Pulang dari Singapura, Mahasiswa Dikeroyok Petugas Angkasa Pura
A
A
A
MAKASSAR - Aksi tak terpuji dilakukan oleh para petugas angkasa pura di Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar. Pasalnya mereka telah melakukan pengeroyokan terhadap seorang mahasiswa bernama Farid (20), yang baru saja datang dari Singapura.
Tak terima dengan ulah para petugas angkasa pura tersebut, Farid melaporkan peristiwa yang terjadi pada Selasa 19 Mei 2015 malam itu ke Mapolda Sulselbar.
Dalam laporannya di polisi, korban yang baru tiba di ruang lobby dijemput oleh keluarganya. Namun saat akan keluar diparkiran, korban melihat ban mobilnya digembok.
Korban kemudian mempertanyakan ke petugas bandara hingga terjadi adu mulut yang berujung ke pengeroyokan. Korban pun mengalami luka memar di muka sebelah kiri dan kanan serta bekas cakaran di leher sebelah kanan.
Farid mengatakan dirinya meminta gembok dibuka namun petugas tersebut malah memberikan kunci gembok itu agar buka sendiri.
Saat berusaha membukanya tidak bisa dan kemudian meminta kepada petugas untuk membukanya. Namun bukannya membantu malah langsung marah dan mengeroyok.
"Saya tidak tahu caranya membuka gembok itu dan petugas angkasa pura berbalik marah," ujar Farid saat melaporkan ke SPKT Polda Sulselbar.
Kapolsek Bandara Hasanuddin Iptu Andi Alamsyah yang dikonfirmasi membenarkan pengeroyokan itu. Setelah menerima laporan langsung melakukan klarifikasi ke beberapa petugas bandara.
Kendati demikian, perwira tersebut enggan menjelaskan lebih rinci para pelaku pengeroyokan yang diperkirakan lebih dari 10 orang dan diduga menggunakan pakaian safari hitam. "Katanya korban tadi mau melapor ke Polres Maros," ujar Kapolsek.
Tak terima dengan ulah para petugas angkasa pura tersebut, Farid melaporkan peristiwa yang terjadi pada Selasa 19 Mei 2015 malam itu ke Mapolda Sulselbar.
Dalam laporannya di polisi, korban yang baru tiba di ruang lobby dijemput oleh keluarganya. Namun saat akan keluar diparkiran, korban melihat ban mobilnya digembok.
Korban kemudian mempertanyakan ke petugas bandara hingga terjadi adu mulut yang berujung ke pengeroyokan. Korban pun mengalami luka memar di muka sebelah kiri dan kanan serta bekas cakaran di leher sebelah kanan.
Farid mengatakan dirinya meminta gembok dibuka namun petugas tersebut malah memberikan kunci gembok itu agar buka sendiri.
Saat berusaha membukanya tidak bisa dan kemudian meminta kepada petugas untuk membukanya. Namun bukannya membantu malah langsung marah dan mengeroyok.
"Saya tidak tahu caranya membuka gembok itu dan petugas angkasa pura berbalik marah," ujar Farid saat melaporkan ke SPKT Polda Sulselbar.
Kapolsek Bandara Hasanuddin Iptu Andi Alamsyah yang dikonfirmasi membenarkan pengeroyokan itu. Setelah menerima laporan langsung melakukan klarifikasi ke beberapa petugas bandara.
Kendati demikian, perwira tersebut enggan menjelaskan lebih rinci para pelaku pengeroyokan yang diperkirakan lebih dari 10 orang dan diduga menggunakan pakaian safari hitam. "Katanya korban tadi mau melapor ke Polres Maros," ujar Kapolsek.
(nag)