8 Pasangan Mesum Terjaring Razia

Sabtu, 23 Mei 2015 - 13:01 WIB
8 Pasangan Mesum Terjaring Razia
8 Pasangan Mesum Terjaring Razia
A A A
SUKOHARJO - Satpol-PP Sukoharjo kembali menggelar razia di sejumlah hotel, panti pijat, karaoke, dan rumah kos, Kamis (21/5) malam. Hasilnya, delapan pasangan yang diduga bukan suami-istri terjaring di Hotel Ken Dedes Sukoharjo dan Hotel Amanda Grogol.

Ironisnya, pasangan mesum yang diamankan ketika berduaan di dalam kamar hotel tersebut didominasi mahasiswa. Selanjutnya, mereka dibawa ke Kantor Satpol-PP untuk dibina dan diminta membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. Selain itu, pasangan mesum tersebut juga dikenai wajib lapor sebanyak empat kali. “Hanya diberikan pembinaan dan wajib lapor ke Kantor Satpol PP.

Diharapkan, itu akan membuat jera pelaku yang sebagian besar merupakan mahasiswa,” jelas Kepala Satpol PP Sukoharjo Sutarmo kemarin. Sementara, pada razia di rumah kos, Satpol-PP fokus pada pemeriksaan KTP. Setiap penghuni diminta untuk menunjukkan identitasnya. “Petugas menyasar sejumlah tempat kos di kawasan kampus Univet. Petugas mendatangi satu per satu penghuni dan meminta untuk ditunjukkan KTP masing- masing,” paparnya.

Razia tempat kos dilakukan untuk mengantisipasi praktik prostitusi terselubung yang marak terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Dengan rutin menggelar razia tempat kos, para penghuni diharapkan tidak berani berbuat macam-macam di kamar kos, termasuk melakukan praktik prostitusi. Selain razia rumah kos, Satpol- PP juga memeriksa KTP pengguna jalan yang melintas di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan Kantor Pemkab Sukoharjo.

Kabid Penegakan Perda Satpol-PP Sukoharjo Sunarto menambahkan, dalam razia tersebut petugas memeriksa sebanyak 1.734 orang. Dari jumlah tersebut, 52 orang kedapatan tidak membawa KTP dan langsung menjalani sidang di tempat dan dikenakan denda Rp20.000 per orang. “Yang 50 orang merupakan pengguna jalan, sedangkan yang dua orang terjaring saat razia di tempat kos,” ucap Sutarmo.

Dari pantauan di lokasi, mayoritas warga yang tidak membawa KTP beralasan lupa membawa identitas diri. Seperti diungkapkan Arif Udin warga Kelurahan Mandan, Sukoharjo Kota. Dia terjaring karena lupa membawa dompet. Dia mengaku KTP miliknya disimpan di dompet. Saat razia itu dia mengaku lupa membawa dompet yang berisi KTP. “Lupa, tidak bawa dompet. KTP saya simpan dalam dompet,” ujarnya.

Sumarno
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6394 seconds (0.1#10.140)