Hujan Sejam, Ruas Jalan Digenangi Air

Kamis, 21 Mei 2015 - 10:12 WIB
Hujan Sejam, Ruas Jalan Digenangi Air
Hujan Sejam, Ruas Jalan Digenangi Air
A A A
MEDAN - Baru hujan satu jam, sejumlah ruas jalan di Kota Medan digenangi air. Tidak hanya itu, sejumlah ruas jalan juga mengalami kemacetan karena traffic light -nya mati dan pengguna kendaraan harus memutar kendaraannya.

Kondisi jalan semakin macet akibat keberadaan warga yang jumlahnya lebih dari satu orang mengatur jalan. Sejumlah kawasan yang digenangi air hujan sejam setelah hujan turun, di antaranya kawasan Mall Paladium, stasiun kereta api besar, Jalan GatotSubroto, JalanWahidHasyim, Jalan Iskandar, Jalan Darussalam, JalanAyahanda. Bahkan, Jalan Sei Mencirim dengan kondisi jalan banyak yang berlubang.

Ditambah genangan air setelah hujan, mengakibatkan warga pengguna kendaraan kesulitan. Warga tidak mengetahui mana jalan yang bagus, mana jalan yang berlubang. Selain itu, sejumlah ruas jalan yang digenangi air juga menyebabkan kemacetan. Misalnya di persimpangan Jalan Wahid Hasyim dengan Jalan Gatot Subroto, dimana persimpangannya ditutup.

Jadi, pengguna kendaraan dari arah jalan Wahid Hasyim dan Gatot Subroto harus memutarkan kendaraannya. Kemacetan terjadi dari depan supermarket Berastagi hingga ke persimpangan Ayahanda, dan tidak ada petugas yang mengatur lalu lintas. Sejumlah warga sekitar akhirnya memanfaatkan peluang itu untuk mengatur kendaraan yang lewat, dan berharap diberi imbalan sejumlah uang.

Kemacetan juga terjadi di Jalan Iskandar Muda. Pengguna kendaraan, terutama angkutan umum yang saling mendahului, karena di ruas jalan itu tidak ada traffic light . Kondisi ini pun banyak dikeluhkan pengguna jalan yang melewati jalan tersebut. Runi, 35, warga Jalan Karya misalnya mengatakan, terjebak kemacetan dalam perjalanan dari Jalan Ayahanda hendak menuju Jalan Wahid Hasyim.

Kemacetan terjadi karena di persimpangan Jalan Ayahanda macet dan traffic light-nya mati. “Saya ada urusan tadi di Jalan Ayahanda, begitu hujan reda saya pulang. Saat di dalam perjalanan, terjebak macet, karena jalannya digenangiair. Akhirnya lama di perjalanan, ditambah lagi macet,” katanya, kemarin.

Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah I Sumut, Sunardi mengungkapkan, puncak musim hujan yang dimulai Mei ini berlanjut hingga pertengahanJuni. Tidakhanyapotensi banjir di perkotaan, potensi longsor dan angin kencang disertai Guntur saat hujan, juga akan terjadi.

“Bulan ini puncaknya musim hujan. Kalau pada siang hari suhunya panas mencapai 34 derajat, biasanya itu pertanda akan hujan pada malam harinya. Hal itu karena ada angin timuran yang melewati daerah Sumbagut, sehingga membuat pertumbuhan awan hujan.

Makanya, peluang hujan di daerah Pantai Timur, Pantai Barat, dan pegunungan sangat besar. Bahkan, akan disertai angin dan guntur,” ungkap kemarin.

Eko agustyo fb
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7248 seconds (0.1#10.140)