakah bapak sudah pernah ke kandang babi dan ayam. Memang rumah saya berantakan tapi anak saya sehat, bapak bilang kalau rumah saya tidak layak huni," paparnya yang langsung meraung-meraung.
Dia juga mengatakan, dirinya telah kehilangan Angline tapi kenapa dihujat. "Oh Tuhan Yesus tolong, saya kehilangan anak, tapi kenapa saya dihujat ini itu," tuturnya.
Saat itu juga Sirait pun menjelaskan, bukan bermaksud untuk menghina atau meremehkan tempat tinggalnya.
Margareta mengatakan, dirinya punya sejumlah rumah dan mobil. "Saya punya banyak rumah, tapi kamu jangan begitu," ujarnya kesal.
Sirat juga mempersilakan masyarakat untuk menilai kondisi rumah yang penuh kandang ayam, kandang anjing, hingga menimbulkan bau tak sedap. "Apakah itu layak huni atau tidak ini realita," kata dia.
(mhd)