Ratusan Penderita HIV/AIDS Terancam Terlantar

Kamis, 21 Mei 2015 - 16:24 WIB
Ratusan Penderita HIV/AIDS Terancam Terlantar
Ratusan Penderita HIV/AIDS Terancam Terlantar
A A A
SUKABUMI - Lebih dari 600 penderita HIV/AIDS di Kota Sukabumi terancam tidak mendapatkan layanan pengobatan dan pendampingan secara gratis. Karena, kedua lembaga yang menangani penanggulangan penyakit itu kehilangan sumber pendanaan.

Kedua lembaga itu adalah Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan Rumah Cemara. Selama ini, kedua lembaga itu mendapatkan sumber pendanaan untuk operasional maupun penanganan kasus penyebaran penyakit HIV/AIDS dari lembaga donor dunia.

"KPA mendapatkan suntikan dana dari Global Fund, dan Rumah Cemara dari The HIV Cooperation Progam For Indonesia (HCPI)," kata Bagian Pogram KPA Kota Sukabumi Yanti Parta, kepada wartawan, Kamis (21/5/2015).

Ditambahkan dia, terhitung bulan Juli 2015, lembaganya tidak lagi mendapatkan donasi dari Global Fund, karena telah berakhirnya kontrak kerja sama. Padahal, selama ini seluruh operasional KPA Sukabumi mengandalkan bantuan itu.

"Selama tiga tahun terakhir ini kami mendapat dana dari Global Fund sebesar Rp480 juta. Seluruh dana tersebut ditambah dengan bantuan dari pemda, digunakan untuk membiayai pengobatan para penderita," jelasnya.

Dilanjutkan dia, para penderita HIV/AIDS itu dibebaskan dari semua biayanya pengobatan dan lainnya dengan nilai rata-rata Rp600 ribu sampai Rp1 Juta per orang. Dana yang sangat besar itu tidak akan mampu digunakan sendiri tanpa bantuan.

"Kedepannya, kami hanya menggantungkan pembiayaan operasional dari pemerintah daerah. Sepeti pada tahun ini, pemda hanya memberikan kucuran Rp100 juta. Jumlah itu tidak cukup membiayai pengobatan dan operasional KPA," terangnya.

Kondisi yang sama juga dialami pengelola Rumah Cemara. Selama ini, lembaga bentukan masyaakat yang konsen menangani pendampingan ODHA ini mendapatkan bantuan dana dari lembaga donor asal Australia, yakni HCPI.

“Kerja sama dengan HCPI akan berakhir pada Oktober 2015 mendatang. Jujur saja, kami kebingungan menghadapi ancaman krisis pendanaan, sebab sejauh ini kami belum mendapatkan peluang donator,” pungkas Koordinator Rumah Cemara Reza Rosmayanti.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6043 seconds (0.1#10.140)