Pemkab Karanganyar Cairkan Dana untuk Korban Longsor
A
A
A
KARANGANYAR - Pemerintah Kabupaten Karanganyar bakal mencairkan dana bantuan jatah hidup (Jadup) untuk masyarakat terdampak longsor di Kecamatan Jenawi. Pencairan bakal dilakukan secara serentak pada Kamis (21/5/2015) siang di Desa Lempong, Kecamatan Jenawi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karanganyar Samsi menyebutkan, jadup tersebut diambilkan dari pos Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Karanganyar Tahun 2015. Pencairan tersebut dilakukan lebih cepat dari pembahasan APBD Perubahan 2015.
Samsi menyebutkan, besaran jadup tersebut untuk tahap kedua mencapai Rp496.125.000. Nantinya, jadup menyasar sekitar 490 warga korban longsor yang saat ini masih mengungsi, yakni warga Menjing dan Balong. Masing-masing jiwa bakal mendapatkan jadup sebesar Rp22.500 per hari selama 45 hari.
Selain memberikan jadup tahap kedua, menurutnya, jadup tahap ketiga bakal diberikan juga pada hari yang sama. Hanya saja, jadup tahap ketiga tersebut bakal menyasar 230 warga korban longsor yang belum mendapatkan bantuan jatah hidup dari pemerintah, di antaranya warga Desa Balong, Lempong, Jenawi, Plosorejo, Gempolan, Kerjo, Tawangmangu, dan Tengklik.
"Total jadup yang akan kita bagikan sebesar Rp822.150.000 untuk tahap kedua dan ketiga, besaran yang didapatkan masing-masing warga sama yakni Rp22.500 per hari," ucapnya, Rabu (20/5/2015).
Samsi menambahkan, mekanisme pemberian jadup itu dilakukan secara tunai kepada masing-masing pengungsi. Setelah diserahterimakan, pengungsi dapat memanfaatkan uang itu untuk kepentingan makan dan juga minum. Harapannya, uang itu bisa meringankan beban para korban longsor yang terjadi beberapa waktu lalu.
Sekretaris BPBD Kabupaten Karanganyar Kristanto mengatakan, selain mencairkan dana jadup, saat ini dana untuk relokasi warga juga sudah dicairkan. Besaran anggaran relokasi warga yang bersumber dari APBD Kabupaten Karanganyar itu sebesar Rp1,6 miliar.
Namun, anggaran itu belum langsung diserahterimakan kepada korban longsor. Sebab, hal itu masih menunggu anggaran pendamping dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Jika semuanya sudah lengkap, dana itu akan diberikan kepada korban dalam bentuk rekening tabungan.
"Untuk relokasi kita sudah menerima bantuan dari BNPB sebesar Rp1,9 miliar, dari APBD Karanganyar Rp1,6 miliar, tinggal menunggu bantuan provinsi. Setelah lengkap baru diberikan kepada warga," tegasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karanganyar Samsi menyebutkan, jadup tersebut diambilkan dari pos Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Karanganyar Tahun 2015. Pencairan tersebut dilakukan lebih cepat dari pembahasan APBD Perubahan 2015.
Samsi menyebutkan, besaran jadup tersebut untuk tahap kedua mencapai Rp496.125.000. Nantinya, jadup menyasar sekitar 490 warga korban longsor yang saat ini masih mengungsi, yakni warga Menjing dan Balong. Masing-masing jiwa bakal mendapatkan jadup sebesar Rp22.500 per hari selama 45 hari.
Selain memberikan jadup tahap kedua, menurutnya, jadup tahap ketiga bakal diberikan juga pada hari yang sama. Hanya saja, jadup tahap ketiga tersebut bakal menyasar 230 warga korban longsor yang belum mendapatkan bantuan jatah hidup dari pemerintah, di antaranya warga Desa Balong, Lempong, Jenawi, Plosorejo, Gempolan, Kerjo, Tawangmangu, dan Tengklik.
"Total jadup yang akan kita bagikan sebesar Rp822.150.000 untuk tahap kedua dan ketiga, besaran yang didapatkan masing-masing warga sama yakni Rp22.500 per hari," ucapnya, Rabu (20/5/2015).
Samsi menambahkan, mekanisme pemberian jadup itu dilakukan secara tunai kepada masing-masing pengungsi. Setelah diserahterimakan, pengungsi dapat memanfaatkan uang itu untuk kepentingan makan dan juga minum. Harapannya, uang itu bisa meringankan beban para korban longsor yang terjadi beberapa waktu lalu.
Sekretaris BPBD Kabupaten Karanganyar Kristanto mengatakan, selain mencairkan dana jadup, saat ini dana untuk relokasi warga juga sudah dicairkan. Besaran anggaran relokasi warga yang bersumber dari APBD Kabupaten Karanganyar itu sebesar Rp1,6 miliar.
Namun, anggaran itu belum langsung diserahterimakan kepada korban longsor. Sebab, hal itu masih menunggu anggaran pendamping dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Jika semuanya sudah lengkap, dana itu akan diberikan kepada korban dalam bentuk rekening tabungan.
"Untuk relokasi kita sudah menerima bantuan dari BNPB sebesar Rp1,9 miliar, dari APBD Karanganyar Rp1,6 miliar, tinggal menunggu bantuan provinsi. Setelah lengkap baru diberikan kepada warga," tegasnya.
(zik)