Sejuta Origami Bangau untuk Kampanye Anti Kekerasan Anak

Rabu, 20 Mei 2015 - 08:17 WIB
Sejuta Origami Bangau...
Sejuta Origami Bangau untuk Kampanye Anti Kekerasan Anak
A A A
MEDAN - Sanggar Kreativitas Anak Indonesia membuat gerakan sejuta origami bangau di Medan untuk mengampanyekan gerakan anti kekerasan terhadap anak di Indonesia. Kegiatan ini dimulai dari Plaza Medan Fair, Selasa (19/5).

Koordinator Sanggar Kreativitas Anak Indonesia, Elizabeth Lili menyebutkan, gerakan sejuta origami bangau terinspirasi dari kisah seorang anak Sadako Sasaki, yang menjadi korban bom atom Hirosima dan Nagasaki, Jepang, oleh Amerika Serikat pada 70 tahun lalu. Sekitar 80.000 orang menjadi korban dan lebih dari 150.000 orang meninggal. Saat itu Sadako masih berusia dua tahun.

Sadako didiagnosis menderita penyakit leukemia ketika usianya 10 tahun pada Februari 1955 dan meninggal pada Oktober 1955. Menjelang kematiannya, Sadako berusaha melipat 1.000 bangau sebagai doa untuk kesembuhannya. Berdasarkan cerita kuno dari Jepang, siapa pun yang melipat seribu bangau kertas, maka permohonannya akan dikabulkan para dewa. Sadako hanya mampu melipat 644 burung bangau dari kertas sebelum meninggal.

Teman-temannya melanjutkan usahanya sehingga tepat berjumlah 1.000. “Itulah alasan kami mengumpulkan origami bangau karena bangau merupakan lambang perdamaian dan cinta kasih,” tutur Elizabeth, kemarin. Untuk mengumpulkan sejuta origami bangau, Sanggar Kreativitas Anak Indonesia mengajarkan origami kepada anak dari sekolah ke sekolah dan membuka kelas belajar membuat origami di atrium Plaza Medan Fair.

Namun, sasarannya semua orang yang mau berpartisipasi dalam gerakan tersebut. Origami bangau yang terkumpul akan dikirimkan ke Jakarta untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan “AyoMelipatIndonesia” sebagai dukungan Kampanye Tanpa Kekerasan Internasional di Santa Fe, New Mexico, Amerika Serikat, sebelum 25 Juli 2015. Nanny Nurdin yang merupakan pendiri Mutiara Langit Biru, sebuah komunitas origami di Medan, turut berpartisipasi dalam kegiatan itu. Wakil Ketua PKK Kota Binjai itu menyambut baik gerakan sejuta origami bangau.

“Selain mendukung kampanye stop kekerasan pada anak, kreativitas origami ini sangat pentinguntukanakkarenaorigami ini mengimbangkan otak kanan dan otak kiri anak,” katanya. Asst Marcomm Manager Plaza Medan Fair, Diniasih Nasution menambahkan, kegiatan seperti ini sangat disambut baik.

Kegiatan ini mengedukasi bahwa origami bukan hanya hobi dan kegiatan untuk anakanak, namun juga dapat dilakukan semua kalangan. Bahkan, origami bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi yang menekuninya.

Eko agustyo fb
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8202 seconds (0.1#10.140)