Satpol PP Jateng-DIY Temukan 18 Pasangan Mesum
A
A
A
KULONPROGO - Sebanyak 18 pasangan mesum, terjaring dalam operasi gabungan yang dilaksanakan oleh Satpol PP DIY, Satpol PP Jawa Tengah, Satpol PP Kulonprogo, dan Satpol PP Purworejo di sejumlah hotel dan penginapan yang ada di Pantai Glagah.
Mereka yang terjaring selanjutnya digelandang ke kantor Satpol PP Kulonprogo untuk dilakukan pendataan dan pembinaan. Ironisnya, masih ditemukan oknum pegawai negeri sipil (PNS) dan pengurus salah satu parpol di Kulonprogo yang ikut terjaring razia ini. Operasi ini merupakan tindak lanjut kerja sama dua Provinsi DIY dan Jawa Tengah. Kebetulan sejumlah penginapan dan hotel kerap dipakai untuk mesum warga lintas provinsi.
Penanganan masalah penyakit masyarakat seperti perbuatan asusila menjadi salah satu program yang penangannya dikerjasamakan. “Ada 18 pasangan yang berhasil kami temukan sedang berduaan di kamar hotel,” kata Kepala Satpol PP DIY, Bambang Budi. Operasi di kawasan ini sebenarnya sudah kerap digelar oleh Satpol PP Kulonprogo. Bahkan dalam setiap opersi mereka selalu menjaring belasan pasangan tak resmi.
Namun operasi ini tidak membuat kapok dan masih terus dijumpai pasangan tak resmi. Agar lebih intensif, razia ini dibagi dalam beberapa kelompok. “Mereka yang kami temukan, kami bawa untuk dilakukan pendataan dan pembinaan,” katanya. Sekretaris Satpol PP Jawa Tengah Agus Waluyo menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan siapa saja yang terjaring.
Apalagi informasi yang berkembang banyak melibatkan warga di wilayahnya. Untuk itulah mereka akan melakukan pendataan dan pembinaan lebih lanjut. “Kami belum bisa pantau mereka dari mana saja, tetapi kami akan lakukan pembinaan dan pencerahan agar tidak mengulangi lagi,” katanya.
Kasi Penegakan Perda Satpol PP Kulonprogo Qomarul Hadi mengatakan, razia ini dilakukan sebagaimana diamanatkan dalam Perda no 4/2014 tentang Ketertiban Umum. Sasarannya adalah para pengunjung hotel dan penginapan yang ada di Pantai Glagah. Ternyata banyak ditemukan pengunjung yang berduaan di dalam kamar hotel dan bukan dari pasangan yang sah.
“Kami menyasar 15 penginapan dan sebagian besar yang terjaring berasal dari Purworejo,” ujarnya. Sebagian besar pengunjung memang masih berusia muda. Mereka juga menemukan adanya oknum guru yang beralamat di Kebumen. Satu lagi merupakan pengurus partai politik yang ada di Kulonprogo. “Mereka membuat surat pernyataan dan jika nanti terjaring lagi akan dibawa ke sidang yustisi,” tuturnya.
Kuntadi
Mereka yang terjaring selanjutnya digelandang ke kantor Satpol PP Kulonprogo untuk dilakukan pendataan dan pembinaan. Ironisnya, masih ditemukan oknum pegawai negeri sipil (PNS) dan pengurus salah satu parpol di Kulonprogo yang ikut terjaring razia ini. Operasi ini merupakan tindak lanjut kerja sama dua Provinsi DIY dan Jawa Tengah. Kebetulan sejumlah penginapan dan hotel kerap dipakai untuk mesum warga lintas provinsi.
Penanganan masalah penyakit masyarakat seperti perbuatan asusila menjadi salah satu program yang penangannya dikerjasamakan. “Ada 18 pasangan yang berhasil kami temukan sedang berduaan di kamar hotel,” kata Kepala Satpol PP DIY, Bambang Budi. Operasi di kawasan ini sebenarnya sudah kerap digelar oleh Satpol PP Kulonprogo. Bahkan dalam setiap opersi mereka selalu menjaring belasan pasangan tak resmi.
Namun operasi ini tidak membuat kapok dan masih terus dijumpai pasangan tak resmi. Agar lebih intensif, razia ini dibagi dalam beberapa kelompok. “Mereka yang kami temukan, kami bawa untuk dilakukan pendataan dan pembinaan,” katanya. Sekretaris Satpol PP Jawa Tengah Agus Waluyo menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan siapa saja yang terjaring.
Apalagi informasi yang berkembang banyak melibatkan warga di wilayahnya. Untuk itulah mereka akan melakukan pendataan dan pembinaan lebih lanjut. “Kami belum bisa pantau mereka dari mana saja, tetapi kami akan lakukan pembinaan dan pencerahan agar tidak mengulangi lagi,” katanya.
Kasi Penegakan Perda Satpol PP Kulonprogo Qomarul Hadi mengatakan, razia ini dilakukan sebagaimana diamanatkan dalam Perda no 4/2014 tentang Ketertiban Umum. Sasarannya adalah para pengunjung hotel dan penginapan yang ada di Pantai Glagah. Ternyata banyak ditemukan pengunjung yang berduaan di dalam kamar hotel dan bukan dari pasangan yang sah.
“Kami menyasar 15 penginapan dan sebagian besar yang terjaring berasal dari Purworejo,” ujarnya. Sebagian besar pengunjung memang masih berusia muda. Mereka juga menemukan adanya oknum guru yang beralamat di Kebumen. Satu lagi merupakan pengurus partai politik yang ada di Kulonprogo. “Mereka membuat surat pernyataan dan jika nanti terjaring lagi akan dibawa ke sidang yustisi,” tuturnya.
Kuntadi
(bbg)